BANYUWANGI – Delapan atlet taekwondo Banyuwangi siap bertarung dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo yang berlangsung di GOR Mastrip, Probolinggo mulai Jumat (25/3/2022) hingga Sabtu (26/3/2022). Empat di antaranya merupakan atlet proyeksi Porprov Jatim.
Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi Satrio Bintang Johar mengatakan, delapan atlet Banyuwangi akan turun untuk kategori kyorugi (pertarungan) dan poomsae (seni). Dalam kejurprov di Probolinggo, TI Banyuwangi menargetkan bisa meraih tiga medali. Peluang terbesar ada di nomor kyorugi. ”Mudah-mudahan anak-anak bisa tampil maksimal dan bisa membawa pulang tiga medali, utamanya di nomor kyorugi,” ungkap Satrio.
Kejurprov kali ini akan menjadi tolok ukur sekaligus menambah jam terbang bagi atlet taekwondo Banyuwangi. Total ada 1.262 atlet yang berlaga dalam kejurprov di Kota Probolinggo. Mereka berasal dari 32 kota/kabupaten se-Jawa Timur.
Satrio mengatakan, kontingen Banyuwangi akan menghadapi banyak lawan yang cukup kuat. Antara lain atlet dari Surabaya, Kota Malang, dan Lumajang, yang menjadi kekuatan taekwondo di Jawa Timur.
Minimnya event kyorugi selama pandemi Covid-19, menurut Satrio, membuat banyak atlet yang diproyeksikan di kelas tersebut minim jam terbang. Begitu ada kesempatan, atlet-atlet proyeksi porprov di kelas kyorugi, langsung diturunkan di kejurprov. ”Selain itu mereka juga kita ikutkan TC. Sejak November tim sudah siap, tinggal delapan orang ini yang kita proyeksikan,” ungkapnya.
TI Banyuwangi memasang target bisa membawa pulang dua medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu pada porprov nanti. Proyeksi ini dilihat dari evaluasi porprov dan persiapan atlet yang ada. ”Pada kejurprov di Probolinggo, ada banyak atlet yang diterjunkan. Kejuaraan tersebut akan menambah jam terbang para atlet sekaligus menjadi tolok ukur sebelum pelaksanaan porprov,” tandasnya.
BANYUWANGI – Delapan atlet taekwondo Banyuwangi siap bertarung dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo yang berlangsung di GOR Mastrip, Probolinggo mulai Jumat (25/3/2022) hingga Sabtu (26/3/2022). Empat di antaranya merupakan atlet proyeksi Porprov Jatim.
Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi Satrio Bintang Johar mengatakan, delapan atlet Banyuwangi akan turun untuk kategori kyorugi (pertarungan) dan poomsae (seni). Dalam kejurprov di Probolinggo, TI Banyuwangi menargetkan bisa meraih tiga medali. Peluang terbesar ada di nomor kyorugi. ”Mudah-mudahan anak-anak bisa tampil maksimal dan bisa membawa pulang tiga medali, utamanya di nomor kyorugi,” ungkap Satrio.
Kejurprov kali ini akan menjadi tolok ukur sekaligus menambah jam terbang bagi atlet taekwondo Banyuwangi. Total ada 1.262 atlet yang berlaga dalam kejurprov di Kota Probolinggo. Mereka berasal dari 32 kota/kabupaten se-Jawa Timur.
Satrio mengatakan, kontingen Banyuwangi akan menghadapi banyak lawan yang cukup kuat. Antara lain atlet dari Surabaya, Kota Malang, dan Lumajang, yang menjadi kekuatan taekwondo di Jawa Timur.
Minimnya event kyorugi selama pandemi Covid-19, menurut Satrio, membuat banyak atlet yang diproyeksikan di kelas tersebut minim jam terbang. Begitu ada kesempatan, atlet-atlet proyeksi porprov di kelas kyorugi, langsung diturunkan di kejurprov. ”Selain itu mereka juga kita ikutkan TC. Sejak November tim sudah siap, tinggal delapan orang ini yang kita proyeksikan,” ungkapnya.
TI Banyuwangi memasang target bisa membawa pulang dua medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu pada porprov nanti. Proyeksi ini dilihat dari evaluasi porprov dan persiapan atlet yang ada. ”Pada kejurprov di Probolinggo, ada banyak atlet yang diterjunkan. Kejuaraan tersebut akan menambah jam terbang para atlet sekaligus menjadi tolok ukur sebelum pelaksanaan porprov,” tandasnya.
