RADAR BANYUWANGI – Bermain etek-etek ternyata banyak manfaatnya. Tak hanya mengalihkan anak dari kecanduan gawai, tetapi juga bermanfaat melatih kemampuan motorik. Selain itu, ada keuntungan aspek sosial bagi anak.
Tren permainan baru kini sedang melanda anak-anak di Bumi Blambangan. Ya, di penghujung tahun 2022 permainan jadul etek-etek atau lato-lato kembali viral. Hal ini berdampak positif terhadap kebiasaan anak-anak yang teralihkan dari smartphone.
Bentuk yang simpel yaitu dua bola kecil keras yang dihubungkan oleh seutas tali suskes menarik perhatian anak-anak. Fenomena tersebut disyukuri oleh para orang tua. Bagaimana tidak, dengan sibuk bermain etek-etek membuat anak-anak berkurang dalam memainkan gadget.
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi Septa Indra Puspikawati mengakui, adanya etek-etek ini memberikan sisi positif. Selain menjauhkan anak-anak dari gawai, permainan jadul itu dapat melatih sistem motorik anak-anak.
Dibutuhkan konsentrasi dan teknik yang tepat dalam memainkan etek-etek ini. Tepatnya, keseimbangan tangan dalam menggerakkan etek-etek adalah faktor penentunya. ”Melatih motorik dan konsentrasi anak-anak,” ujarnya.
Sisi positif lainnya adalah adanya aspek sosial. Yaitu adanya interaksi dua arah ketika anak-anak mengobrol saat bermain etek-etek. ”Biasanya anak-anak ini kalau sudah fokus bermain itu durasinya lama. Itu cukup membantu mereka lupa akan gadget,” kata ibu dua anak itu.
Namun, Septa tidak menampik bahwa permainan yang terdiri dari dua bola plastik keras itu bisa saja melukai anak-anak saat bermain. Terutama karena emosi anak-anak yang belum stabil berpotensi membuat mereka memainkan etek-etek dengan sembarangan sehingga dapat menyakiti diri sendiri maupun orang lain. (cw4/bay/c1)
RADAR BANYUWANGI – Bermain etek-etek ternyata banyak manfaatnya. Tak hanya mengalihkan anak dari kecanduan gawai, tetapi juga bermanfaat melatih kemampuan motorik. Selain itu, ada keuntungan aspek sosial bagi anak.
Tren permainan baru kini sedang melanda anak-anak di Bumi Blambangan. Ya, di penghujung tahun 2022 permainan jadul etek-etek atau lato-lato kembali viral. Hal ini berdampak positif terhadap kebiasaan anak-anak yang teralihkan dari smartphone.
Bentuk yang simpel yaitu dua bola kecil keras yang dihubungkan oleh seutas tali suskes menarik perhatian anak-anak. Fenomena tersebut disyukuri oleh para orang tua. Bagaimana tidak, dengan sibuk bermain etek-etek membuat anak-anak berkurang dalam memainkan gadget.
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi Septa Indra Puspikawati mengakui, adanya etek-etek ini memberikan sisi positif. Selain menjauhkan anak-anak dari gawai, permainan jadul itu dapat melatih sistem motorik anak-anak.
Dibutuhkan konsentrasi dan teknik yang tepat dalam memainkan etek-etek ini. Tepatnya, keseimbangan tangan dalam menggerakkan etek-etek adalah faktor penentunya. ”Melatih motorik dan konsentrasi anak-anak,” ujarnya.
Sisi positif lainnya adalah adanya aspek sosial. Yaitu adanya interaksi dua arah ketika anak-anak mengobrol saat bermain etek-etek. ”Biasanya anak-anak ini kalau sudah fokus bermain itu durasinya lama. Itu cukup membantu mereka lupa akan gadget,” kata ibu dua anak itu.
Namun, Septa tidak menampik bahwa permainan yang terdiri dari dua bola plastik keras itu bisa saja melukai anak-anak saat bermain. Terutama karena emosi anak-anak yang belum stabil berpotensi membuat mereka memainkan etek-etek dengan sembarangan sehingga dapat menyakiti diri sendiri maupun orang lain. (cw4/bay/c1)
