BANYUWANGI – Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Banyuwangi tak mau setengah hati dalam menggelorakan semangat kebangsaan. Selama lima hari, mereka ”berguru” ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta dan Bakesbangpol D.I. Jogjakarta.
Studi banding dipimpin langsung Kepala Bakesbangpol Wiyono beserta perwakilan parpol, FPK, Formula, FKUB, dan DHC 45. Kunjungan dilaksanakan Rabu (25/9) sampai Sabtu (28/9). Selama di BPIP, rombongan diterima Mohamad Sabri (Deputi Kajian dan Materi), Akbar Hadi (Deputi Standardisasi Materi), dan Ani Purwanti (Deputi Advokasi dan Pengawasan Regulasi).
Di hadapan petinggi BPIP, Wiyono menjelaskan bahwa PPWK Banyuwangi sudah berjalan selama dua tahun. Kinerja PPWK berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 188/81/KEP/429.011/2018. ”Kami sudah melaksanakan program dan kegiatan hampir dua tahun penuh. Kita perlu konsultasi ke BPIP sehingga ke depan program PPWK tidak boleh lepas dari garis komando BPIP sebagai lembaga yang langsung di bawah presiden,” jelas Wiyono.
Banyak prestasi yang telah diraih PPWK Banyuwangi. Salah satunya mendapat predikat PPWK di Jawa Timur yang paling eksis melaksanakan kegiatan dan laporan administrasi. Atas prestasi inilah PPWK Banyuwangi diundang oleh Bakesbangpol Jatim untuk berbagi resep sukses melaksanakan kegiatan di hadapan 38 kabupaten/kota di Jatim. ”Karena itu, kedatangan kami ke BPIP untuk mendapatkan pembekalan supaya gerak langkah PPWK Banyuwangi bisa lebih baik lagi,” kata Wiyono.
Deputi Kajian dan Materi BPIP Mohamad Sobri sangat mengapresiasi kinerja yang telah dicapai oleh PPWK Banyuwangi dalam pembudayaan Pancasila. BPIP mengandalkan jejaring mitra strategis dalam upaya pembudayaan dan pengarusutamaan Pancasila. ”Kita tahu setelah reformasi, Pancasila hilang dari ruang publik. Pembelajaran lebih mengutamakan aspek historis daripada aspek ideologis,” tegasnya.
Usai berguru ke BPIP, rombongan PPWK bergerak menuju Jogjakarta. Mereka melakukan kunjungan kerja ke Bakesbangpol D.I. Jogjakarta. Wiyono mengatakan, di Jogjakarta pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan dikemas dalam program ”Sinau Pancasila”. Program ini telah dilaksanakan di 78 kecamatan di Jogjakarta. ”Program Sinau Pancasila mendapatkan perhatian dari banyak pihak, karena dianggap efektif pengaruhnya terhadap masyarakat di wilayah Jogjakarta,” kata Wiyono. (*)