RADAR BANYUWANGI – Banyuwangi punya ratusan tari kreasi baru. Namun sayang, dari sekian jenis tarian tersebut banyak yang belum terdata rapi.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Dewa Alit Siswanto, 55, mengatakan, saat ini dipastikan sudah terdapat ratusan jenis tari kreasi di Banyuwangi.
Namun sayang, Pemkab Banyuwangi belum dapat memastikan angka tersebut secara pasti. Sebab, Disbudpar Banyuwangi belum memiliki database tari kreasi. ”Kami sekarang sedang mengembangkan program kartu induk kesenian. Nantinya, kami akan melakukan input data tentang kelompok seni dan jenis tari apa saja yang sudah ada. Para kelompok seni juga bisa melakukan entri data secara mandiri,” jelas lelaki yang akrab disapa Alit itu.
Saat ini, kata Alit, setiap tahun bisa dikatakan Banyuwangi selalu memiliki jenis tari kreasi baru. Terutama dalam pergelaran acara akbar Banyuwangi Festival.”Tahun ini ada 55 event festival. Para kelompok seni juga menampilkan satu tari kreasi baru untuk ditampilkan kepada para tamu dan pimpinan daerah,” ujarnya.
Menurut Alit, ada alasan mengapa setiap tahun selalu ”lahir” tari kreasi baru di Bumi Blambangan. Ini semata agar para seniman dan budayawan lokal bisa terus berkreasi. Para pelaku seni bisa tetap eksis dan para tamu yang berkunjung bisa mendapat pengalaman dan pertunjukan yang berbeda.
”Kami selalu upayakan agar tarian Banyuwangi semakin berkembang, tanpa meninggalkan logat aslinya. Saat ini kami juga sedang mengembangkan kolaborasi tari dengan menggabungkan antara musik tradisional dan etnik. Semoga menghasilkan karya yang indah,” tandas Alit. (tar/bay/c1)