24 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Pendakian Ijen Diusulkan Dibuka Lebih Awal Agar Wisatawan Bisa Lihat Blue Fire

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Potensi Kawah Ijen sebagai salah satu daya tarik wisata terus dioptimalkan. Pemkab Banyuwangi akan mengusulkan ke BKSDA supaya pendakian menuju puncak Ijen bisa lebih awal.

Pembatasan waktu pendakian awalnya menyesuaikan masa PPKM akibat pandemi Covid-19. Setelah PPKM dicabut, aturan tersebut perlu disesuaikan lagi dengan kondisi sekarang. ”Ijen menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara ke Banyuwangi. Kami akan berkoordinasi ke BKSDA untuk bisa membuka jalur pendakian lebih awal,” kata Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Ainur Rofiq.

Usulan untuk membuka pendakian lebih awal diharapkan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Selama ini, jadwal pembukaan pendakian dianggap terlalu mepet. Jika pendakian dibuka pukul 00.00 atau pukul 01.00 dini hari, Rofiq optimistis para wisatawan akan lebih banyak yang datang. Mereka punya kesempatan bisa menyaksikan blue fire (api biru) lebih lama.

Baca Juga :  Pantai Cemara Lebih Fokus Konservasi Penyu

Menurut Rofiq, Kawah Ijen tak hanya memberikan dampak positif pada penjualan tiket, tapi juga berimbas ke banyak sektor pariwisata. Mulai tour guide, ojek troli, pedagang di sekitar Kawah Ijen, jasa travel dan transportasi, hingga okupansi hunian hotel dan homestay. ”Multiplier effect dari Kawah Ijen cukup luas. Semua akan merasakan dampaknya,” tegasnya

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Purwantono mengatakan, pihaknya belum bisa memutuskan usulan pemkab tersebut. Usulan tersebut akan diteruskan ke BBKSDA Jawa Timur untuk ditindaklanjuti. ”Kami kaji dulu bagaimana kondisinya. Selanjutnya, kami usulkan kepada kepala Balai Besar untuk memutuskan bisa atau tidak mempercepat pembukaan Ijen,” tandasnya. (fre/aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Potensi Kawah Ijen sebagai salah satu daya tarik wisata terus dioptimalkan. Pemkab Banyuwangi akan mengusulkan ke BKSDA supaya pendakian menuju puncak Ijen bisa lebih awal.

Pembatasan waktu pendakian awalnya menyesuaikan masa PPKM akibat pandemi Covid-19. Setelah PPKM dicabut, aturan tersebut perlu disesuaikan lagi dengan kondisi sekarang. ”Ijen menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara ke Banyuwangi. Kami akan berkoordinasi ke BKSDA untuk bisa membuka jalur pendakian lebih awal,” kata Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Ainur Rofiq.

Usulan untuk membuka pendakian lebih awal diharapkan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Selama ini, jadwal pembukaan pendakian dianggap terlalu mepet. Jika pendakian dibuka pukul 00.00 atau pukul 01.00 dini hari, Rofiq optimistis para wisatawan akan lebih banyak yang datang. Mereka punya kesempatan bisa menyaksikan blue fire (api biru) lebih lama.

Baca Juga :  Selama Libur Nataru, Semua Destinasi dan Hotel Dipadati Wisatawan

Menurut Rofiq, Kawah Ijen tak hanya memberikan dampak positif pada penjualan tiket, tapi juga berimbas ke banyak sektor pariwisata. Mulai tour guide, ojek troli, pedagang di sekitar Kawah Ijen, jasa travel dan transportasi, hingga okupansi hunian hotel dan homestay. ”Multiplier effect dari Kawah Ijen cukup luas. Semua akan merasakan dampaknya,” tegasnya

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Purwantono mengatakan, pihaknya belum bisa memutuskan usulan pemkab tersebut. Usulan tersebut akan diteruskan ke BBKSDA Jawa Timur untuk ditindaklanjuti. ”Kami kaji dulu bagaimana kondisinya. Selanjutnya, kami usulkan kepada kepala Balai Besar untuk memutuskan bisa atau tidak mempercepat pembukaan Ijen,” tandasnya. (fre/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/