27.2 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Target PAD Naik, Dewan Minta Eksekutif Lakukan Upaya Ekstra

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi tahun 2023 sudah didok. Eksekutif dan legislatif pun sudah menyepakati anggaran keuangan daerah tahun ini. Tidak terkecuali di sektor pendapatan asli daerah (PAD).

Dua pihak bersepakat target PAD tahun ini naik cukup signifikan dibanding tahun 2022. Tepatnya, dari Rp 526,6 miliar menjadi Rp 575 miliar atau naik kurang lebih 11 persen.

Karena itu, kalangan dewan meminta eksekutif melakukan upaya ekstra untuk merealisasikan target tersebut. Salah satunya dengan melakukan upaya optimalisasi potensi PAD yang ada di Bumi Blambangan.

Ketua Komisi III DPRD Bannyuwangi Emy Wahyuni Dwi Lestari mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mitra kerja beberapa hari lalu. SKPD dimaksud antara lain Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP), serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Baca Juga :  Dirikan Dapur Umum hingga Bantu Guru PAUD

Rapat digelar untuk mengetahui sejumlah upaya yang dilakukan instansi terkait untuk mencapai target PAD. ”Melihat proyeksi PAD yang begitu besar, maka kami ingin tahu langkah-langkah yang diambil Bapenda untuk mengotimalkan semua aspek yang bisa menghasilkan PAD bagi Banyuwangi,” ujarnya.

Menurut Emy, pada rapat tersebut pihaknya mendapat pemaparan yang luar biasa dari Bapenda. Termasuk potensi-potensi PAD yang bisa dioptimalkan. ”Kami optimistis target PAD tahun ini yang mencapai Rp 575 miliar dapat terealisasi,” kata dia.

Meski demikian, Emy mengaku masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar target PAD bisa terealisasi seratus persen. Salah satunya dari pos retribusi pasar. Dikatakan, sarana dan prasarana pasar, khususnya Pasar Banyuwangi perlu diperbaiki.

Emy menambahkan, pada tahun 2022 realisasi retribusi pasar sebesar 80 persen dari target yang ditentukan. Dia berharap, realisasi sumber PAD yang satu ini bisa mencapai seratus persen tahun ini. ”Banyak sarana-prasarana pasar yang harus diperbaiki. Seperti Pasar Banyuwangi, sebenarnya sudah kurang layak. Akhirnya banyak pedagang yang keluar pasar. Sudah sering diimbau untuk masuk pasar, namun esoknya mereka kembali berjualan di luar pasar,” kata dia.

Baca Juga :  Kebijakan Tidak Populis di Tengah Krisis

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Firman Sanyoto mengatakan, untuk memenuhi target PAD perlu adanya upaya khusus. Dia mengaku sudah melakukan tiga upaya, yakni intensifikasi, ekstensifikasi, dan inovasi.

Intensifikasi adalah optimalisasi penggalian penerimaan dari wajib pajak daerah yang sudah terdaftar. Kedua, ekstensifikasi adalah menggali potensi yang sekiranya dapat dijadikan sebagai wajib pajak. ”Terkait inovasi yang dilakukan adalah menyiapkan beberapa pelayanan berbasis elektronik untuk memudahkan pembayaran pajak. Antara lain ada e-PAD Banyuwangi, e-loket PBB, dan e-pendataan,” pungkasnya. (rei/sgt/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi tahun 2023 sudah didok. Eksekutif dan legislatif pun sudah menyepakati anggaran keuangan daerah tahun ini. Tidak terkecuali di sektor pendapatan asli daerah (PAD).

Dua pihak bersepakat target PAD tahun ini naik cukup signifikan dibanding tahun 2022. Tepatnya, dari Rp 526,6 miliar menjadi Rp 575 miliar atau naik kurang lebih 11 persen.

Karena itu, kalangan dewan meminta eksekutif melakukan upaya ekstra untuk merealisasikan target tersebut. Salah satunya dengan melakukan upaya optimalisasi potensi PAD yang ada di Bumi Blambangan.

Ketua Komisi III DPRD Bannyuwangi Emy Wahyuni Dwi Lestari mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mitra kerja beberapa hari lalu. SKPD dimaksud antara lain Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop-UMP), serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Baca Juga :  Tapal Batas Kawah Ijen Seharusnya Jadi Tanggung Jawab Bersama

Rapat digelar untuk mengetahui sejumlah upaya yang dilakukan instansi terkait untuk mencapai target PAD. ”Melihat proyeksi PAD yang begitu besar, maka kami ingin tahu langkah-langkah yang diambil Bapenda untuk mengotimalkan semua aspek yang bisa menghasilkan PAD bagi Banyuwangi,” ujarnya.

Menurut Emy, pada rapat tersebut pihaknya mendapat pemaparan yang luar biasa dari Bapenda. Termasuk potensi-potensi PAD yang bisa dioptimalkan. ”Kami optimistis target PAD tahun ini yang mencapai Rp 575 miliar dapat terealisasi,” kata dia.

Meski demikian, Emy mengaku masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar target PAD bisa terealisasi seratus persen. Salah satunya dari pos retribusi pasar. Dikatakan, sarana dan prasarana pasar, khususnya Pasar Banyuwangi perlu diperbaiki.

Emy menambahkan, pada tahun 2022 realisasi retribusi pasar sebesar 80 persen dari target yang ditentukan. Dia berharap, realisasi sumber PAD yang satu ini bisa mencapai seratus persen tahun ini. ”Banyak sarana-prasarana pasar yang harus diperbaiki. Seperti Pasar Banyuwangi, sebenarnya sudah kurang layak. Akhirnya banyak pedagang yang keluar pasar. Sudah sering diimbau untuk masuk pasar, namun esoknya mereka kembali berjualan di luar pasar,” kata dia.

Baca Juga :  Pemkab Banyuwangi Luncurkan Program Simpling dan Green Living

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Firman Sanyoto mengatakan, untuk memenuhi target PAD perlu adanya upaya khusus. Dia mengaku sudah melakukan tiga upaya, yakni intensifikasi, ekstensifikasi, dan inovasi.

Intensifikasi adalah optimalisasi penggalian penerimaan dari wajib pajak daerah yang sudah terdaftar. Kedua, ekstensifikasi adalah menggali potensi yang sekiranya dapat dijadikan sebagai wajib pajak. ”Terkait inovasi yang dilakukan adalah menyiapkan beberapa pelayanan berbasis elektronik untuk memudahkan pembayaran pajak. Antara lain ada e-PAD Banyuwangi, e-loket PBB, dan e-pendataan,” pungkasnya. (rei/sgt/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/