23.5 C
Banyuwangi
Tuesday, May 30, 2023

Bupati Ipuk Salat Tarawih di Masjid Baitur Rohim Glenmore

Rajut Silaturahmi sekaligus Beber Program Pemkab

GLENMORE, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Bupati Ipuk Fiestiandani memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk merajut silaturahmi dengan warga. Bukan sekadar bersua dan bercengkrama, orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi tersebut juga membeber pelaksanaan program pemerintah.

Seperti halnya yang dia lakukan saat salat tarawih di Masjid Baitur Rohim, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore Jumat malam (24/3). Sehari sebelumnya, Ipuk juga melakukan langkah serupa di Kecamatan Kalibaru. Usai tarawih di Glenmore, Ipuk menyampaikan pelaksanaan program pemkab di wilayah kecamatan setempat.

Di sektor pendidikan dan kesehatan, anggaran yang tersedia untuk wilayah Kecamatan Glenmore masing-masing sekitar Rp 4,5 miliar dan Rp 3,9 miliar. Sedangkan di bidang infrastruktur, anggaran yang digelontorkan meningkat cukup besar, yakni dari Rp 10,9 miliar pada 2022 menjadi Rp 14,8 miliar tahun ini.

Bahkan, pada 2024, ada enam desa yang dapat insentif khusus jalan karena berhasil melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). “Total ada Rp 925 juta. Di antaranya desanya adalah Margomulyo, Sumbergondo, Tegalharjo, Tulungrejo, Karangharjo, dan Bumiharjo,” papar Ipuk.

Baca Juga :  Hasil dari Hari Belanja Akan Didonasikan

Selain itu, Ipuk juga menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan. Hal ini dalam rangka menyambut pesta demokrasi yang akan datang. Baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional. “Sebentar lagi ada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Kemudian ada pemilihan umum legislatif dan pilihan presiden juga. Kami memohon kepada seluruh warga Banyuwangi untuk tetap menjaga kerukunan. Jangan sampai karena perbedaan pilihan, kemudian menimbulkan pertikaian dan perpecahan di tengah masyarakat,” pesannya.

Bukan itu saja, Ipuk juga memaparkan tentang capaian pembangunan yang telah diraih Pemkab Banyuwangi. Di antaranya adalah peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) Tahun 2022 mencapai Rp 93,29 triliun. Meningkat 8,6 persen dari tahun sebelumnya yang “hanya” sebesar Rp 85,92 triliun.

Hal tersebut berpengaruh pada pendapatan per kapita Banyuwangi yang meningkat menjadi  Rp 53,87 juta per orang per tahun di 2022. Begitu juga pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 4,43 persen pada 2022. “Semua ini bisa tercapai berkat kerja sama dan gotong royong seluruh stakeholder dan masyarakat Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

Baca Juga :  Rayakan Momen Bersama di ASTON Banyuwangi

Dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Ipuk, mampu menekan angka kemiskinan. Kemiskinan Banyuwangi sempat meningkat pada saat pandemi Covid 19. Dari 8,06 persen di 2020 menjadi 8,07 persen di 2021. “Alhamdulillah, tahun 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah Banyuwangi,” bebernya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ipuk saat bersilaturahmi dengan warga di Masjid Babussalam, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru. Secara spesifik, ia memaparkan penetrasi pembangunan yang dilakukan pemkab di kecamatan paling barat Banyuwangi tersebut.

Pada bidang pendidikan, tidak kurang dari Rp 3,454 miliar anggaran yang dikucurkan di Kecamatan Kalibaru. Sedangkan di bidang kesehatan, pada 2023 ini mencapai Rp 3,6 miliar “Sedangkan untuk infrastruktur, ada peningkatan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Tahun ini sejumlah Rp 13,3 miliar, naik sekitar Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya,” pungkas Ipuk. (sgt)

GLENMORE, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Bupati Ipuk Fiestiandani memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk merajut silaturahmi dengan warga. Bukan sekadar bersua dan bercengkrama, orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi tersebut juga membeber pelaksanaan program pemerintah.

Seperti halnya yang dia lakukan saat salat tarawih di Masjid Baitur Rohim, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore Jumat malam (24/3). Sehari sebelumnya, Ipuk juga melakukan langkah serupa di Kecamatan Kalibaru. Usai tarawih di Glenmore, Ipuk menyampaikan pelaksanaan program pemkab di wilayah kecamatan setempat.

Di sektor pendidikan dan kesehatan, anggaran yang tersedia untuk wilayah Kecamatan Glenmore masing-masing sekitar Rp 4,5 miliar dan Rp 3,9 miliar. Sedangkan di bidang infrastruktur, anggaran yang digelontorkan meningkat cukup besar, yakni dari Rp 10,9 miliar pada 2022 menjadi Rp 14,8 miliar tahun ini.

Bahkan, pada 2024, ada enam desa yang dapat insentif khusus jalan karena berhasil melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). “Total ada Rp 925 juta. Di antaranya desanya adalah Margomulyo, Sumbergondo, Tegalharjo, Tulungrejo, Karangharjo, dan Bumiharjo,” papar Ipuk.

Baca Juga :  Ipuk dan NasDem Latih Warga Pantai Cemara

Selain itu, Ipuk juga menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan. Hal ini dalam rangka menyambut pesta demokrasi yang akan datang. Baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional. “Sebentar lagi ada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Kemudian ada pemilihan umum legislatif dan pilihan presiden juga. Kami memohon kepada seluruh warga Banyuwangi untuk tetap menjaga kerukunan. Jangan sampai karena perbedaan pilihan, kemudian menimbulkan pertikaian dan perpecahan di tengah masyarakat,” pesannya.

Bukan itu saja, Ipuk juga memaparkan tentang capaian pembangunan yang telah diraih Pemkab Banyuwangi. Di antaranya adalah peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) Tahun 2022 mencapai Rp 93,29 triliun. Meningkat 8,6 persen dari tahun sebelumnya yang “hanya” sebesar Rp 85,92 triliun.

Hal tersebut berpengaruh pada pendapatan per kapita Banyuwangi yang meningkat menjadi  Rp 53,87 juta per orang per tahun di 2022. Begitu juga pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 4,43 persen pada 2022. “Semua ini bisa tercapai berkat kerja sama dan gotong royong seluruh stakeholder dan masyarakat Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

Baca Juga :  Ini Alasan Kades Agus Tarmidi Kena OTT Tim Saber Pungli Polres

Dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Ipuk, mampu menekan angka kemiskinan. Kemiskinan Banyuwangi sempat meningkat pada saat pandemi Covid 19. Dari 8,06 persen di 2020 menjadi 8,07 persen di 2021. “Alhamdulillah, tahun 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah Banyuwangi,” bebernya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ipuk saat bersilaturahmi dengan warga di Masjid Babussalam, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru. Secara spesifik, ia memaparkan penetrasi pembangunan yang dilakukan pemkab di kecamatan paling barat Banyuwangi tersebut.

Pada bidang pendidikan, tidak kurang dari Rp 3,454 miliar anggaran yang dikucurkan di Kecamatan Kalibaru. Sedangkan di bidang kesehatan, pada 2023 ini mencapai Rp 3,6 miliar “Sedangkan untuk infrastruktur, ada peningkatan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Tahun ini sejumlah Rp 13,3 miliar, naik sekitar Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya,” pungkas Ipuk. (sgt)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/