27.2 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung Pukau Penonton

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Alunan gamelan dan suara gending memecah kesunyian malam di Gesibu Blambangan, Minggu malam (19/3). Gemerlap lampu panggung memeriahkan pertunjukan tari yang dibawakan oleh talent dari Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir dalam acara Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung

Pergelaran tersebut dalam rangka mempresentasikan tari kreasi baru ciptaan seniman Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir. Pergelaran yang berlangsung hampir lima jam ini dikemas secara apik dan tidak membosankan. ”Alur rangkaian penampilannya seperti cerita yang tak ada putusnya, semua tertata dengan sangat rapi,” ungkap Sodik, salah seorang penonton .

Pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung adalah sajian seni paket komplet yang cukup lengkap mewakili berbagai unsur seni yang tak lepas dari pakem yang ada. ”Ada tari kreasinya, seni teater, monolog, sampai baca puisi semuanya ada. Saya sangat puas nonton, lima jam tidak terasa saking apiknya,” beber penonton asal Tegalsari tersebut.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir secara daring memberikan apresiasi atas pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung tersebut. ”Semoga seni budaya mampu membangkitkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya sepanjang masa. Ini adalah bagian dari inovasi seniman dalam pengembangan seni tari dan seni kreasi lainnya. Perlu ide-ide cemerlang agar lebih menarik dan diminati anak-anak muda,” ujar Ipuk.

Baca Juga :  Tak Hanya Pandai Banyol, Main Musik Tradisional Juga Oke

Tari kreasi menjadi magnet bagi generasi muda untuk melestarikan seni tari tanpa mengurangi esensinya. Kreativitas seniman dalam tari kreasi membuktikan bahwa budaya Banyuwangi sangat moderat, mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya mengolaborasikan dengan informasi dan teknologi.

”Seniman tidak boleh gaptek, seniman harus melek digital agar pergelaran seni dapat disajikan lebih luas lagi melalui saluran live streaming. Sehingga, bisa disaksikan secara online di berbagai belahan dunia,” kata Ipuk.

Melalui perkembangan Informasi Teknologi (IT) dengan cara digital, imbuh Ipuk, orang lebih cepat mengetahui dan akan membawa dampak positif bagi kemajuan Banyuwangi. ”Melalui seni, pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi semakin bisa rebound dengan kolaborasi dan gotong royong. Seniman dapat membangun daerah sesuai kapasitasnya sebagai seniman, terutama kesejahteraan para seniman,” jelas Ipuk.

Ketua Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Punjul Ismuwardoyo mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya resital tari yang didukung oleh berbagai pihak, terutama pegiat seni di Banyuwangi. ”Saya juga mengapresiasi setinggi-tingginya untuk para anak didik yang selalu bersemangat dalam nguri-uri kebudayaan melalui seni tari,” ungkap Punjul.

Baca Juga :  Simpan Catatan Lirik Lagu dan Tarian lewat Platform Digital

Setiap tari yang ditampilkan mampu menghibur penonton yang memadati tribun Gesibu. Bahkan, penonton memberikan aplaus dengan tepukan tangan yang meriah setiap selesai penampilan. Mereka sangat menikmati suguhan tari kreasi yang belum pernah dilihat dan disaksikan sebelumnya.

Resital Tari Gerbang Timur menyajikan Sendratari Aji Gandrung Alas Purwo yang menjadi sajian utama acara tersebut. Sebuah karya seni yang ditampilkan secara teatrikal dan disutradarai langsung oleh Kang Punjul, sang empunya padepokan.

Selain itu, ada beberapa karya seni tari lain yang ditampilkan. Di antaranya Tari Goyang-Goyang, Tari Blek Digdog, Tari Kuwung Rihloji, Tari Nelayan, Tari Lare Anom, Tari Urupe Damar, Tari Gandrung Jilbab, dan Tari Mepe Kasur Kasur serta Tari Babakan Cakil.

