Banyuwangi bisa membawa pulang tiga medali emas dan satu medali perunggu di Kejurda tersebut. Kodrat Banyuwangi mengungguli Kontingen Kota Malang yang mengoleksi dua emas, lima perak, dan satu pe runggu. Di bawahnya, Kabu paten Nganjuk dengan dua medali emas. Sedangkan kota Surabaya harus rela terpelesat dari urutan tiga besar setelah hanya mampu mengoleksi satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Tiga medali emas yang diperoleh Banyuwangi tersebut disumbang oleh Ida Bagus Komang di kelas ta rung bebas putra 61,1-64 kilo gram, Siti Rofikoh kelas tarung bebas putri 54,1-58 kilogram, dan pasangan seni gerak putra Rizky Dewandaru dan M. Rusydi. Sedangkan medali perunggu di sumbang oleh Nurfiana Romadhoni dari kelas tarung bebas putri 51,1-54 kilogram. Dengan menjadi juara umum ketiga kalinya ini, Kodrat Banyuwangi pun berhak membawa pulang piala yang sebelumnya menjadi piala bergilir.
”Kita tidak mengira bisa kembali menjadi juara umum. Karena di dua edisi sebelumnya prestasi kita bisa dibilang sedang menurun. Tapi kali ini kita bisa kembali menjadi juara umum,” kata Bendara Kodrat Banyuwangi M. Ali Gunawan. Dalam Kejurda itu, Gunawan mengatakan jika kekuatan semua tim termasuk juara umum tahun sebelumnya Kota Malang, cukup ketat. Banyuwangi sendiri menurutnya beruntung karena diperkuat beberapa atlet senior yang bisa turun di kejuaraan kali ini. Karena di dua edisi sebelumnya ada banyak atlet andalan yang tidak bisa turun.
”Di dua edisi sebelumnya kita sedang mengalami masa transisi. Kali ini kita sudah mulai menata lagi. Anak-anak kemarin juga sudah berlatih dengan maksimal jadi hasil tiga emas dan satu perunggu ini sudah cukup dengan target kami,” imbuhnya.
(bw/fre/rbs/JPR)