25.3 C
Banyuwangi
Friday, March 24, 2023

Ekspedisi Susur Sungai Kalilo

Dilepas Bupati Pagi Ini di Muara Boom

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Start ekspedisi dimulai dari kawasan muara Boom di Sasak Gantung, Kelurahan Kepatihan pukul 08.00. Dari sana, tim ekspedisi akan mulai menyusuri Sungai Kalilo. Tim akan melihat toponimi dan topografi Kalilo dari berbagai sisi.

Ekspedisi akan memakan waktu sepekan. Dimulai hari ini dan berakhir Minggu (26/2). Hasil akhir ekspedisi akan dikeluarkan rekomendasi terkait penyebab banjir di wilayah kota Banyuwangi. Seperti apa kondisi muara Kalilo dan bagian hulu. Tim akan melihat langsung segala aspek Kalilo. Mulai penumpukan sedimen, kondisi permukiman di pinggir sungai, hingga kondisi terkini di hulu.

Yang tak bisa dilepaskan adalah cerita-cerita masa lampau seputar Kalilo. Makanya tak salah, tim ekspedisi juga melibatkan para pelaku budaya yang paham tentang Kalilo. Aspek teknis akan menggandeng ahli-ahli di bidang pengairan, kebencanaan, dan pemerhati lingkungan.

Baca Juga :  Berbagi 100 Takjil Gratis

Mereka akan melihat langsung bagaimana hubungan timbal balik atau simbiosis antara masyarakat dengan Kalilo.

Tim Leader Ekspedisi Susur Sungai Kalilo Syaifudin Mahmud mengatakan, selama penelusuran, tim akan merekam apa saja di sepanjang aliran sungai Kalilo. Mulai aktivitas masyarakat, sejarah sungai, kendala yang menjadi penyebab banjir hingga kondisi yang terjadi di sepanjang aliran sungai. “Kita sertakan juga budayawan dan ahli di bidangnya untuk melihat Kalilo secara langsung. Hasilnya kita harapkan bisa menjadi tulisan yang bisa menjadi rujukan rekomendasi penanganan Kalilo ke depan,” kata Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi itu.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas diagendakan memberangkatkan tim ekspedisi pagi ini. Start keberangkatan dari Sasak Gantung muara Pantai Boom yang menjadi hilir dari aliran sungai Kalilo. Tim ekspedisi terdiri 10 orang yang akan menyusuri hilir Kalilo hingga hulu di  Gantasan, lereng Ijen.

Baca Juga :  Kuburan Bendo Menyimpan Cerita Mistis hingga Tempat Mangkal Delman

Untuk mengawali ekpedisi, tim akan menggelar selamatan secara sederhana. Enam  tumpeng sudah disiapkan. Warga sekitar muara Boom, tokoh masyarakat setempat, hingga Lurah Tukangkayu juga diundang. Mereka diharapkan ikut mendoakan agar perjalanan ekspedisi berlangsung lancar dan tidak ada gangguan sekecil apapun.

Tim ekspedisi menyadari pascabanjir pekan lalu, warga yang rumahnya kebanjiran masih dirundung kesusahan. ”Doa bersama kita gelar kecil-kecilan. Kami juga ikut prihatin atas musibah banjir kemarin. Doa masyarakat sangat kita butuhkan agar persoalan banjir wilayah kota segera teratasi,’’ ujar General Manager Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rahman Bayu Saksono. (fre/aif)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Start ekspedisi dimulai dari kawasan muara Boom di Sasak Gantung, Kelurahan Kepatihan pukul 08.00. Dari sana, tim ekspedisi akan mulai menyusuri Sungai Kalilo. Tim akan melihat toponimi dan topografi Kalilo dari berbagai sisi.

Ekspedisi akan memakan waktu sepekan. Dimulai hari ini dan berakhir Minggu (26/2). Hasil akhir ekspedisi akan dikeluarkan rekomendasi terkait penyebab banjir di wilayah kota Banyuwangi. Seperti apa kondisi muara Kalilo dan bagian hulu. Tim akan melihat langsung segala aspek Kalilo. Mulai penumpukan sedimen, kondisi permukiman di pinggir sungai, hingga kondisi terkini di hulu.

Yang tak bisa dilepaskan adalah cerita-cerita masa lampau seputar Kalilo. Makanya tak salah, tim ekspedisi juga melibatkan para pelaku budaya yang paham tentang Kalilo. Aspek teknis akan menggandeng ahli-ahli di bidang pengairan, kebencanaan, dan pemerhati lingkungan.

Baca Juga :  Naik Pesawat Bisa Pakai Rapid Test Antigen

Mereka akan melihat langsung bagaimana hubungan timbal balik atau simbiosis antara masyarakat dengan Kalilo.

Tim Leader Ekspedisi Susur Sungai Kalilo Syaifudin Mahmud mengatakan, selama penelusuran, tim akan merekam apa saja di sepanjang aliran sungai Kalilo. Mulai aktivitas masyarakat, sejarah sungai, kendala yang menjadi penyebab banjir hingga kondisi yang terjadi di sepanjang aliran sungai. “Kita sertakan juga budayawan dan ahli di bidangnya untuk melihat Kalilo secara langsung. Hasilnya kita harapkan bisa menjadi tulisan yang bisa menjadi rujukan rekomendasi penanganan Kalilo ke depan,” kata Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi itu.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas diagendakan memberangkatkan tim ekspedisi pagi ini. Start keberangkatan dari Sasak Gantung muara Pantai Boom yang menjadi hilir dari aliran sungai Kalilo. Tim ekspedisi terdiri 10 orang yang akan menyusuri hilir Kalilo hingga hulu di  Gantasan, lereng Ijen.

Baca Juga :  Mungil, Gesit, dan Sulit Ditangkap

Untuk mengawali ekpedisi, tim akan menggelar selamatan secara sederhana. Enam  tumpeng sudah disiapkan. Warga sekitar muara Boom, tokoh masyarakat setempat, hingga Lurah Tukangkayu juga diundang. Mereka diharapkan ikut mendoakan agar perjalanan ekspedisi berlangsung lancar dan tidak ada gangguan sekecil apapun.

Tim ekspedisi menyadari pascabanjir pekan lalu, warga yang rumahnya kebanjiran masih dirundung kesusahan. ”Doa bersama kita gelar kecil-kecilan. Kami juga ikut prihatin atas musibah banjir kemarin. Doa masyarakat sangat kita butuhkan agar persoalan banjir wilayah kota segera teratasi,’’ ujar General Manager Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rahman Bayu Saksono. (fre/aif)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/