RADAR BANYUWANGI – Setiap pembukaan kegiatan seremoni protokoler Pemkab Banyuwangi, selalu ada urutan wajib. Yang pertama adalah santunan yatim, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan selanjutnya penampilan tari tradisional.
Pembukaan seremoni tersebut sudah menjadi prosedur operasional standar (SOP) keprotokolan di Pemkab Banyuwangi. Rangkaian tersebut meliputi santunan anak yatim diiringi pembacaan selawat, menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu tari pembuka.
Kepala Bagian (Kabag) Protokol Pemkab Banyuwangi Yusdi Irawan mengakui, berbagai rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh bupati harus sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Tak terkecuali untuk tari-tarian tradisional. ”Hal itu menjadi salah satu SOP wajib yang harus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi, setiap ada acara,” ujarnya.
Uniknya lagi, dalam mengiringi para penari menunjukkan kemampuannya di depan tamu undangan, lantunan musik pengiringnya tidak berasal dari sound system atau rekaman lagu. Melainkan, tari wajib diiringi musik tradisional yang dimainkan langsung oleh panjak (penabuh) di lokasi acara. Hal itu menjadi bentuk penghormatan Pemkab Banyuwangi terhadap para tamu undangan yang hadir.
Di sisi lain, hal itu juga sebagai bentuk pemberdayaan berbagai sanggar musik tradisional di Banyuwangi. ”Kalau kita menghormati tamu dan pakai sound system, itu kalau Pemkab Banyuwangi kurang layak. Lebih bagus pakai panjak (penabuh musik) asli. Selain memberdayakan sanggar dan pelaku kesenian, juga untuk menambah income mereka,” papar Yusdi.
Usut punya usut, pemberlakuan SOP itu pertama kali diberlakukan oleh Abdullah Azwar Anas saat menjabat Bupati Banyuwangi. Ya, lelaki yang kini menjadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi itu menjadi pelopor rangkaian SOP seremoni protokoler di Pemkab Banyuwangi. ”Pemberlakuan dilakukan sejak Banyuwangi dipimpin Pak Anas, tahun 2010 sampai 2021,” imbuh Yusdi.
Melalui rangkaian SOP yang dimulai dengan selawatan dan santunan anak yatim itu diharapkan setiap kegiatan yang digelar berlangsung dengan sukses. ”Supaya kegiatan itu dapat berjalan lancar dan dimudahkan oleh Allah SWT karena berselawat. Sampai sekarang dan ke depannya masih berlanjut,” pungkas Yusdi. (rei/bay/c1)