RADAR BANYUWANGI – Tari gandrung dikenal sebagai welcome dance khas Banyuwangi. Namun untuk kegiatan seremoni di Banyuwangi, ternyata welcome dance tak harus menampilkan tari gandrung.
Bumi Blambangan memang terkenal dengan ragam kekayaan seni. Banyak jenis tarian yang berkembang di Banyuwangi. Biasanya tarian tersebut juga digunakan untuk opening ceremony atau penyambutan tamu penting dalam suatu acara.
Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, tari selamat datang dulunya digunakan untuk menyambut tamu penting yang datang ke Banyuwangi. Namun, seiring berjalannya waktu, dalam setiap kegiatan selalu disajikan welcome dance.
”Dulu tarian selamat datang paling ikonik itu tari jejer gandrung. Yang mana pada tahun 1970-an, Sumitro Hadi meringkas pertunjukan gandrung yang diadakan dalam semalam menjadi pertunjukan yang lebih singkat,” ujarnya.
Menurut Hasan, saat ini tidak hanya tari jejer gandrung yang menjadi tarian selamat datang. Banyak sekali tari kreasi lain, yang mengandung makna dan filosofi apik yang patut ditampilkan sebagai welcome dance. ”Tentu para tamu supaya tidak bosan dan menampilkan pengalaman baru. Tapi kalau sampai saat ini yang sering dibawakan sebagai tarian selamat datang dan diakui ya jejer gandrung itu,” tuturnya.
Selain jejer gandrung, ada beberapa tarian yang biasa ditampilkan dalam pembukaan acara penting di Banyuwangi. Antara lain tari cunduk menur, tari cengkir gading, tari padhang ulan, atau hadrah kuntulan. ”Ada juga karya tari dari Hanzani Ilhami yang bisa direkomendasikan untuk welcome dance. Karena tarian dan isi syairnya bagus menyampaikan tentang potensi alam dan keindahan Banyuwangi,” kata Hasan.
Hasan berharap, ke depannya tarian selamat datang yang ada di Banyuwangi bisa dikemas lagi secara apik. Para seniman bisa menciptakan tarian yang lebih inovatif sehingga bisa menjadi warisan untuk para generasi berikutnya. ”Tidak monoton, berani mencoba gerakan tari baru dengan aransemen musik yang beda sehingga lebih bervariasi dan menghasilkan karya indah untuk tamu,” pungkasnya. (tar/bay/c1)
RADAR BANYUWANGI – Tari gandrung dikenal sebagai welcome dance khas Banyuwangi. Namun untuk kegiatan seremoni di Banyuwangi, ternyata welcome dance tak harus menampilkan tari gandrung.
Bumi Blambangan memang terkenal dengan ragam kekayaan seni. Banyak jenis tarian yang berkembang di Banyuwangi. Biasanya tarian tersebut juga digunakan untuk opening ceremony atau penyambutan tamu penting dalam suatu acara.
Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, tari selamat datang dulunya digunakan untuk menyambut tamu penting yang datang ke Banyuwangi. Namun, seiring berjalannya waktu, dalam setiap kegiatan selalu disajikan welcome dance.
”Dulu tarian selamat datang paling ikonik itu tari jejer gandrung. Yang mana pada tahun 1970-an, Sumitro Hadi meringkas pertunjukan gandrung yang diadakan dalam semalam menjadi pertunjukan yang lebih singkat,” ujarnya.
Menurut Hasan, saat ini tidak hanya tari jejer gandrung yang menjadi tarian selamat datang. Banyak sekali tari kreasi lain, yang mengandung makna dan filosofi apik yang patut ditampilkan sebagai welcome dance. ”Tentu para tamu supaya tidak bosan dan menampilkan pengalaman baru. Tapi kalau sampai saat ini yang sering dibawakan sebagai tarian selamat datang dan diakui ya jejer gandrung itu,” tuturnya.
Selain jejer gandrung, ada beberapa tarian yang biasa ditampilkan dalam pembukaan acara penting di Banyuwangi. Antara lain tari cunduk menur, tari cengkir gading, tari padhang ulan, atau hadrah kuntulan. ”Ada juga karya tari dari Hanzani Ilhami yang bisa direkomendasikan untuk welcome dance. Karena tarian dan isi syairnya bagus menyampaikan tentang potensi alam dan keindahan Banyuwangi,” kata Hasan.
Hasan berharap, ke depannya tarian selamat datang yang ada di Banyuwangi bisa dikemas lagi secara apik. Para seniman bisa menciptakan tarian yang lebih inovatif sehingga bisa menjadi warisan untuk para generasi berikutnya. ”Tidak monoton, berani mencoba gerakan tari baru dengan aransemen musik yang beda sehingga lebih bervariasi dan menghasilkan karya indah untuk tamu,” pungkasnya. (tar/bay/c1)
