MAGER: Anak bermain gawai di dalam rumah. (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)
RADAR BANYUWANGI – Anak-anak sudah mulai masuk sekolah. Namun, apakah mereka sudah benar-benar bisa lepas dari ponsel?
Pandemi Covid-19 yang secara resmi belum berakhir hingga sekarang, sempat menimbulkan sejumlah dampak bagi dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang biasanya dilakukan di sekolah, beralih melalui online dengan memanfaatkan gadget. Hal ini rupanya juga menyebabkan sebagian anak mengalami kecanduan bermain internet lebih intens dari biasanya.
Nunuk Rusmiyati, orang tua dari siswa yang bersekolah di SMKN 1 Banyuwangi menyampaikan rasa khawatir terhadap putrinya yang selama pandemi menjadi kecanduan menggunakan gawai. ”Sebagai orang tua khawatir tentunya dengan anak-anak yang kecanduan gadget. Saya rasa hidupnya kurang sehat,” ujarnya.
MOTORIK: Anak-anak bermain etek-etek di dalam rumah. (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)
Kala itu anaknya yang masih duduk di bangku kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah mengenal sejumlah aplikasi kekinian yang telah memakan waktu belajarnya. ”Ketika handphone yang difungsikan untuk belajar online, justru kadang digunakan untuk nonton drama Korea dan sebagainya. Karena tidak ada kegiatan yang bermanfaat,” kata perempuan yang akrab disapa Nunuk itu.
Nunuk mengungkapkan, saat ini KBM sudah aktif dan putrinya pun telah kembali beraktivitas di sekolah. Meski begitu, penggunaan gawai tidak bisa dihilangkan sama sekali dari kehidupan sehari-hari.
Namun, Nunuk bersyukur saat ini sudah banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sekolah. ”Kalau pembelajaran sudah aktif seperti saat ini kesibukan otomatis meningkat. Para remaja juga lebih produktif. Tidak hanya scroll ponsel sepanjang waktu,” pungkasnya. (cw5/bay/c1)
RADAR BANYUWANGI – Anak-anak sudah mulai masuk sekolah. Namun, apakah mereka sudah benar-benar bisa lepas dari ponsel?
Pandemi Covid-19 yang secara resmi belum berakhir hingga sekarang, sempat menimbulkan sejumlah dampak bagi dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang biasanya dilakukan di sekolah, beralih melalui online dengan memanfaatkan gadget. Hal ini rupanya juga menyebabkan sebagian anak mengalami kecanduan bermain internet lebih intens dari biasanya.
Nunuk Rusmiyati, orang tua dari siswa yang bersekolah di SMKN 1 Banyuwangi menyampaikan rasa khawatir terhadap putrinya yang selama pandemi menjadi kecanduan menggunakan gawai. ”Sebagai orang tua khawatir tentunya dengan anak-anak yang kecanduan gadget. Saya rasa hidupnya kurang sehat,” ujarnya.
MOTORIK: Anak-anak bermain etek-etek di dalam rumah. (Ramada Kusuma/Radar Banyuwangi)
Kala itu anaknya yang masih duduk di bangku kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah mengenal sejumlah aplikasi kekinian yang telah memakan waktu belajarnya. ”Ketika handphone yang difungsikan untuk belajar online, justru kadang digunakan untuk nonton drama Korea dan sebagainya. Karena tidak ada kegiatan yang bermanfaat,” kata perempuan yang akrab disapa Nunuk itu.
Nunuk mengungkapkan, saat ini KBM sudah aktif dan putrinya pun telah kembali beraktivitas di sekolah. Meski begitu, penggunaan gawai tidak bisa dihilangkan sama sekali dari kehidupan sehari-hari.
Namun, Nunuk bersyukur saat ini sudah banyak kegiatan yang bisa dilakukan di sekolah. ”Kalau pembelajaran sudah aktif seperti saat ini kesibukan otomatis meningkat. Para remaja juga lebih produktif. Tidak hanya scroll ponsel sepanjang waktu,” pungkasnya. (cw5/bay/c1)