Yang menarik, pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung ini juga dimeriahkan pembacaan puisi oleh Samsudin Adlawi selaku Dewan Pengarah Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Selain itu juga dimeriahkan oleh penampilan siswa SMKN 1 Banyuwangi, Komunitas Damar Art, Mitra Budaya Muncar, dan Hadrah Kuntulan Merah Delima. (ddy/aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Alunan gamelan dan suara gending memecah kesunyian malam di Gesibu Blambangan, Minggu malam (19/3). Gemerlap lampu panggung memeriahkan pertunjukan tari yang dibawakan oleh talent dari Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir dalam acara Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung

Pergelaran tersebut dalam rangka mempresentasikan tari kreasi baru ciptaan seniman Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir. Pergelaran yang berlangsung hampir lima jam ini dikemas secara apik dan tidak membosankan. ”Alur rangkaian penampilannya seperti cerita yang tak ada putusnya, semua tertata dengan sangat rapi,” ungkap Sodik, salah seorang penonton .

Pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung adalah sajian seni paket komplet yang cukup lengkap mewakili berbagai unsur seni yang tak lepas dari pakem yang ada. ”Ada tari kreasinya, seni teater, monolog, sampai baca puisi semuanya ada. Saya sangat puas nonton, lima jam tidak terasa saking apiknya,” beber penonton asal Tegalsari tersebut.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir secara daring memberikan apresiasi atas pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung tersebut. ”Semoga seni budaya mampu membangkitkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya sepanjang masa. Ini adalah bagian dari inovasi seniman dalam pengembangan seni tari dan seni kreasi lainnya. Perlu ide-ide cemerlang agar lebih menarik dan diminati anak-anak muda,” ujar Ipuk.

Baca Juga :  Cara Bijak ”Menyambut” Bencana

Tari kreasi menjadi magnet bagi generasi muda untuk melestarikan seni tari tanpa mengurangi esensinya. Kreativitas seniman dalam tari kreasi membuktikan bahwa budaya Banyuwangi sangat moderat, mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya mengolaborasikan dengan informasi dan teknologi.

”Seniman tidak boleh gaptek, seniman harus melek digital agar pergelaran seni dapat disajikan lebih luas lagi melalui saluran live streaming. Sehingga, bisa disaksikan secara online di berbagai belahan dunia,” kata Ipuk.

Melalui perkembangan Informasi Teknologi (IT) dengan cara digital, imbuh Ipuk, orang lebih cepat mengetahui dan akan membawa dampak positif bagi kemajuan Banyuwangi. ”Melalui seni, pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi semakin bisa rebound dengan kolaborasi dan gotong royong. Seniman dapat membangun daerah sesuai kapasitasnya sebagai seniman, terutama kesejahteraan para seniman,” jelas Ipuk.

Ketua Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Punjul Ismuwardoyo mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya resital tari yang didukung oleh berbagai pihak, terutama pegiat seni di Banyuwangi. ”Saya juga mengapresiasi setinggi-tingginya untuk para anak didik yang selalu bersemangat dalam nguri-uri kebudayaan melalui seni tari,” ungkap Punjul.

Baca Juga :  Nyemplung Sawah

Setiap tari yang ditampilkan mampu menghibur penonton yang memadati tribun Gesibu. Bahkan, penonton memberikan aplaus dengan tepukan tangan yang meriah setiap selesai penampilan. Mereka sangat menikmati suguhan tari kreasi yang belum pernah dilihat dan disaksikan sebelumnya.

Resital Tari Gerbang Timur menyajikan Sendratari Aji Gandrung Alas Purwo yang menjadi sajian utama acara tersebut. Sebuah karya seni yang ditampilkan secara teatrikal dan disutradarai langsung oleh Kang Punjul, sang empunya padepokan.

Selain itu, ada beberapa karya seni tari lain yang ditampilkan. Di antaranya Tari Goyang-Goyang, Tari Blek Digdog, Tari Kuwung Rihloji, Tari Nelayan, Tari Lare Anom, Tari Urupe Damar, Tari Gandrung Jilbab, dan Tari Mepe Kasur Kasur serta Tari Babakan Cakil.

Yang menarik, pergelaran Resital Tari Gerbang Timur Alas Purwo Aji Gandrung ini juga dimeriahkan pembacaan puisi oleh Samsudin Adlawi selaku Dewan Pengarah Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Selain itu juga dimeriahkan oleh penampilan siswa SMKN 1 Banyuwangi, Komunitas Damar Art, Mitra Budaya Muncar, dan Hadrah Kuntulan Merah Delima. (ddy/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/