22.8 C
Banyuwangi
Wednesday, May 31, 2023

Angin Kencang, Banyak yang Terpaksa Absen Melaut

RADAR BANYUWANGI – Memasak ikan bakar di malam tahun baru bagi sebagian masyarakat sudah menjadi tradisi. Terlebih, kalau yang dibakar merupakan ikan hasil tangkapan sendiri, sensasinya tentu luar biasa.

Tahun baru identik dengan kegiatan bakar-bakar ikan. Entah sejak kapan budaya bakaran ikan ini mulai eksis. Yang pasti, beberapa hari jelang malam pergantian tahun, masyarakat mulai menyerbu penjual ikan untuk membeli persediaan bakaran. Tapi, bagaimana rasanya jika ikan yang akan dibakar adalah hasil tangkapan sendiri?

Itu yang dilakukan oleh Yuda Ardian Nur Efendi, 37. Pria yang gemar dengan kegiatan memancing ini sering pulang dengan membawa ikan. Terutama menjelang tahun baru. Biasanya jika cuaca sedang normal, dia dan teman sekomunitas berangkat untuk memancing. ”Tahun baru ini mungkin absen dulu buat memancing, karena angin kencang dan cuaca tidak menentu,” kata Yuda.

Baca Juga :  Rombongan Haji dari Raas Tempuh Waktu Lima Jam dengan Perahu Kayu

Tempat yang sering dia gunakan sebagai lokasi memancing adalah Pantai Grajagan, Muncar, Pancer, dan lainnya. ”Hampir semua pantai sudah pernah saya datangi untuk memancing,” ujarnya.

Bahkan, dalam sekali pergi memancing, bapak dua anak itu bisa mendapat hasil tangkapan hingga puluhan kilogram. ”Biasanya dapat 10 sampai 20 kilogram. Tergantung spot memancing,” kata dia.

Selain memancing karena hobi, Yuda memang menyediakan sumber protein tersebut untuk kedua anaknya. Beberapa jenis ikan yang sering dia tangkap antara lain ikan teribang, layur, kenyar, dan lainnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Irianto juga menyukai kegiatan memancing. Sebagai pencinta kegiatan memancing, beberapa waktu terakhir ini dia merasakan sulit mendapatkan tangkapan ikan. Butuh perjalanan tiga sampai empat jam agar menemukan spot yang terdapat banyak ikan bergerombol. Diperparah dengan mencari air laut yang bersih cukup sulit. Yaitu, sekitar satu kilometer jika ditarik dari bibir pantai ke tengah untuk menemukan air laut yang belum tercemar. (cw4/bay/c1)

Baca Juga :  Nikmati Libur Lebaran, Pulau Merah Dipenuhi Pengunjung

RADAR BANYUWANGI – Memasak ikan bakar di malam tahun baru bagi sebagian masyarakat sudah menjadi tradisi. Terlebih, kalau yang dibakar merupakan ikan hasil tangkapan sendiri, sensasinya tentu luar biasa.

Tahun baru identik dengan kegiatan bakar-bakar ikan. Entah sejak kapan budaya bakaran ikan ini mulai eksis. Yang pasti, beberapa hari jelang malam pergantian tahun, masyarakat mulai menyerbu penjual ikan untuk membeli persediaan bakaran. Tapi, bagaimana rasanya jika ikan yang akan dibakar adalah hasil tangkapan sendiri?

Itu yang dilakukan oleh Yuda Ardian Nur Efendi, 37. Pria yang gemar dengan kegiatan memancing ini sering pulang dengan membawa ikan. Terutama menjelang tahun baru. Biasanya jika cuaca sedang normal, dia dan teman sekomunitas berangkat untuk memancing. ”Tahun baru ini mungkin absen dulu buat memancing, karena angin kencang dan cuaca tidak menentu,” kata Yuda.

Baca Juga :  Rayakan Tahun Baru, Menparekraf Sandiaga Uno Liburan di Banyuwangi

Tempat yang sering dia gunakan sebagai lokasi memancing adalah Pantai Grajagan, Muncar, Pancer, dan lainnya. ”Hampir semua pantai sudah pernah saya datangi untuk memancing,” ujarnya.

Bahkan, dalam sekali pergi memancing, bapak dua anak itu bisa mendapat hasil tangkapan hingga puluhan kilogram. ”Biasanya dapat 10 sampai 20 kilogram. Tergantung spot memancing,” kata dia.

Selain memancing karena hobi, Yuda memang menyediakan sumber protein tersebut untuk kedua anaknya. Beberapa jenis ikan yang sering dia tangkap antara lain ikan teribang, layur, kenyar, dan lainnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Irianto juga menyukai kegiatan memancing. Sebagai pencinta kegiatan memancing, beberapa waktu terakhir ini dia merasakan sulit mendapatkan tangkapan ikan. Butuh perjalanan tiga sampai empat jam agar menemukan spot yang terdapat banyak ikan bergerombol. Diperparah dengan mencari air laut yang bersih cukup sulit. Yaitu, sekitar satu kilometer jika ditarik dari bibir pantai ke tengah untuk menemukan air laut yang belum tercemar. (cw4/bay/c1)

Baca Juga :  Jemaah Haji Mulai Batuk dan Meriang, Ramai-Ramai Cek Kesehatan di Posko

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/