SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Ada kabar gembira bagi warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu. Desa yang lokasinya diapit Desa Jambewangi, Desa Temuguruh, dan Desa Karangsari, Kecamatan Sempu itu, akan segera memiliki rest area berupa ruang terbuka hijau (RTH).
Kepala Desa Temuasri Sunarti melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Edy Sucipto mengatakan, pembangunan RTH di desanya ini ditargetkan selesai pada tahun anggaran 2023 ini. ”Program ini berangkat dari keluhan warga yang harus menempuh jarak jauh jika ingin bersantai dengan keluarga, maka kami rencanakan pembangunan RTH,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Edy mengatakan, selama ini warga Temuasri yang ingin santai bersama keluarganya harus pergi ke Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Desa/Kecamatan Singojuruh, atau RTH Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. ”Untuk sekadar santai atau ngopi, harus ke RTH Gendoh atau Maron, jauh sekali,” terangnya.
Lapangan Desa Temuasri yang biasa dipakai para pemuda main sepak bola, nantinya akan disulap menjadi tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. ”Lapangannya tidak diubah, RTH di samping lapangan,” terangnya.
Di RTH itu, jelas Edy, nantinya akan dibangun taman bermain lengkap dengan arena joging di pinggir lapangan. Kebetulan di lapangan itu sudah ada jogging track. ”Tinggal memoles saja,” ungkapnya.
Selain membuat taman untuk tempat bersantai, Edy menyampaikan bahwa pembangunan RTH itu sekaligus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. ”Nanti akan ada stan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah),” jelasnya.
Di stan UMKM itu, masih kata Edy, nantinya bisa dipakai warga untuk menjajakan produknya. Untuk pengelolaan diserahkan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). ”Kita berharap bisa mendongkrak perekonomian warga,” ucapnya.

Edy menyebut, pembangunan RTH ini sudah lama direncanakan oleh Pemerintah Desa Temuasri. Bahkan, di sekitar lapangan sudah ditanami berbagai jenis tanaman agar kawasan tersebut menjadi rindang. ”Sudah lama kita tanami pohon sono, ketepeng, dan trembesi, itu memang disiapkan untuk RTH,” terangnya.
Dari segi anggaran, Edy mengungkapkan bahwa pembangunan RTH ini akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi dan Dana Desa (DD) Temuasri. ”Dari APBD sekitar Rp 200 juta, dari DD juga sama,” ungkapnya.
Pembangunan RTH ini ditargetkan sudah selesai di tahun anggaran 2023 ini. Proses pengukuran tanah oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU-CKPP) Banyuwangi juga sudah tuntas. ”Survei tanahnya sudah pada Februari 2023 lalu, kami yakin secepatnya sudah bisa dimulai,” pungkas Edy. (sas/abi/c1)