INDONESIA merupakan negara yang terkenal akan keragaman budayanya, kekayaan rempah-rempah, Bahasa, dan adat yang terdapat di dalamnya. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tentunya menjadi simbol keunikan tersendiri dibandingkan dengan negara lain.
Event Gandrung Sewu yang digelar Sabtu lalu (29/10) tidak hanya menjadi ajang promosi budaya. Lebih dari itu, gelaran tersebut juga ikut berdampak terhadap kenaikan omzet para pelaku industri pariwisata Banyuwangi.
Seribu lebih penari gandrung beraksi. Tak sekadar menyuguhkan keindahan gerak tari dan teatrikal, mereka juga menghadirkan nuansa kebahagiaan serta semangat bangkit dari pandemi Covid-19.
Hari ini pergelaran tari kolosal Gandrung Sewu digeber di Pantai Marina Boom. Event tahunan ke-12 ini melibatkan 1.100 penari gandrung dari penjuru Banyuwangi. Panitia juga telah menyebar 3.500 undangan.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Choliqul Ridho mengatakan, geladi bersih akan dimulai pukul 15.00. Acara tersebut diawali dengan pemberian santunan kepada sepuluh penari gandrung tua dari seluruh penjuru Banyuwangi. ”Mereka kita santuni karena belum tersentuh bantuan,” kata Ridho ditemui usai menjadi narasumber podcast ”Spektakuler Gandrung Sewu” di studio Radar Banyuwangi TV kemarin (27/10).
Digeber sejak 2012, ”Gandrung Sewu” bakal kembali digeber tahun ini. Event yang menjadi salah satu ikon pariwisata Banyuwangi tersebut, bakal menyuguhkan pergelaran tari dan ragam formasi yang digadang-gadang membuat penonton terkesima.
Ribuan penari gandrung mulai melatih kekompakan tari dan formasi Gandrung Sewu di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Rabu (12/10) malam. Latihan digelar sejak siang hingga malam hari. Penari yang berasal dari berbagai penjuru Banyuwangi itu fokus berlatih gerak dan formasi mengingat ajang Gandrung Sewu semakin dekat.