BANYUWANGI – Keputusan bendahara Pertina Banyuwangi Joko Misbono untuk mundur dari kepengurusan Pertina sepertinya sudah bulat. Kemarin (22/1) secara resmi, Joko berkirim surat kepada Pengprov Pertina Jatim, KONI Banyuwangi, dan Pertina Banyuwangi.
Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Joko mengaku jika keputusan yang dipilihnya sudah bulat. Joko menilai keberadaanya dalam kepengurusan sering kali menimbulkan ketidaksolidan internal pengurus. Karena itu, dia memilih untuk mengundurkan diri dari kepengurusan, daripada terus bertahan di dalam kepengurusan.
”Suratnya sudah saya kirim ke pengprov, KONI, dan terakhir ke Pertina Banyuwangi. Keputusan ini sudah bulat. Sebelumnya surat ini sudah sempat saya layangkan, tapi karena ada beberapa masukan jadi sempat saya pertimbangkan lagi. Jadi ada poin yang saya sesuaikan sebelum surat saya layangkan lagi,” ujar Joko.
Dia juga menambahkan, meski mundur dari kepengurusan Pertina Banyuwangi, Joko tetap berkomitmen membina tinju melalui sasananya, Mina Boxing Camp Banyuwangi. Dia berharap meski berada di luar kepengurusan, hal itu tidak menghambat pembinaan untuk atlet-atlet tinju di Banyuwangi. ”Mina boxing akan tetap saya bina untuk mewadahi para petinju di Banyuwangi. Saya juga tetap menyiapkan atlet untuk tarung derajat, karena saya sebelumnya mengatakan akan berpartisipasi membina Kodrat juga. Sementara saya sedang menyiapkan atlet kodrat untuk kategori 52 kilogram, 46 kilogram, 36 kilogram, dan 70 kilogram,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Ketua Harian Pertina Banyuwangi Sudiro Husodo mengatakan cukup terkejut dengan mundurnya Joko. Karena selama ini Joko lah yang cukup aktif melakukan pembinaan. ”Ini cukup kita sesalkan sebenarnya. Tapi organisasi harus tetap berjalan,” ucapnya singkat. (*)