23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Booming Kala Pandemi, Kini Relatif Sepi

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sempat heboh dua tahun terakhir, hobi memelihara ikan cupang pada masa pandemi Covid-19 lalu, perlahan kini mulai ditinggalkan masyarakat. Kondisi tersebut terlihat dari menurunnya omzet penjualan pedagang ikan cupang.

Seperti dialami pedagang ikan cupang di Bumi Blambangan. Walaupun sempat viral di masa pandemi lalu, hobi memelihara ikan mungil itu secara perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan masyarakat. ”Tren menurun tersebut terlihat dari sepinya frekuensi pengunjung ke sentra penjualan ikan hias,” ujar Heni Setiawan, pedagang ikan cupang di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Menurut Iwan, daya beli masyarakat terhadap ikan ini sudah terlihat mulai turun sejak setengah tahun lalu. Sinyal ini terlihat dari omzet penjualan ikan cupang yang menurun hingga 50 persen. ”Penjualan ikan cupang terus menurun, termasuk harga jualnya juga turut turun drastis. Jika dulu harganya mencapai ratusan ribu, saat ini tinggal Rp 50 ribuan ke bawah,” jelasnya.

Baca Juga :  Satu Jemaah Dirawat di KKHI, Pelaksanaan Hajinya Terpaksa Diwakilkan

Hal senada juga disampaikan salah satu penghobi ikan cupang, Rohman, warga Desa/ Kecamatan Rogojampi. Menurutnya, peminat ikan cupang tengah mengalami penurunan. Turunnya permintaan ikan cupang diperkirakan para penghobi beralih peliharaan jenis hewan lainnya. Khusus untuk harga yang turun, kata dia, hal itu akibat semakin banyak pembudi daya ikan jenis ini.

”Bisa jadi karena ikan cupang ini lumayan mudah ditangkarkan. Sehingga banyak yang membudidayakan dan berhasil. Akibatnya stok ikan melimpah, tapi permintaan turun. Akhirnya perang harga. Mungkin itu yang membuat harganya turun,” jelas Rohman.

Lebih lanjut, kata Rohman, untuk memperbaiki pamor ikan cupang, para pembudi daya harus rutin menggelar kontes. Termasuk melakukan persilangan agar menghasilkan varian warna ikan cupang yang baru. ”Untuk mengenalkan kembali kepada masyarakat biasanya diadakan latihan bersama, kontes. Agar kembali booming dan terus terjaga keberlangsungannya,” tandas pemuda berambut gondrong itu. (ddy/bay/c1)

Baca Juga :  Mainan yang Mencetak Banyak Atlet

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sempat heboh dua tahun terakhir, hobi memelihara ikan cupang pada masa pandemi Covid-19 lalu, perlahan kini mulai ditinggalkan masyarakat. Kondisi tersebut terlihat dari menurunnya omzet penjualan pedagang ikan cupang.

Seperti dialami pedagang ikan cupang di Bumi Blambangan. Walaupun sempat viral di masa pandemi lalu, hobi memelihara ikan mungil itu secara perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan masyarakat. ”Tren menurun tersebut terlihat dari sepinya frekuensi pengunjung ke sentra penjualan ikan hias,” ujar Heni Setiawan, pedagang ikan cupang di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Menurut Iwan, daya beli masyarakat terhadap ikan ini sudah terlihat mulai turun sejak setengah tahun lalu. Sinyal ini terlihat dari omzet penjualan ikan cupang yang menurun hingga 50 persen. ”Penjualan ikan cupang terus menurun, termasuk harga jualnya juga turut turun drastis. Jika dulu harganya mencapai ratusan ribu, saat ini tinggal Rp 50 ribuan ke bawah,” jelasnya.

Baca Juga :  Biawak Air Biasa Makan Bangkai, Tampilan Mirip Komodo

Hal senada juga disampaikan salah satu penghobi ikan cupang, Rohman, warga Desa/ Kecamatan Rogojampi. Menurutnya, peminat ikan cupang tengah mengalami penurunan. Turunnya permintaan ikan cupang diperkirakan para penghobi beralih peliharaan jenis hewan lainnya. Khusus untuk harga yang turun, kata dia, hal itu akibat semakin banyak pembudi daya ikan jenis ini.

”Bisa jadi karena ikan cupang ini lumayan mudah ditangkarkan. Sehingga banyak yang membudidayakan dan berhasil. Akibatnya stok ikan melimpah, tapi permintaan turun. Akhirnya perang harga. Mungkin itu yang membuat harganya turun,” jelas Rohman.

Lebih lanjut, kata Rohman, untuk memperbaiki pamor ikan cupang, para pembudi daya harus rutin menggelar kontes. Termasuk melakukan persilangan agar menghasilkan varian warna ikan cupang yang baru. ”Untuk mengenalkan kembali kepada masyarakat biasanya diadakan latihan bersama, kontes. Agar kembali booming dan terus terjaga keberlangsungannya,” tandas pemuda berambut gondrong itu. (ddy/bay/c1)

Baca Juga :  Menyanyi dan Ngaji Harus Imbang

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/