23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Jadi Runner Up, Ketapang FC Berpeluang Ke Putaran Nasional

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Langkah tim Ketapang FC akhirnya terhenti di partai final Piala Suratin U15 Jawa Timur di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin (13/2). Di partai puncak, anak-anak muda Ketapang harus puas menjadi runner up setelah kalah tipis dari Golden Soccer Blitar dengan skor 0-1.

Meski menjadi runner up, kans Ketapang FC untuk menjadi perwakilan Jawa Timur, ke putaran Piala Suratin U-15 Nasional masih cukup terbuka. Apalagi, penampilan tim asuhan Bagong Iswahyudi itu cukup moncer sejak babak penyisihan hingga partai final. “Kita menjadi tuan rumah dari penyisihan hingga final, di saat tidak ada kabupaten kota yang mau. Kita barap ada reward dari asprov. Untuk diperjuangkan dua slot dari Jawa Timur,” kata Sekretaris Askab PSSI Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan.

Pertandingan final antara Ketapang FC melawan Golden Soccer bisa dibilang cukup berimbang. Di babak awal, kedua tim bermain sama kuat. Di atas Lapangan Stadion Diponegoro yang becek akibat hujan, kedua tim saling beradu serangan. Ketapang FC kecolongan gol di babak kedua tepatnya pada menit ke 44. Striker Golden Soccer, Nanda Rafi Aditya.

Baca Juga :  Pesta Gol, Persewangi Lolos 32 Besar Zona Jatim

Gol solo run pemain asal Blitar itu, memupus harapan Ketapang FC Banyuwangi, menjadi juara piala Suratin U15. Dalam pertandingan yang diselenggarakan di stadion Diponegoro Banyuwangi, aksi solorun Nanda membawa Golden Soccer Blitar unggul 1-0 atas Ketapang FC, sekaligus berhak membawa pulang piala Suratin U15, dan memastikan tiket menuju Piala Suratin tingkat Nasional.

Hasil itu pun sempat membuat para suporter yang memadati Stadion Diponegoro cukup kecewa. Apalagi, mereka melihat Ketapang FC layak mendapatkan penalti saat salah satu pemainya dilanggar pemain Golden Soccer. Sayangnya, kondisi lapangan yang becek dan rusak akibat hujan, membuat garis lapangan tak kelihatan. Wasit pun memilih memberi hadiah tendangan bebas daripada penalti untuk tuan rumah Ketapang FC.

Pelatih Ketapang FC, Bagong Iswahyudi menilai timnya memang tampil tidak maksimal. Mereka bermain tanpa salah satu pemain belakang andalan yang terkena akumulasi kartu. Selain itu,tim juga lebih banyak menunggu saat pertandingan berlangsung daripada berinisiatif melakukan serangan. Ditambah dengan tidak tegasnya perangkat pertandingan yang membuat timnya gagal menang di partai final. “Saya pikir seharusnya diberikan penalti. Wasit seharusnya memberikan itu, kita melihat perangkat pertandingan banyak menguntungkan tim lawan,” kata Bagong.

Baca Juga :  Gilas Bondowoso 5-0, Sepak Bola Putri Sabet Medali Emas Porprov Jatim

Sementara itu, Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur, Dyan Puspito Rini mengatakan pelaksanaan Piala Suratin U 15 dan U13 yang digelar di Banyuwangi dinyatakan sukses. Meski banyak wilayah yang kesulitan mendapatkan izin untuk menggelar putaran provinsi, namun akhirnya Banyuwangi berhasil menggelar kompetisi hingga akhir.

Terkait dengan jatah menuju putaran nasional, Dyan mengatakan jika Jawa Timur berpotensi untuk mengirim lebih dari dua tim. Namun semua tergantung pada Kongres PSSI nanti. Apakah putaran nasional piala Suratin digelar atau tidak. “Kita usahakan dulu agar digelar, karena ini untuk pembinaan. Kalau kuota, Jatim selalu lebih dari dua tim. Apalagi saat kompetisi tim kita cukup banyak,” tandasnya. (fre)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Langkah tim Ketapang FC akhirnya terhenti di partai final Piala Suratin U15 Jawa Timur di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin (13/2). Di partai puncak, anak-anak muda Ketapang harus puas menjadi runner up setelah kalah tipis dari Golden Soccer Blitar dengan skor 0-1.

