Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Muncar punya cara tersendiri dalam menyongsong peringatan Hari Lahir (Harlah) satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Pengurus MWCNU Muncar menggelar tasyakuran bersama 100 ibu hamil bertempat di kantor MWCNU setempat kemarin (5/2).
Ketua Panitia Harlah satu abad NU Kecamatan Muncar Dawaul Khoiri mengatakan, tasyakuran 100 ibu hamil se-Kecamatan Muncar digelar untuk mendoakan agar si jabang bayi yang saat ini sedang dalam kandungan diberikan kesehatan dan keselamatan. Terlebih, jabang bayi yang sedang dalam kandungan merupakan generasi emas calon penerus estafet kepemimpinan bangsa ini. “Dengan ditasyakuri dan didoakan para kiai, harapannya ke depan akan muncul tokoh-tokoh bangsa, lahir putra-putri yang sehat dan menjadi anak-anak yang saleh dan salehah, berbakti pada orang tua, bangsa, agama dan negara,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Muncar, Ust. Hanif Romadhon menambahkan, peringatan Harlah Satu Abad NU di MWCNU Muncar sudah dilaksanakan sejak September 2022 lalu. Hingga Februari ini sudah ada 17 kegiatan yang diselenggarakan,termasuk tasyakuran 100 ibu hamil. “Dengan tasyakuran 100 ibu hamil ini, diharapkan bayi yang sedang dalam kandungan dan ibu yang mengandung tetap mendapat perlindungan Allah SWT,” jelasnya.
Tidak hanya tasyakuran 100 ibu hamil, ke depan MWCNU Muncar juga merencanakan selapanan akbar bagi ibu hamil di Kecamatan Muncar. “Terima kasih kepada Ibu Desi Prakasiwi yang mendukung pelaksanaan program MWCNU Muncar yang selama ini sangat aktif,” terangnya.
Pemerhati ibu hamil Kecamatan Muncar, Desi Prakasiwi mengaku sangat berbahagia dapat berperan serta aktif terlibat dalam rangkaian kegiatan peringatan Harlah ke 100 tahun NU. Melalui kegiatan tersebut, akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan silaturahmi tali persaudaraan, ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah yang menjadi modal utama ketangguhan bangsa Indonesia. “Menyongsong abad ke dua Nahdlatul Ulama ini saya berharap selalu konsisten menebar toleransi kesejukan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,” terangnya.
Rais Syuriyah MWCNU Muncar, KH. Fahruddin Mannan menambahkan, anak-anak yang saat ini dalam kandungan ditsayakuri agar menjadi anak yang luar biasa, anak yang memberikan kesejukan di mata orang tuanya, agama, bangsa dan negara. “Maka proses seperti ini tafakur agar menjadi anak-anak yang anfa’uhum linnas, bermanfaat bagi sesama manusia,” tandasnya. (ddy/sgt)