BANYUWANGI – Sejumlah pedagang daging sapi di Banyuwangi, tampaknya resah. Mereka mulai mengkhawatirkan harga stabil beberapa bulan terakhir ini bakal goyang. Sebab adanya kabar bahwa daging impor mulai merambah di Jawa Timur.
Salah satu pedagang pasar di Pasar Banyuwangi, Ahmad Nurlaili mengaku khawatir jika daging impor masuk ke Banyuwangi. Karena, bukan hanya akan mengganggu harga yang stabil. Tetapi jelas juga akan mengganggu pasaran daging lokal. “Untuk harga sejak tahun lalu masih tetap stabil di kisaran Rp 130 ribu per kilogram,” ujar lelaki 27 tahun tersebut.
Pasokan daging di Banyuwangi sendiri, jelas Ahmad, saat ini memang cukup aman. Bahkan, para pedagang tidak perlu menyetok daging dengan jumlah cukup banyak. “Cukup aman memang, karena memang pasokan daging sapi lokal cukup melimpah,” katanya.
Tetapi, kata Ahmad, jika daging impor masuk ke Banyuwangi. Jelas akan membuat harga daging lokal anjlok. Karena, harga daging impor memang cukup lebih murah dibandingkan harga daging lokal. “Jelas khawatir jika memang bisa masuk dan menguasai pasar di Banyuwangi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Arif Setiawan mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum mendapatkan tembusan jika adanya daging impor akan masuk ke Banyuwangi. Tetapi, untuk daging lokal saat ini masih tergolong stabil. Bahkan populasi sapi di Banyuwangi sendiri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Yang jelas, sapi di Banyuwangi impor dan dikirim ke luar Provinsi,” tegasnya.
Arif menjelaskan, adapun jika daging impor masuk ke Banyuwangi sendiri jelas pihaknya kali pertama akan mendapatkan tembusan langsung dari Provinsi atau pun pusat. Namun, hingga kemarin (21/2) tidak ada pemberitahuan adanya daging impor tidak pernah ada. Sehingga, pihaknya berharap masyarakat maupun para pedagang tidak perlu khawatir dengan isu daging impor. “Untuk daging di Banyuwangi sendiri kami rasa tidak ada daging impor, karena daging beredar harus ASUH (aman, sehat, utuh dan halal),” pungkasnya.(rio/afi)