23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Pasang Target Cetak Puluhan Pelajar Juara Matematika

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi tengah merintis pengembangan pusat sains. Dalam waktu dekat, Bupati Ipuk Fiestiandani akan mengajak Prof Yohanes Surya untuk mengajarkan pelajar Banyuwangi metode Gasing dalam pembelajaran matematika. Diharapkan tahun ini lahir pelajar-pelajar Banyuwangi yang memiliki kompetensi sangat unggul di bidang matematika alias juara matematika.

Profesor Yohanes Surya adalah seorang fisikawan Indonesia yang juga dikenal sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Prof Yohanes mengembangkan pembelajaran matematika dan fisika dengan skema gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing).

Bupati Ipuk mengatakan, pihaknya menyiapkan anak-anak muda Banyuwangi menjadi sangat unggul di bidang matematika. ”Ini bukan dari sekolah di pusat kota. Tahap awal, kami pilih anak-anak pelajar dari desa-desa. Mereka akan dididik langsung oleh tim Prof Yohanes menjadi ahli matematika,” ujarnya.

Ipuk mengatakan, matematika adalah ilmu dasar yang sangat berguna untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu lainnya. ”Untuk batch pertama kita siapkan 90 pelajar desa. Itu pun sebagian dipilih yang bahkan selama ini mungkin belum cakap matematikanya,” kata dia.

Baca Juga :  Banyuwangi Sudah Level 1, Kuota PTM Tetap 50 Persen

Ipuk menambahkan, program ini merupakan bagian dari rintisan pengembangan science center (pusat sains) yang tengah dikembangkan di Banyuwangi. Tempat ini diharapkan menjadi pusat pengembangan dan pembelajaran sains bagi pelajar Banyuwangi.

”Rencananya akan kami tempatkan di salah satu kecamatan di Banyuwangi selatan. Biar terjangkau dari wilayah mana pun. Sebagai langkah awal, kami ajak Prof Yohanes. Ini ikhtiar kita menyiapkan SDM berkualitas di Banyuwangi yang menguasai sains dan teknologi. Selain matematika, nanti diikuti berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya,” tutur perempuan mantan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banyuwangi tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno menjelaskan, sebanyak 30 guru dari sekolah dasar (SD), baik negeri maupun swasta juga akan dilatih pelatihan berhitung metode Gasing bersama Prof Yohanes Surya pada awal tahun ini.

Baca Juga :  Program PPWK Diapresiasi BPIP

Pelatihan ini akan diikuti oleh 90 siswa, dengan rincian 1 guru akan melatih 3 siswa, termasuk membawa satu murid yang memiliki kelemahan dalam bidang studi matematika. ”Sejak November dan Desember 2022 kami sudah berkomunikasi intens dengan Prof Yohanes Surya dan timnya tentang pelaksanaan dan metode yang akan diberikan ke Banyuwangi,” kata Suratno.

Sebagai tahap awal, yang dilatih adalah 30 guru dari berbagai SD di Banyuwangi dan tiga siswanya. ”Kami berharap para guru yang dilibatkan mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh tersebut di sekolahnya maupun di sekolah-sekolah lain di wilayahnya. Ini adalah bagian dari kewajiban dari guru-guru utusan setelah selesai pelatihan, yakni untuk melakukan pengimbasan,” pungkas Suratno. (sgt/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi tengah merintis pengembangan pusat sains. Dalam waktu dekat, Bupati Ipuk Fiestiandani akan mengajak Prof Yohanes Surya untuk mengajarkan pelajar Banyuwangi metode Gasing dalam pembelajaran matematika. Diharapkan tahun ini lahir pelajar-pelajar Banyuwangi yang memiliki kompetensi sangat unggul di bidang matematika alias juara matematika.

Profesor Yohanes Surya adalah seorang fisikawan Indonesia yang juga dikenal sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Prof Yohanes mengembangkan pembelajaran matematika dan fisika dengan skema gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing).

Bupati Ipuk mengatakan, pihaknya menyiapkan anak-anak muda Banyuwangi menjadi sangat unggul di bidang matematika. ”Ini bukan dari sekolah di pusat kota. Tahap awal, kami pilih anak-anak pelajar dari desa-desa. Mereka akan dididik langsung oleh tim Prof Yohanes menjadi ahli matematika,” ujarnya.

Ipuk mengatakan, matematika adalah ilmu dasar yang sangat berguna untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu lainnya. ”Untuk batch pertama kita siapkan 90 pelajar desa. Itu pun sebagian dipilih yang bahkan selama ini mungkin belum cakap matematikanya,” kata dia.

Baca Juga :  Banyuwangi Sudah Level 1, Kuota PTM Tetap 50 Persen

Ipuk menambahkan, program ini merupakan bagian dari rintisan pengembangan science center (pusat sains) yang tengah dikembangkan di Banyuwangi. Tempat ini diharapkan menjadi pusat pengembangan dan pembelajaran sains bagi pelajar Banyuwangi.

”Rencananya akan kami tempatkan di salah satu kecamatan di Banyuwangi selatan. Biar terjangkau dari wilayah mana pun. Sebagai langkah awal, kami ajak Prof Yohanes. Ini ikhtiar kita menyiapkan SDM berkualitas di Banyuwangi yang menguasai sains dan teknologi. Selain matematika, nanti diikuti berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya,” tutur perempuan mantan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banyuwangi tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno menjelaskan, sebanyak 30 guru dari sekolah dasar (SD), baik negeri maupun swasta juga akan dilatih pelatihan berhitung metode Gasing bersama Prof Yohanes Surya pada awal tahun ini.

Baca Juga :  SMAN 1 Genteng Launching Penulisan Mushaf Alquran

Pelatihan ini akan diikuti oleh 90 siswa, dengan rincian 1 guru akan melatih 3 siswa, termasuk membawa satu murid yang memiliki kelemahan dalam bidang studi matematika. ”Sejak November dan Desember 2022 kami sudah berkomunikasi intens dengan Prof Yohanes Surya dan timnya tentang pelaksanaan dan metode yang akan diberikan ke Banyuwangi,” kata Suratno.

Sebagai tahap awal, yang dilatih adalah 30 guru dari berbagai SD di Banyuwangi dan tiga siswanya. ”Kami berharap para guru yang dilibatkan mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh tersebut di sekolahnya maupun di sekolah-sekolah lain di wilayahnya. Ini adalah bagian dari kewajiban dari guru-guru utusan setelah selesai pelatihan, yakni untuk melakukan pengimbasan,” pungkas Suratno. (sgt/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/