BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Bupati Ipuk Fiestiandani membeber capaian pembangunan daerah sepanjang 2022 di hadapan dewan kemarin (21/3). Pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia (IPM) naik, sedangkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka turun.
Ipuk melaporkan capaian pembangunan tersebut secara resmi melalui rapat paripurna penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Tahun 2022. Rapat kali ini dipimpin langsung Ketua DPRD I Made Cahyana Negara didampingi dua wakil ketua dewan, yakni M. Ali Mahrus dan Michael Edy Hariyanto. Sedangkan dari unsur eksekutif, Ipuk hadir bersama Wakil Bupati (Wabup) Sugirah beserta jajaran.
Berbagai capaian mentereng dimaksud antara lain berkaitan penanganan tengkes (stunting). Angka tengkes di Banyuwangi berhasil ditekan, yakni dari 8,64 persen pada 2021 menjadi 3,95 pada 2022.
Dari sisi capaian indikator kinerja utama, kinerja pemkab tahun lalu cukup mentereng. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi selama dua tahun berturut-turut terus mengalami peningkatan. Setelah sempet minus 3,58 persen saat puncak pandemi Covid-19 di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi berhasil rebound menjadi 4,08 persen pada 2021 dan pada 2022 kembali naik menjadi 4,43 persen.
IPM Banyuwangi juga berhasil melampaui target. IPM Banyuwangi tahun lalu mencapai 71,94 persen atau setara 101,3 persen dari target yang hanya 71,02 persen.
Persentase penduduk miskin di Banyuwangi pada tahun 2022 turun menjadi 7,51 persen. Penurunan tersebut cukup baik dibanding tahun 2021 mencapai 8,07 persen. ”Kemiskinan Banyuwangi 2022 menurun sampai di level terendah sepanjang sejarah Kabupaten Banyuwangi sejak Indonesia merdeka,” kata Ipuk.
IKM turut mengalami peningkatan. Tahun 2021 IKM mencapai 90,1 persen, sedangkan tahun 2022 naik menjadi 92,36 persen. (rei/sgt/c1)
BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Bupati Ipuk Fiestiandani membeber capaian pembangunan daerah sepanjang 2022 di hadapan dewan kemarin (21/3). Pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia (IPM) naik, sedangkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka turun.
Ipuk melaporkan capaian pembangunan tersebut secara resmi melalui rapat paripurna penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Tahun 2022. Rapat kali ini dipimpin langsung Ketua DPRD I Made Cahyana Negara didampingi dua wakil ketua dewan, yakni M. Ali Mahrus dan Michael Edy Hariyanto. Sedangkan dari unsur eksekutif, Ipuk hadir bersama Wakil Bupati (Wabup) Sugirah beserta jajaran.
Berbagai capaian mentereng dimaksud antara lain berkaitan penanganan tengkes (stunting). Angka tengkes di Banyuwangi berhasil ditekan, yakni dari 8,64 persen pada 2021 menjadi 3,95 pada 2022.
Dari sisi capaian indikator kinerja utama, kinerja pemkab tahun lalu cukup mentereng. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi selama dua tahun berturut-turut terus mengalami peningkatan. Setelah sempet minus 3,58 persen saat puncak pandemi Covid-19 di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi berhasil rebound menjadi 4,08 persen pada 2021 dan pada 2022 kembali naik menjadi 4,43 persen.
IPM Banyuwangi juga berhasil melampaui target. IPM Banyuwangi tahun lalu mencapai 71,94 persen atau setara 101,3 persen dari target yang hanya 71,02 persen.
Persentase penduduk miskin di Banyuwangi pada tahun 2022 turun menjadi 7,51 persen. Penurunan tersebut cukup baik dibanding tahun 2021 mencapai 8,07 persen. ”Kemiskinan Banyuwangi 2022 menurun sampai di level terendah sepanjang sejarah Kabupaten Banyuwangi sejak Indonesia merdeka,” kata Ipuk.
IKM turut mengalami peningkatan. Tahun 2021 IKM mencapai 90,1 persen, sedangkan tahun 2022 naik menjadi 92,36 persen. (rei/sgt/c1)