BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus berupaya melestarikan seni-budaya lokal. Salah satunya diwujudkan melalui Festival Gendhing Using. Ajang ini digeber untuk mengajak sekaligus merangsang minat generasi muda menggandrungi lagu Banyuwangian.
Tak sekadar menjadi ajang pencarian bakat musisi Banyuwangi, festival ini juga bertujuan memperkuat ekosistem musik asli Bumi Blambangan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan keempat Festival Gendhing Using. Kali ini, total peserta mencapai 74 orang. Mereka melalui berbagai tahap lomba, mulai dari proses audisi, semifinal, hingga grand final yang diikuti 10 finalis terpilih.
Sepuluh finalis tersebut tampil di grand final Festival Gendhing Using yang digelar di amfiteater Radio Blambangan kemarin (12/12). Beragam lagu Banyuwangian dibawakan dengan apik. Antara lain Sun Akoni, Janjine, Tau Tatu, Kanggo Riko, Salah Tompo, Kelangan, Mbaliko Nong Isun, dan Layang Sworo.
Bupati Ipuk Fiestiandani hadir langsung pada puncak acara tersebut kemarin. Dia mengatakan, Festival Gendhing Using merupakan bentuk dukungan pemkab terhadap perkembangan musik Banyuwangi. ”Kita rutin gelar dan kita ajak anak-anak muda untuk mencintai lagu-lagu daerah,” ujarnya.
Menurut Ipuk, lagu Banyuwangi telah dikenal secara nasional. Tidak hanya dinyanyikan di Banyuwangi saja, tetapi juga di daerah lain. ”Seperti di Semarang kemarin. Saat penganugerahan Desa Antikorupsi, lagu yang dinyanyikan adalah lagu Banyuwangian. Ini menjadi bukti bahwa musik Banyuwangi telah berkiprah di event-event nasional,” kata dia.
Bahkan, imbuh Ipuk, ada bule asal Amerika yang datang khusus ke Banyuwangi karena suka dengan lagu Lungset yang dinyanyikan Mahesa.
Ipuk menegaskan pihaknya akan terus mendukung berbagai upaya pelestarian kesenian daerah, khususnya dengan melibatkan generasi muda. Salah satunya dengan memicu para seniman muda untuk berkiprah secara kreatif. ”Kegiatan semacam ini harus terus digelar. Harapan kami, akan terus ada regenerasi penyanyi Osing yang akan terus mengembangkan musik daerah. Tidak hanya masalah teknikal vokal, namun kita harap festival ini ke depan juga mampu menghasilkan lagu-lagu baru Banyuwangi,” tutur mantan ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banyuwangi tersebut.
Festival Gendhing Using menghadirkan James AP, Virgiana Hasan, dan Cici Viana sebagai juri. ”Sulit rasanya memilih mana yang juara. Semuanya punya ciri khas masing-masing,” ujar James AP, penembang lagu Tepung Kanji.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Kominfo) Banyuwangi Budi Santoso selaku penyelenggara menambahkan, ajang ini sebagai upaya pemkab mencari bibit-bibit penyanyi lagu Osing yang benar sesuai pakem. ”Animo warga sangat besar, 74 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Banyuwangi ikut ambil bagian. Menariknya, pendaftarnya dari anak SMA hingga usia 23 tahun. Ini menunjukkan bahwa minat anak-anak muda terhadap lagu Banyuwangi tinggi,” pungkasnya. (sgt/c1)