29.2 C
Banyuwangi
Friday, June 9, 2023

Songsong BEC Reborn, Rombak Total Talent hingga Lagu

RADAR BANYUWANGI – Satu event spektakuler dalam balutan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2022, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), bakal digeber akhir pekan ini (10/12). Untuk itu, berbagai persiapan pun terus dilakukan panitia. Termasuk persiapan geladi bersih yang dijadwalkan pada Jumat (9/12).

Sekadar diketahui, sebelumnya panitia BEC 2022 yang terdiri dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar), para mentor, dan lainnya telah melaksanakan penilaian kostum BEC. Kegiatan tersebut berlangsung di GOR Tawangalun pada Minggu lalu (4/12). Dari evaluasi tersebut, ada beberapa yang perlu diperbaiki mulai dari para talent, pemusik, dan desainer masing-masing kostum BEC.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bramuda mengungkapkan, pihaknya sudah memberi koreksi pada seluruh penampil dan pendukung pergelaran BEC 2022. ”Untuk menyukseskan acara tersebut, maka para talent yang belum memenuhi kualifikasi untuk tampil di BEC akan kami ganti. Begitu pula dengan pengiring musik, yaitu ketika ada lagu yang tidak sesuai dengan subtema etnis BEC akan secepatnya kita ganti. Karena tamu undangan tidak hanya dari wilayah Banyuwangi. Kami mengundang kurang lebih empat ribu tamu undangan. Sehingga harus tampil allout,” ujarnya.

Baca Juga :  Mengenang (Alm) Sumitro Hadi, Sukses Lahirkan 130 Karya Tari dan Lagu

Hal senada disampaikan oleh salah satu desainer kostum BEC 2022, Annisa Febby. Dia membenarkan adanya beberapa kostum yang perlu mendapatkan perbaikan terkait aspek detail kostum BEC. ”Beberapa detail kostum perlu ditambah lagi,” ujarnya.

Annisa mengaku, pihaknya kelabakan dalam mempersiapkan kostum untuk BEC tahun ini. Sebab, pelaksanaannya cukup mendadak sehingga waktu untuk persiapan sangat singkat. Akibatnya, pihaknya harus kerja ekstra keras dibanding sebelumnya.

”Biasanya persiapan itu kurang lebih enam bulan dan kita mampu mengerjakan tujuh sampai delapan kostum. Tapi tahun ini pembuatan kostum hanya tiga minggu dengan finishing totalnya satu bulan. Kami maksimal mampu mengerjakan tiga kostum,” keluh alumnus ITS itu.

Baca Juga :  Raker Alumni Krapyak Jogyakarta Hasilkan 4 Rekomendasi

Meski demikian, Annisa dan tim telah hampir merampungkan ketiga kostum yang digarap, yakni kostum etnis Madura, Jawa, dan China. ”Persiapan sudah mencapai 90 persen. Kurang menggabungkan berbagai komponen kostum dan sedikit sentuhan detail saja,” pungkasnya. (cw4/sgt/c1)

RADAR BANYUWANGI – Satu event spektakuler dalam balutan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2022, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), bakal digeber akhir pekan ini (10/12). Untuk itu, berbagai persiapan pun terus dilakukan panitia. Termasuk persiapan geladi bersih yang dijadwalkan pada Jumat (9/12).

Sekadar diketahui, sebelumnya panitia BEC 2022 yang terdiri dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar), para mentor, dan lainnya telah melaksanakan penilaian kostum BEC. Kegiatan tersebut berlangsung di GOR Tawangalun pada Minggu lalu (4/12). Dari evaluasi tersebut, ada beberapa yang perlu diperbaiki mulai dari para talent, pemusik, dan desainer masing-masing kostum BEC.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bramuda mengungkapkan, pihaknya sudah memberi koreksi pada seluruh penampil dan pendukung pergelaran BEC 2022. ”Untuk menyukseskan acara tersebut, maka para talent yang belum memenuhi kualifikasi untuk tampil di BEC akan kami ganti. Begitu pula dengan pengiring musik, yaitu ketika ada lagu yang tidak sesuai dengan subtema etnis BEC akan secepatnya kita ganti. Karena tamu undangan tidak hanya dari wilayah Banyuwangi. Kami mengundang kurang lebih empat ribu tamu undangan. Sehingga harus tampil allout,” ujarnya.

Baca Juga :  BCE Jadi Ajang Sosialisasi Vaksinasi

Hal senada disampaikan oleh salah satu desainer kostum BEC 2022, Annisa Febby. Dia membenarkan adanya beberapa kostum yang perlu mendapatkan perbaikan terkait aspek detail kostum BEC. ”Beberapa detail kostum perlu ditambah lagi,” ujarnya.

Annisa mengaku, pihaknya kelabakan dalam mempersiapkan kostum untuk BEC tahun ini. Sebab, pelaksanaannya cukup mendadak sehingga waktu untuk persiapan sangat singkat. Akibatnya, pihaknya harus kerja ekstra keras dibanding sebelumnya.

”Biasanya persiapan itu kurang lebih enam bulan dan kita mampu mengerjakan tujuh sampai delapan kostum. Tapi tahun ini pembuatan kostum hanya tiga minggu dengan finishing totalnya satu bulan. Kami maksimal mampu mengerjakan tiga kostum,” keluh alumnus ITS itu.

Baca Juga :  Gelar Lomba Pakaian Daur Ulang

Meski demikian, Annisa dan tim telah hampir merampungkan ketiga kostum yang digarap, yakni kostum etnis Madura, Jawa, dan China. ”Persiapan sudah mencapai 90 persen. Kurang menggabungkan berbagai komponen kostum dan sedikit sentuhan detail saja,” pungkasnya. (cw4/sgt/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/