MAKKAH, Radar Banyuwangi – Untuk menghindari kebosanan menu yang disajikan pihak hotel, jemaah haji memasak sendiri menu khas Banyuwangi. Mereka berbelanja sayuran, lalu dimasak bersama-sama di hotel.
Mereka membeli bahan makanan secara patungan. Ada sayur bayam, oseng kangkung, dan sambel pedo. Momen masak-masak ini dilakukan untuk memberikan surprise kepada salah satu jemaah yang sedang ulang tahun. ”Masak sendiri dengan menu khas Banyuwangi sangat dinanti-nanti jemaah. Rasanya seperti tinggal di rumah saja,” ujar Malik Syaifuddin, kontributor Jawa Pos Radar Banyuwangi kloter 28 dari KBIHU Sabilillah.
Sebenarnya katering yang disajikan oleh pemerintah RI sudah cocok dengan lidah jemaah. Hanya untuk mengatasi rasa jenuh, ibu-ibu memilih menu sesuai selera. ”Alhamdulillah, di lantai bawah hotel terdapat minimarket yang menjual sayur-sayuran segar dan bumbu masakan khas Indonesia,” ujar Fika Dian Saptawati, warga Lingkungan Kauman, Banyuwangi.
Kontributor Andi Mikoyanto melaporkan, Selasa dini hari (28/6) Waktu Arab Saudi, jemaah yang melaksanakan tawaf di pelataran Kakbah mulai padat. Meski begitu, sisi paling luar pelataran masih longgar. Pemerintah Arab Saudi membatasi jemaah yang bisa masuk pelataran Kakbah. Hanya jemaah yang memakai pakaian ihram yang diizinkan. Sedangkan yang tidak memakai ihram diarahkan oleh Askar ke lantai dua.
”Setelah menyelesaikan tawaf tujuh kali putaran, kami melanjutkan pemantauan ke Mas’a (tempat sai di Safa dan Marwah). Kepadatan sudah terlihat mulai masuk Bukit Safa sampai ke Bukit Marwah. Jemaah haji tidak usah terburu-buru ketika berjalan dan lari-lari kecil dari Safa ke Marwah,” pesan Andi. (ddy/aif/c1)