24.3 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Mudik Online Dihadiri Diaspora dari Penjuru Dunia

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi menggelar “Mudik Online Perantau Banyuwangi Sedunia” kemarin (16/5). Even ini digeber guna memfasilitasi para diaspora asal Bumi Blambangan agar bisa melepas kangen dengan kampung halamannya.

       Bupati Ipuk Fiestiandani, Wakil Bupati (Wabup) Sugirah, beserta jajaran Forum Pimpinan Daerah (Formpinda) Banyuwangi hadir langsung pada acara yang dipusatkan di pendapa Sabha Swagata Blambangan tersebut. Selain di pendapa, acara yang digeber secara hybrid (perpaduan daring dan luring), itu juga digelar di empat kecamatan, yakni Muncar, Cluring, Tegaldlimo, dan Pesanggaran dan diikuti para mantan pekerja migran asal wilayah kecamatan setempat dan sekitarnya.

       Tak pelak, ratusan, bahkan ribuan perantau asal Banyuwangi memanfaatkan momen spesial tersebut. Mereka tersambung melalui aplikasi Zoom, dan beragam media sosial pemkab, mulai Youtube, Instagram, dan Facebook.

       Para perantau asal Banyuwangi itu kini tinggal, bekerja, atau belajar di berbagai pelosok tanah air, mulai Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar); Batam, Kepulauan Riau (Kepri); Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara); Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Jakarta, dan lain sebagainya. Selain itu, tidak sedikit pula perantau yang berada di berbagai belahan dunia mengikuti yang mengikuti even tersebut secara virtual, misalnya dari Arab Saudi, Lebanon, Taiwan, Korea Selatan (Korsel), Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat (AS)dan lain-lain.

Baca Juga :  Kunjungan Menteri Erick, BNI Amsterdam Tangkap Peluang Pasar Global

       Bupati Ipuk berterima kasih kepada seluruh diaspora yang bergabung secara virtual tersebut. “Kekompakan ini membuktikan kecintaan kita kepada Banyuwangi tidak pernah luntur. Saya merasa terhormat bisa silaturahim dengan para diaspora,” ujar Ipuk.

Biasanya, kata Ipuk, setiap tahun digelar ajang silaturahmi para perantau yang mudik ke Banyuwangi secara langsung. “Namun karena saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi, maka silaturahmi dengan para perantau kami gelar secara hybrid,” kata dia

Pertemuan para perantau Banyuwangi tersebut, imbuh Ipuk, tidak semata silaturahmi. Namun, juga sebagai ajang konsolidasi untuk bersama-sama membangun Banyuwangi. “Para diaspora bisa mempromosikan Banyuwangi, membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menyampaikan saran terkait berbagai sektor di Banyuwangi. Semuanya bergerak. Jika ada hal-hal positif selama di tempat merantau, sampaikan ke kami agar bisa diterapkan di Banyuwangi. Sehingga ada transfer of knowledge untuk kemajuan Banyuwangi,” pintanya.

Acara mudik online tersebut berlangsung meriah. Dikemas secara hybrid, acara digelar dari lima tempat di Banyuwangi. Para perantau yang mengikuti mudik online juga bisa berinteraksi secara langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Juga kepada para sanak kerabat yang berkumpul di lima tempat yang disediakan.

Ada pula atraksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM. Bupati Ipuk sendiri langsung ikut mempromosikan produk UMKM kepada para diaspora. “Semoga ini jadi jalan untuk mendorong pemasaran UMKM Banyuwangi agar semakin luas,” ujarnya.

Baca Juga :  Baznas Minta Bupati Motivasi ASN Salurkan Zakat

Acara tersebut mendapat sambutan yang antusias dari para perantau. Salah satunya Dami Frese, warga asli Kecamatan Tegaldlimo, yang kini tinggal di Jerman. “Saya menangis ikut acara ini. Kangen rumah. Rencananya tahun kemarin mau pulang. Tapi, ada pandemi ini, jadinya tertunda,” ungkap perempuan yang sudah tiga tahun tak pulang kampung itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Eva Nusrifah yang telah 20 tahun tinggal di Amerika Serikat. Salah satu pekerja di perusahaan farmasi di negeri Paman Sam itu biasanya pulang ke kampungnya di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi setiap tahunnya. “Untuk tahun ini saya tak bisa pulang,” akunya.

Perantau asal Banyuwangi yang lain, Imik Eko Putra mengaku senang pemkab menggelar ajang mudik online tahun ini. “Walau tidak bisa mudik, even ini bisa menjadi pengobat rindu kami pada Banyuwangi,” ujar pria yang kini menjabat Kepala Kantor Perbendaharaan di Mamuju, Sulbar tersebut.

