Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Situbondo Buchari memastikan tidak akan menertibkan kegiatan prostitusi selama bulan Ramadan. Namun, petugas akan rutin menggelar kegiatan salat Tarawih dan tadarus selama satu bulan ke depan.
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada Rabu (22/3). Selang sehari usai perayaan umat Hindu tersebut, umat Islam akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Meski berdekatan, hal itu dipastikan tidak akan memengaruhi aktivitas di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk.
Ustadah Siti menambahkan, tujuan Ngaret ini adalah sebagai bentuk syiar dari Safinda dan untuk mengenalkan pada anak-anak bahwa mengaji itu tidak hanya dilakukan di masjid, atau di rumah saja, namun mengaji bisa dilakukan dimanapun tanpa harus malu.
Bupati Ipuk menuturkan, Ramadan merupakan momentum untuk menggeliatkan perekonomian, khususnya di sektor kuliner. Untuk itu, dia meminta para camat dan kepala desa (kades) memberi ruang berusaha bagi warga melalui pasar takjil.
Menyambut bulan suci Ramadan dimanfaatkan puluhan orang untuk bersih-bersih diri. Minggu (19/3), sebanyak 20 orang berkumpul di klinik Polresta Banyuwangi Jalan Letkol Istiqlah. Mereka menghapus tato yang melekat di tangan dan tubuh. Sebagian dari mereka beralasan ingin berhijrah menjadi pribadi lebih baik memanfaatkan momen menyambut bulan Ramadan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buchari mengatakan, pihaknya tidak akan menutup sejumlah tempat hiburan malam selama bulan Ramadan. Khususnya, bagi tempat karaoke yang sudah memiliki izin usaha. Hanya, petugas akan membatasi jam operasionalnya.