Polemik yang melibatkan guru, kepala sekolah, dan Yayasan Darul Huda, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, belum menemui titik terang. Kedua belah pihak tetap bersikukuh mempertahankan haknya masing-masing. Â
Kemenag Banyuwangi berharap siswa tak berlarut-larut dibawa ke konflik antara sekolah dan Yayasan Darul Huda. Seperti yang disampaikan Dinas Pendidikan, Kemenag meminta agar para guru dan siswa bisa menggunakan gedung baru untuk aktivitas belajar mengajar.
Polemik antara Yayasan Darul Huda dengan guru dan kepala sekolah MTs dan MA Darul Huda, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, masih berlanjut. Upaya menuju jalan damai berjalan alot. Kemarin (15/8) guru MTs dan MA tetap ngotot mengajak siswa belajar di area musala sekolah.
Penutupan gedung MTs dan MA Darul Huda yang  mengakibatkan ratusan siswa terlantar disesalkan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PCNU Banyuwangi. Ketua LP Ma’arif PCNU Banyuwangi Zaki Mubarok mengatakan, penutupan MTs dan MA Darul Huda sangat berdampak terhadap proses kegiatan belajar mengajar siswa.
Sengketa aset dan tanah sekolah kembali terjadi. Jumat pagi lalu (12/8), MTs dan MA Darul Huda yang terletak di Dusun Krajan 1, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, ditutup oleh Yayasan Darul Huda. Aktivitas pembelajaran terganggu lantaran siswa tak bisa masuk ke area sekolah.