23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Kupu-Kupu

Tetap Bertahan karena Masih Banyak Tanaman

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Lingkungan fisik, lingkungan biologis, serta lingkungan sosial manusia akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Atas terjadinya perubahan itu, seluruh organisme hidup di dunia perlu melakukan penyesuaian agar mereka tetap dapat mempertahankan hidupnya, dalam arti kata mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukannya.

Salah satunya adalah kupu-kupu. Habitat kupu-kupu berada pada wilayah yang mempunyai kelembapan tinggi, seperti lokasi-lokasi yang berada di pinggir sungai yang jernih atau di bawah pohon. Juga di sekitar gua yang lembap karena berair. Ketinggian tempat atau topografi dan faktor lain seperti iklim, akan menentukan kekayaan spesies pada tingkat habitat kupu-kupu. ”Kupu-kupu memang banyak di lingkungan yang lembap dan banyak vegetasi tanaman,” ujar Azizah, guru mata pelajaran IPA yang tinggal di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang memiliki bentuk sayap indah dan berwarna-warni. Kupu-kupu juga sering ditemui di taman dan hinggap pada bunga. Kupu-kupu adalah serangga yang tergolong pada ordo Lepidoptera atau serangga bersayap sisik.

Baca Juga :  Belum Ada Survei Terkait Dampak E-Banking
(RadarBanyuwangi.id)

Serangga ini aktif saat siang hari. Di balik indahnya sayap kupu-kupu, ada proses kupu-kupu berkembang dari bentuk yang tidak menarik. Proses perubahan ini disebut sebagai metamorfosis kupu-kupu.

Metamorfosis dibedakan menjadi dua. Yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kupu-kupu merupakan tipe serangga yang memiliki metamorfosis sempurna. Karena memiliki perbedaan bentuk yang sangat signifikan sejak fase awal hingga akhir. Mulai dari telur hingga wujud kupu-kupu dewasa.

Kupu-kupu memulai hidup dalam bentuk telur yang kecil, bulat, dan lonjong. Telur kupu-kupu biasanya bersarang pada atas daun tanaman. Larva akan membentuk kepompong untuk menjadi kupu-kupu dewasa. Masa kepompong ini akan berlangsung beberapa hari. Larva pada kepompong mengalami transformasi untuk membentuk kupu-kupu. Pada proses ini, disebut sebagai ”metamorfosis”.

Baca Juga :  Pembangunan Keramba Ikan Butuh Kajian

Setelah larva (ulat) melakukan pembentukan dan perubahan melalui proses kepompong, akhirnya muncul kupu-kupu dewasa dari kepompong. Pada saat keluar, sayap kupu-kupu masih lunak. Kupu-kupu masih harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya sebelum bisa terbang dengan sempurna.

”Metamorfosis ini akan terus berlanjut hingga kupu-kupu dewasa menemukan kupu-kupu lawan jenis dan melakukan reproduksi, bertelur kembali di atas daun, dan siklus kehidupan telur hingga kupu-kupu dewasa akan terus berlanjut,” jelas Azizah.

Vegetasi hutan hujan tropis merupakan lahan hutan yang ditumbuhi berbagai campuran jenis pohon, baik pohon dengan kayu yang keras maupun lunak serta semak belukar. Kondisi itulah yang menjadi habitat tinggalnya kupu-kupu. Sehingga, kawasan yang lembap seperti di tepi Sungai Kalilo masih banyak dijumpai kupu-kupu. Apalagi, di bagian hulu yang masih banyak tanaman, hampir bisa dipastikan menjadi habitat kupu-kupu. (ddy/bay/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Lingkungan fisik, lingkungan biologis, serta lingkungan sosial manusia akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Atas terjadinya perubahan itu, seluruh organisme hidup di dunia perlu melakukan penyesuaian agar mereka tetap dapat mempertahankan hidupnya, dalam arti kata mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukannya.

Salah satunya adalah kupu-kupu. Habitat kupu-kupu berada pada wilayah yang mempunyai kelembapan tinggi, seperti lokasi-lokasi yang berada di pinggir sungai yang jernih atau di bawah pohon. Juga di sekitar gua yang lembap karena berair. Ketinggian tempat atau topografi dan faktor lain seperti iklim, akan menentukan kekayaan spesies pada tingkat habitat kupu-kupu. ”Kupu-kupu memang banyak di lingkungan yang lembap dan banyak vegetasi tanaman,” ujar Azizah, guru mata pelajaran IPA yang tinggal di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang memiliki bentuk sayap indah dan berwarna-warni. Kupu-kupu juga sering ditemui di taman dan hinggap pada bunga. Kupu-kupu adalah serangga yang tergolong pada ordo Lepidoptera atau serangga bersayap sisik.

Baca Juga :  Belum Ada Survei Terkait Dampak E-Banking
(RadarBanyuwangi.id)

Serangga ini aktif saat siang hari. Di balik indahnya sayap kupu-kupu, ada proses kupu-kupu berkembang dari bentuk yang tidak menarik. Proses perubahan ini disebut sebagai metamorfosis kupu-kupu.

Metamorfosis dibedakan menjadi dua. Yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kupu-kupu merupakan tipe serangga yang memiliki metamorfosis sempurna. Karena memiliki perbedaan bentuk yang sangat signifikan sejak fase awal hingga akhir. Mulai dari telur hingga wujud kupu-kupu dewasa.

Kupu-kupu memulai hidup dalam bentuk telur yang kecil, bulat, dan lonjong. Telur kupu-kupu biasanya bersarang pada atas daun tanaman. Larva akan membentuk kepompong untuk menjadi kupu-kupu dewasa. Masa kepompong ini akan berlangsung beberapa hari. Larva pada kepompong mengalami transformasi untuk membentuk kupu-kupu. Pada proses ini, disebut sebagai ”metamorfosis”.

Baca Juga :  Kurangi Risiko Banjir, