BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Permasalahan di bidang persampahan merupakan masalah yang multilinier yang memerlukan peran masyarakat dan berbagai macam pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dalam penyelesaiannya. Terdapat beberapa tantangan dalam aspek kelembagaan dan kemitraan yang mempengaruhi prioritas terhadap penanganan sampah di Indonesia. Pengolahan sampah yang wajib dikelola adalah pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Dengan latar belakang tersebut BRI Peduli dengan dasar sebagai payung program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) BRI untuk melaksanakan kegiatan Waste Management Journey untuk Pasar di Indonesia yaitu adalah program terintegrasi pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, serta mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan literasi keuangan yang dalam pelaksanaannya juga terintegrasi dengan proses bisnis BRI dengan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat.
Di Jawa Timur, kegiatan tersebut dilaksanakan di pasar Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak untuk pengimplementasian kegiatan pengeloaan sampah baik itu organik dan anorganik. Nantinya, Pasar Rogojampi diharapkan menjadi Pasar percontohan dalam pengelolaan sampah di Jawa Timur.
”BRI akan memberikan bantuan berupa edukasi terkait pengolahan, dan pengelolaan sampah, pemenuhan sarana dan prasarana kebersihan, serta membangun TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) di lingkungan Pasar Rogojampi dengan tujuan pengelolaan sampah di lingkungan pasar menjadi lebih baik” ungkap Sari Wahono, Pemimpin Cabang BRI Banyuwangi.
”Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat mengapresiasi bantuan dari BRI, mengharapkan program ini dapat berkelanjutan sehingga dapat menghilangkan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan sampah di Pasar Rogojampi seperti bau, dan sampah yang menumpuk” ungkap Hj. RR. Nanin Oktaviantie, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi.
Agar Program Waste Management Journey tepat guna dan sasaran, BRI menggandeng Mitra Kerjasama yaitu DSI (Dampak Sosial Indonesia) selama 6 (enam) bulan kedepan sebagai pendamping kegiatan tersebut, mulai dari edukasi, pemenuhan sarana dan prasarana, pengelolaan dan pengolahan sampah, dengan tujuan akhir sampah jadi duit.
”Pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik di Pasar Rogojampi yang baik akan menghasilkan uang yang tidak sedikit, untuk itu bantuan pemberdayaan dari BRI akan berhasil apabila mendapat dukungan yang maksimal dari pengunjung, pedagang pasar, dan pemerintah” tutup Sari Wahono.
Peduli terhadap Pengolahan Sampah dan Lingkungan
BRI Launching YOK KITA GAS

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Permasalahan di bidang persampahan merupakan masalah yang multilinier yang memerlukan peran masyarakat dan berbagai macam pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dalam penyelesaiannya. Terdapat beberapa tantangan dalam aspek kelembagaan dan kemitraan yang mempengaruhi prioritas terhadap penanganan sampah di Indonesia. Pengolahan sampah yang wajib dikelola adalah pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Dengan latar belakang tersebut BRI Peduli dengan dasar sebagai payung program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) BRI untuk melaksanakan kegiatan Waste Management Journey untuk Pasar di Indonesia yaitu adalah program terintegrasi pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, serta mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan literasi keuangan yang dalam pelaksanaannya juga terintegrasi dengan proses bisnis BRI dengan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat.
Di Jawa Timur, kegiatan tersebut dilaksanakan di pasar Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak untuk pengimplementasian kegiatan pengeloaan sampah baik itu organik dan anorganik. Nantinya, Pasar Rogojampi diharapkan menjadi Pasar percontohan dalam pengelolaan sampah di Jawa Timur.
”BRI akan memberikan bantuan berupa edukasi terkait pengolahan, dan pengelolaan sampah, pemenuhan sarana dan prasarana kebersihan, serta membangun TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) di lingkungan Pasar Rogojampi dengan tujuan pengelolaan sampah di lingkungan pasar menjadi lebih baik” ungkap Sari Wahono, Pemimpin Cabang BRI Banyuwangi.
”Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat mengapresiasi bantuan dari BRI, mengharapkan program ini dapat berkelanjutan sehingga dapat menghilangkan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan sampah di Pasar Rogojampi seperti bau, dan sampah yang menumpuk” ungkap Hj. RR. Nanin Oktaviantie, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi.
Agar Program Waste Management Journey tepat guna dan sasaran, BRI menggandeng Mitra Kerjasama yaitu DSI (Dampak Sosial Indonesia) selama 6 (enam) bulan kedepan sebagai pendamping kegiatan tersebut, mulai dari edukasi, pemenuhan sarana dan prasarana, pengelolaan dan pengolahan sampah, dengan tujuan akhir sampah jadi duit.
”Pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik di Pasar Rogojampi yang baik akan menghasilkan uang yang tidak sedikit, untuk itu bantuan pemberdayaan dari BRI akan berhasil apabila mendapat dukungan yang maksimal dari pengunjung, pedagang pasar, dan pemerintah” tutup Sari Wahono.