RADAR BANYUWANGI – Bukan hanya MA yang nekat berjualan di dekat lampu merah kota Banyuwangi. AH, bocah berusia 11 juga berjualan kerupuk di dekat lampu merah kantor DPRD Banyuwangi.
AH menjalankan aktivitas tersebut sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Kerupuk dijual dengan harga Rp 10 ribu. Dia menyebut, keuntungan dari jualan kerupuk untuk menambah uang saku dan biaya sekolah. Kerupuk yang dijual adalah buatan ibunya.
”Bapak sudah meninggal. Sepulang sekolah, saya diantar ibu jualan kerupuk. Sehari kalau laku semua dapat uang Rp 200 ribu,” ujar bocah yang tinggal di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, tersebut.
AH tidak berjualan kerupuk sendirian. Kakak dan adiknya sama-sama jualan kerupuk, namun lokasinya berbeda. Meski berjualan kerupuk, AH mengaku masih aktif bersekolah dan melakukan kegiatan lain seperti mengaji. ”Jualan setelah pulang sekolah. Kalau Asar dijemput ibu, terus ngaji,” tandasnya.
Banyaknya anak di bawah umur yang berjualan di jalan, mengundang perhatian Camat Banyuwangi Danisworo. Pihaknya mengaku sudah berupaya mencegah agar anak-anak tersebut agar tidak berjualan karena masih sekolah. ”Kami sudah berkali-kali menegur agar tidak berjualan. Teguran diabaikan, mereka tetap berjualan dengan alasan terkendala ekonomi. Orang tuanya juga pernah kami temui, tapi kurang berkenan ditegur,” kata Danisworo.
Selain mengunjungi orang tua AH, pihak kecamatan juga menjalin komunikasi dengan Satuan Koordinator Wilayah Pendidikan (Satkorwildik) Banyuwangi agar bisa lebih maksimal mengeluarkan larangan berjualan untuk anak-anak usia dini. ”Kami belum bisa menentukan kejadian tersebut apakah masuk kategori eksploitasi anak atau bukan. Kami belum mendapatkan keterangan yang pasti dari orang tua AH,” kata camat yang tinggal di Perumahan Kebalenan Indah tersebut.
Kepala Satuan Koordinator Wilayah Pendidikan (Satkorwildik) Banyuwangi Janoto mengaku belum mendapatkan konfirmasi dari Camat Banyuwangi. Pihaknya masih menelusuri keberadaan anak sekolah yang jualan di jalan. ”Saya belum bisa memastikan di mana anak tersebut bersekolah,” kata Janoto. (tar/aif/c1)