24.3 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Pembukaan Diwarnai Event Jalan Sehat dan Pameran UMKM

PT Bumisari Punya Wisata Air Terjun RJR

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Warga Songgon memiliki destinasi wisata baru yang lokasinya berada di area PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses. Wisata air terjun itu diberi nama Rotjorot (RJR) atau perosotan. Bentuknya yang menjulang tinggi seperti perosotan.

Destinasi wisata baru itu resmi dibuka kemarin (28/8) oleh PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses bersama Pemdes Bayu. Pembukaan dirangkai dengan kegiatan jalan sehat yang rutenya melewati area Perkebunan Bumisari. Event jalan sehat tersebut sekaligus untuk memperkenalkan RJR sebagai tempat wisata baru di wilayah Songgon.

DIPADATI PENGUNJUNG: Pengunjung RJR mengular di sepanjang jalan Perkebunan Bumisari, kemarin (28/8). (Bagus Rio/RadarBanyuwangi.id)

Peresmian RJR dihadiri Kepala Desa Bayu Sugito, Sekcam Songgon Tanto Sulistryono, dan Administratur  (ADM) Bumisari, Sudjarwo. Pihak Bumisari juga menggandeng para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah sekitar. Sejumlah lapak UMKM dipenuhi pengunjung, baik dari Desa Bayu maupun desa lain di Kecamatan Songgon. ”Kehadiran RJR berkat kerjasama Pemdes Bayu dengan Perkembunan Bumisari. Harapan kami RJR bisa menghidupkan sektor pariwisata di Desa Bayu,” ujar Sugito.

Ke depan sejengkal tanah di Desa Bayu akan dijadikan tempat wisata yang bisa memberikan manfaat kepada  masyrarakat. Dikatakan Sugito, pembukaan destinasi wisata RJR  diawali dengan jalan sehat. Harapannya, masyarakat sekitar bisa menjadikan RJR sebagai ikon wisata desa setempat.

Baca Juga :  De Jawatan, Hutan ala Alice In Wonderland

”Desa dan perkebunan Bumisari bersatu  mengembangkan potensi pariwisata. Ke depan kita sama-sama akan membangun villa sehingga bisa mengangkat perekonomian warga,” ungkapnya.

Sekcam Songgon Tanto Sulistyono menambahkan, seluruh elemen masyarakat akan terus berupaya mengembangkan pariwisata secara bersama-sama. Tentunya sesuai dengan konsep aturan yang berlaku.

RAMAI: Sejumlah pengunjung menikmati suasana alam RJR di area Perkebunan Bumisari, Desa Bayu, Kecamatan Songgon kemarin (28/8). (Bagus Rio/RadarBanyuwangi.id)

”Mengelola pariwisata harus bekerja sama dengan desa sesuai dengan UU Desa. Saya lihat potensi wisata di Bumisari cukup luar biasa ditambah antusiasme warga yang sangat membanggakan,” terangnya.

Tanto mengatakan, kehadiran RJR bisa menimbulkan multiplier effect, mulai dari perekonomian, UMKM, dan Bumdes dengan harapan bisa menjadi desa mandiri. Jika dikelola secara profesional, mudah- mudahan kerjasama antara perkebunan dan desa bisa saling menguntungkan. ”Melihat potensi RJR cukup besar dalam sektor  pariwisata, harus dikelola dengan baik. Ke depan bisa menjadi tempat wisata yang digemari masyarakat. Ragam kegiatan harus sering digelar di tempat tersebut,” kata Tanto.

Administratur Bumisari Sudjarwo mengatakan,  terwujudkan wisata RJR merupakan tindak lanjut dari tim terpadu Bumisari yang telah melakukan MoU dengan Desa Bayu. Misi utama dari Bumisari adalah menjadikan kebun agrowisata. Saat ini akses menuju tempat wisata tersebut terintegrasi dengan tempat wsiata alam Kawah Ijen yang terkenal dengan blue firenya.

”Ke depan tidak hanya di sini, semua afdeling kita gali potensi untuk tempat wisata. Jadi wisata RJR merupakan titik awal dari banyak potensi yang akan kita kembangkan ,” katanya.

Baca Juga :  Kerahkan Pasukan Dari Delapan Polsek

RJR terintegrasi dengan Afdeling Pagoda yang mempunyai view alam cukup bagus serta ada situs berupa gua religi. Nantinya akan dibuat homestay atau kafe serta UMKM yang akan menjadi tempat penjualan atau memperkenalkan produk perkebunan Bumisari.

”Melihat potensi RJR akan dilirik banyak orang. Kami tetap menonjolkan tempat alami. Nantinya akan kita kembangkan menjadi sebuah wisata edukasi,” terangnya.

PT Bumisari membentuk etos kerja yang bagus bagi karyawannya yang dikenal dengan RAPI (Responsif, Amanah, Professional, dan Integritas). Karyawan tetap mengutamakan hasil produksi awal maupun wisata yang telah dibangun. ”Kemajuan pariwisata akan menjadi pendapatan lain,  karyawan tetap melakukan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab dan profesional,” tegasnya.

Jika hanya mengandalkan hasil produksi dari tanaman perkebunan yang semakin menurun, pastinya akan berat untuk menanggung biaya yang harus dikeluarkan. Karena itu harus ada pendapatan lain dari pendapatan pokok untuk membantu para karyawan dan masyarakat sekitar. ”Sektor pariwisata Perkebunan Bumisari  untuk mengangkat perekonomian warga. Masyarakat sekitar bisa memanfaatkan peluang usaha dengan mencari nafkah di sekitar perkebunan,” jelasnya. (rio/aif)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Warga Songgon memiliki destinasi wisata baru yang lokasinya berada di area PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses. Wisata air terjun itu diberi nama Rotjorot (RJR) atau perosotan. Bentuknya yang menjulang tinggi seperti perosotan.