       Eko berharap, Ipuk bisa melanjutkan keberhasilan bupati periode sebelumnya, yakni Abdullah Azwar Anas, dalam memimpin kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Kami juga selalu mendukung Banyuwangi. Kami cinta Banyuwangi,” pungkasnya. (sgt/aif)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi menggelar “Mudik Online Perantau Banyuwangi Sedunia” kemarin (16/5). Even ini digeber guna memfasilitasi para diaspora asal Bumi Blambangan agar bisa melepas kangen dengan kampung halamannya.

       Bupati Ipuk Fiestiandani, Wakil Bupati (Wabup) Sugirah, beserta jajaran Forum Pimpinan Daerah (Formpinda) Banyuwangi hadir langsung pada acara yang dipusatkan di pendapa Sabha Swagata Blambangan tersebut. Selain di pendapa, acara yang digeber secara hybrid (perpaduan daring dan luring), itu juga digelar di empat kecamatan, yakni Muncar, Cluring, Tegaldlimo, dan Pesanggaran dan diikuti para mantan pekerja migran asal wilayah kecamatan setempat dan sekitarnya.

       Tak pelak, ratusan, bahkan ribuan perantau asal Banyuwangi memanfaatkan momen spesial tersebut. Mereka tersambung melalui aplikasi Zoom, dan beragam media sosial pemkab, mulai Youtube, Instagram, dan Facebook.

       Para perantau asal Banyuwangi itu kini tinggal, bekerja, atau belajar di berbagai pelosok tanah air, mulai Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar); Batam, Kepulauan Riau (Kepri); Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara); Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Jakarta, dan lain sebagainya. Selain itu, tidak sedikit pula perantau yang berada di berbagai belahan dunia mengikuti yang mengikuti even tersebut secara virtual, misalnya dari Arab Saudi, Lebanon, Taiwan, Korea Selatan (Korsel), Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat (AS)dan lain-lain.

Baca Juga :  Kunjungan Menteri Erick, BNI Amsterdam Tangkap Peluang Pasar Global

       Bupati Ipuk berterima kasih kepada seluruh diaspora yang bergabung secara virtual tersebut. “Kekompakan ini membuktikan kecintaan kita kepada Banyuwangi tidak pernah luntur. Saya merasa terhormat bisa silaturahim dengan para diaspora,” ujar Ipuk.

Biasanya, kata Ipuk, setiap tahun digelar ajang silaturahmi para perantau yang mudik ke Banyuwangi secara langsung. “Namun karena saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi, maka silaturahmi dengan para perantau kami gelar secara hybrid,” kata dia

Pertemuan para perantau Banyuwangi tersebut, imbuh Ipuk, tidak semata silaturahmi. Namun, juga sebagai ajang konsolidasi untuk bersama-sama membangun Banyuwangi. “Para diaspora bisa mempromosikan Banyuwangi, membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menyampaikan saran terkait berbagai sektor di Banyuwangi. Semuanya bergerak. Jika ada hal-hal positif selama di tempat merantau, sampaikan ke kami agar bisa diterapkan di Banyuwangi. Sehingga ada transfer of knowledge untuk kemajuan Banyuwangi,” pintanya.

Acara mudik online tersebut berlangsung meriah. Dikemas secara hybrid, acara digelar dari lima tempat di Banyuwangi. Para perantau yang mengikuti mudik online juga bisa berinteraksi secara langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Juga kepada para sanak kerabat yang berkumpul di lima tempat yang disediakan.

Ada pula atraksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM. Bupati Ipuk sendiri langsung ikut mempromosikan produk UMKM kepada para diaspora. “Semoga ini jadi jalan untuk mendorong pemasaran UMKM Banyuwangi agar semakin luas,” ujarnya.

Baca Juga :  Ajak Dispora di Jabodetabek Ikut Bangun Situbondo

Acara tersebut mendapat sambutan yang antusias dari para perantau. Salah satunya Dami Frese, warga asli Kecamatan Tegaldlimo, yang kini tinggal di Jerman. “Saya menangis ikut acara ini. Kangen rumah. Rencananya tahun kemarin mau pulang. Tapi, ada pandemi ini, jadinya tertunda,” ungkap perempuan yang sudah tiga tahun tak pulang kampung itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Eva Nusrifah yang telah 20 tahun tinggal di Amerika Serikat. Salah satu pekerja di perusahaan farmasi di negeri Paman Sam itu biasanya pulang ke kampungnya di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi setiap tahunnya. “Untuk tahun ini saya tak bisa pulang,” akunya.

Perantau asal Banyuwangi yang lain, Imik Eko Putra mengaku senang pemkab menggelar ajang mudik online tahun ini. “Walau tidak bisa mudik, even ini bisa menjadi pengobat rindu kami pada Banyuwangi,” ujar pria yang kini menjabat Kepala Kantor Perbendaharaan di Mamuju, Sulbar tersebut.

       Eko berharap, Ipuk bisa melanjutkan keberhasilan bupati periode sebelumnya, yakni Abdullah Azwar Anas, dalam memimpin kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Kami juga selalu mendukung Banyuwangi. Kami cinta Banyuwangi,” pungkasnya. (sgt/aif)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/