Bulan Ramadan membawa berkah bagi para pedagang kaki lima (PKL) di Alun-Alun Kota Situbondo. Sebab, jumlah pembeli membeludak dibandingkan hari-hari biasanya. Hingga tadi malam (3/4) pendapatan PKL diperkirakan naik hingga 20 persen.
Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) menertibkan parkir sepeda motor di Pujasera Alun-alun Situbondo, Minggu (29/1). Sebab, belasan sepeda motor itu tidak diparkir di lokasi yang sudah disediakan.
Rencana pemerintah daerah memanfaatkan taman kota untuk kegiatan PKL mendapat respons Ketua Paguyuban Car Free Night (CFN) Taufiq Rahman. Sebab, fasilitas umum yang ada di timur Alun-Alun Kota tersebut dianggap belum memadai.
Aksi pencurian di area Alun-Alun Kota Situbondo ramai diperbincangkan di media sosial (medsos). Dalam beberapa minggu ini sering terjadi kehilangan sepeda motor dan helm. Salah satu pengunjung sekaligus korban pun meminta pihak terkait untuk memperbanyak CCTV demi keamanan bersama.
Fadli, warga asal Desa Olean, Kecamatan Kota mengaku kecewa lantaran tidak diterima untuk membuka usaha di sekitar Taman Kota, Timur Alun-Alun Situbondo. Sebab, tempat tersebut hanya bisa digunakan oleh para pedagang yang masuk sebagai anggota paguyuban.
Setelah tidak diperbolehkan berjualan di seputar Alun-alun Kota Situbondo, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) berpindah ke jalan Hasanuddin, tepatnya di taman bunga sebelah timur Alun-alun Kota.
Para pedagang kaki lima (PKL) makin banyak menjamur di seputaran Alun-alun Kota Situbondo. Mereka seolah makin asik karena mudah mendapat pembeli. Padahal, usaha mereka itu sangat beresiko. Selain rawan terjadi kecelakaan, juga membuat Alun-alun kumuh.
Ribuan warga tumplek blek di kawasan Alun-Alun Kota Santri, Rabu (17/8) malam. Mereka mengikuti acara ‘Pesta Rakyat’ yang digelar Pemkab Situbondo dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke 204.
Sejumlah warga di Kabupaten Situbondo banyak yang mengalami darah tinggi dan kolesterol. Hal itu diketahui saat mereka mendatangi posko pemeriksaan kesehatan gratis Dinas Kesehatan (Dinkes) di Alun-Alun Kota, Minggu (24/7) kemarin.
Wildah dan Luluk berjualan di Simpang tiga Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Situbondo. Dua bocah tersebut tiap hari menjajakan bendera merah putih mini. Selain di persimpangan, mereka juga menawarkan dagangannya di terminal dan Alun-alun Kota Situbondo. "Kalau siang saya jualan di sini (simpang tiga Jl Ahmad Yani). Kalau sore di terminal. Malamnya di Alun- alun kota Situbondo," kata Wildah, Selasa (19/7).