25.3 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Cegah Tengkes, Desi Prakasiwi Bagikan Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pencegahan tengkes (stunting) pada ibu hamil menjadi kepedulian Desi Prakasiwi. Dia pun berkontribusi nyata mengatasi permasalahan yang menjadi concern pemerintah tersebut.

Salah satunya dengan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil. Desi menyadari upaya untuk mengurangi angka tengkes ini tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi, namun melibatkan semua pihak sebagai bentuk sinergi bersama mewujudkan masyarakat sehat.

Desi mengatakan, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek atau jauh dari rata-rata anak lain di usianya. Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.  Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. “Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran,” ujar perempuan asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar tersebut.

Baca Juga :  Ikut Tes CPNS, Anak hingga Mantu Pejabat Pun Bertumbangan

Desi menuturkan, tanda-tanda stunting, biasanya baru akan terlihat saat anak lahir dan memasuki usia dua tahun. Di samping kurangnya asupan gizi saat dalam kandungan, tengkes juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan gizi saat anak masih di bawah usia dua tahun.

Yang lebih mengkhawatirkan, jika sudah terjadi, maka efek tengkes tidak bisa dikembalikan seperti semula. Oleh sebab itu sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan stunting pada anak sejak dalam kandungan. “Menjaga kesehatan tulang untuk ibu hamil dan pemenuhan kebutuhan gizi sejak kehamilan, mulai dari  kalsium, vitamin D, protein  dan zat besi sangat penting bagi ibu hamil,” jelasnya.

Oleh karena itu selama masa kehamilan, lanjut Desi Prakasiwi, kebutuhan gizi ibu hamil wajib terpenuhi dengan baik. “Ketika ibu hamil kurang gizi, kondisi tersebut tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga janin yang sedang berkembang,” terangnya.

Baca Juga :  Angka Stunting di Desa Sarongan Cukup Tinggi

Ibu hamil kurang gizi tidak hanya akan mempengaruhi fisik ibu hamil, tetapi juga kondisi psikologisnya. Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan tengkes pada ibu hamil, sebisa mungkin memberikan kepedulian perhatian dengan memberikan asupan gizi yang pas dan sesuai.

Dalam kesempatan menghadiri tasyakuran 100 ibu hamil di kantor MWC NU Kecamatan Muncar itu, Desi Prakasiwi membagikan paket makanan tambahan serta suplemen vitamin untuk ibu hamil. “Kami hadir selain untuk memperingati hari lahir satu abad Nahdlatul Ulama (NU), kami juga ingin agar generasi masa depan yang sedang dalam kandungan ini bisa tumbuh menjadi generasi yang baik, sehat dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” tandas bakal calon anggota legislatif dapil 3 dari PDI Perjuangan ini. (ddy/sgt)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pencegahan tengkes (stunting) pada ibu hamil menjadi kepedulian Desi Prakasiwi. Dia pun berkontribusi nyata mengatasi permasalahan yang menjadi concern pemerintah tersebut.

Salah satunya dengan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil. Desi menyadari upaya untuk mengurangi angka tengkes ini tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi, namun melibatkan semua pihak sebagai bentuk sinergi bersama mewujudkan masyarakat sehat.

Desi mengatakan, stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek atau jauh dari rata-rata anak lain di usianya. Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi.  Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. “Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran,” ujar perempuan asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar tersebut.

Baca Juga :  Peringati Harkitnas, Ipuk Ajak Masyarakat Bangkit dari Pandemi

Desi menuturkan, tanda-tanda stunting, biasanya baru akan terlihat saat anak lahir dan memasuki usia dua tahun. Di samping kurangnya asupan gizi saat dalam kandungan, tengkes juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan gizi saat anak masih di bawah usia dua tahun.

Yang lebih mengkhawatirkan, jika sudah terjadi, maka efek tengkes tidak bisa dikembalikan seperti semula. Oleh sebab itu sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan stunting pada anak sejak dalam kandungan. “Menjaga kesehatan tulang untuk ibu hamil dan pemenuhan kebutuhan gizi sejak kehamilan, mulai dari  kalsium, vitamin D, protein  dan zat besi sangat penting bagi ibu hamil,” jelasnya.

Oleh karena itu selama masa kehamilan, lanjut Desi Prakasiwi, kebutuhan gizi ibu hamil wajib terpenuhi dengan baik. “Ketika ibu hamil kurang gizi, kondisi tersebut tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga janin yang sedang berkembang,” terangnya.

Baca Juga :  Belanja Tanggal Cantik Kembali Digeber, Hasilnya untuk Membantu Balita Stunting

Ibu hamil kurang gizi tidak hanya akan mempengaruhi fisik ibu hamil, tetapi juga kondisi psikologisnya. Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan tengkes pada ibu hamil, sebisa mungkin memberikan kepedulian perhatian dengan memberikan asupan gizi yang pas dan sesuai.

Dalam kesempatan menghadiri tasyakuran 100 ibu hamil di kantor MWC NU Kecamatan Muncar itu, Desi Prakasiwi membagikan paket makanan tambahan serta suplemen vitamin untuk ibu hamil. “Kami hadir selain untuk memperingati hari lahir satu abad Nahdlatul Ulama (NU), kami juga ingin agar generasi masa depan yang sedang dalam kandungan ini bisa tumbuh menjadi generasi yang baik, sehat dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” tandas bakal calon anggota legislatif dapil 3 dari PDI Perjuangan ini. (ddy/sgt)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/