Destinasi wisata baru itu resmi dibuka kemarin (28/8) oleh PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses bersama Pemdes Bayu. Pembukaan dirangkai dengan kegiatan jalan sehat yang rutenya melewati area Perkebunan Bumisari. Event jalan sehat tersebut sekaligus untuk memperkenalkan RJR sebagai tempat wisata baru di wilayah Songgon.

DIPADATI PENGUNJUNG: Pengunjung RJR mengular di sepanjang jalan Perkebunan Bumisari, kemarin (28/8). (Bagus Rio/RadarBanyuwangi.id)

Peresmian RJR dihadiri Kepala Desa Bayu Sugito, Sekcam Songgon Tanto Sulistryono, dan Administratur  (ADM) Bumisari, Sudjarwo. Pihak Bumisari juga menggandeng para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah sekitar. Sejumlah lapak UMKM dipenuhi pengunjung, baik dari Desa Bayu maupun desa lain di Kecamatan Songgon. ”Kehadiran RJR berkat kerjasama Pemdes Bayu dengan Perkembunan Bumisari. Harapan kami RJR bisa menghidupkan sektor pariwisata di Desa Bayu,” ujar Sugito.

Ke depan sejengkal tanah di Desa Bayu akan dijadikan tempat wisata yang bisa memberikan manfaat kepada  masyrarakat. Dikatakan Sugito, pembukaan destinasi wisata RJR  diawali dengan jalan sehat. Harapannya, masyarakat sekitar bisa menjadikan RJR sebagai ikon wisata desa setempat.

Baca Juga :  Gali Potensi Cagar Budaya Macan Putih

”Desa dan perkebunan Bumisari bersatu  mengembangkan potensi pariwisata. Ke depan kita sama-sama akan membangun villa sehingga bisa mengangkat perekonomian warga,” ungkapnya.

Sekcam Songgon Tanto Sulistyono menambahkan, seluruh elemen masyarakat akan terus berupaya mengembangkan pariwisata secara bersama-sama. Tentunya sesuai dengan konsep aturan yang berlaku.

RAMAI: Sejumlah pengunjung menikmati suasana alam RJR di area Perkebunan Bumisari, Desa Bayu, Kecamatan Songgon kemarin (28/8). (Bagus Rio/RadarBanyuwangi.id)

”Mengelola pariwisata harus bekerja sama dengan desa sesuai dengan UU Desa. Saya lihat potensi wisata di Bumisari cukup luar biasa ditambah antusiasme warga yang sangat membanggakan,” terangnya.

Tanto mengatakan, kehadiran RJR bisa menimbulkan multiplier effect, mulai dari perekonomian, UMKM, dan Bumdes dengan harapan bisa menjadi desa mandiri. Jika dikelola secara profesional, mudah- mudahan kerjasama antara perkebunan dan desa bisa saling menguntungkan. ”Melihat potensi RJR cukup besar dalam sektor  pariwisata, harus dikelola dengan baik. Ke depan bisa menjadi tempat wisata yang digemari masyarakat. Ragam kegiatan harus sering digelar di tempat tersebut,” kata Tanto.

Administratur Bumisari Sudjarwo mengatakan,  terwujudkan wisata RJR merupakan tindak lanjut dari tim terpadu Bumisari yang telah melakukan MoU dengan Desa Bayu. Misi utama dari Bumisari adalah menjadikan kebun agrowisata. Saat ini akses menuju tempat wisata tersebut terintegrasi dengan tempat wsiata alam Kawah Ijen yang terkenal dengan blue firenya.

”Ke depan tidak hanya di sini, semua afdeling kita gali potensi untuk tempat wisata. Jadi wisata RJR merupakan titik awal dari banyak potensi yang akan kita kembangkan ,” katanya.

Baca Juga :  Spiritual, Wisata Air Terjun, Ternyata Sumberarum Punya ini Gaess

RJR terintegrasi dengan Afdeling Pagoda yang mempunyai view alam cukup bagus serta ada situs berupa gua religi. Nantinya akan dibuat homestay atau kafe serta UMKM yang akan menjadi tempat penjualan atau memperkenalkan produk perkebunan Bumisari.

”Melihat potensi RJR akan dilirik banyak orang. Kami tetap menonjolkan tempat alami. Nantinya akan kita kembangkan menjadi sebuah wisata edukasi,” terangnya.

PT Bumisari membentuk etos kerja yang bagus bagi karyawannya yang dikenal dengan RAPI (Responsif, Amanah, Professional, dan Integritas). Karyawan tetap mengutamakan hasil produksi awal maupun wisata yang telah dibangun. ”Kemajuan pariwisata akan menjadi pendapatan lain,  karyawan tetap melakukan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab dan profesional,” tegasnya.

Jika hanya mengandalkan hasil produksi dari tanaman perkebunan yang semakin menurun, pastinya akan berat untuk menanggung biaya yang harus dikeluarkan. Karena itu harus ada pendapatan lain dari pendapatan pokok untuk membantu para karyawan dan masyarakat sekitar. ”Sektor pariwisata Perkebunan Bumisari  untuk mengangkat perekonomian warga. Masyarakat sekitar bisa memanfaatkan peluang usaha dengan mencari nafkah di sekitar perkebunan,” jelasnya. (rio/aif)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/