Meski menjadi runner up, kans Ketapang FC untuk menjadi perwakilan Jawa Timur, ke putaran Piala Suratin U-15 Nasional masih cukup terbuka. Apalagi, penampilan tim asuhan Bagong Iswahyudi itu cukup moncer sejak babak penyisihan hingga partai final. “Kita menjadi tuan rumah dari penyisihan hingga final, di saat tidak ada kabupaten kota yang mau. Kita barap ada reward dari asprov. Untuk diperjuangkan dua slot dari Jawa Timur,” kata Sekretaris Askab PSSI Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan.

Pertandingan final antara Ketapang FC melawan Golden Soccer bisa dibilang cukup berimbang. Di babak awal, kedua tim bermain sama kuat. Di atas Lapangan Stadion Diponegoro yang becek akibat hujan, kedua tim saling beradu serangan. Ketapang FC kecolongan gol di babak kedua tepatnya pada menit ke 44. Striker Golden Soccer, Nanda Rafi Aditya.

Baca Juga :  2.331.229 Anak Jatim Telah Imunisasi MR atau Setara 99,1 %

Gol solo run pemain asal Blitar itu, memupus harapan Ketapang FC Banyuwangi, menjadi juara piala Suratin U15. Dalam pertandingan yang diselenggarakan di stadion Diponegoro Banyuwangi, aksi solorun Nanda membawa Golden Soccer Blitar unggul 1-0 atas Ketapang FC, sekaligus berhak membawa pulang piala Suratin U15, dan memastikan tiket menuju Piala Suratin tingkat Nasional.

Hasil itu pun sempat membuat para suporter yang memadati Stadion Diponegoro cukup kecewa. Apalagi, mereka melihat Ketapang FC layak mendapatkan penalti saat salah satu pemainya dilanggar pemain Golden Soccer. Sayangnya, kondisi lapangan yang becek dan rusak akibat hujan, membuat garis lapangan tak kelihatan. Wasit pun memilih memberi hadiah tendangan bebas daripada penalti untuk tuan rumah Ketapang FC.

Pelatih Ketapang FC, Bagong Iswahyudi menilai timnya memang tampil tidak maksimal. Mereka bermain tanpa salah satu pemain belakang andalan yang terkena akumulasi kartu. Selain itu,tim juga lebih banyak menunggu saat pertandingan berlangsung daripada berinisiatif melakukan serangan. Ditambah dengan tidak tegasnya perangkat pertandingan yang membuat timnya gagal menang di partai final. “Saya pikir seharusnya diberikan penalti. Wasit seharusnya memberikan itu, kita melihat perangkat pertandingan banyak menguntungkan tim lawan,” kata Bagong.

Baca Juga :  Pimpin Persewangi Putri

Sementara itu, Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur, Dyan Puspito Rini mengatakan pelaksanaan Piala Suratin U 15 dan U13 yang digelar di Banyuwangi dinyatakan sukses. Meski banyak wilayah yang kesulitan mendapatkan izin untuk menggelar putaran provinsi, namun akhirnya Banyuwangi berhasil menggelar kompetisi hingga akhir.

Terkait dengan jatah menuju putaran nasional, Dyan mengatakan jika Jawa Timur berpotensi untuk mengirim lebih dari dua tim. Namun semua tergantung pada Kongres PSSI nanti. Apakah putaran nasional piala Suratin digelar atau tidak. “Kita usahakan dulu agar digelar, karena ini untuk pembinaan. Kalau kuota, Jatim selalu lebih dari dua tim. Apalagi saat kompetisi tim kita cukup banyak,” tandasnya. (fre)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/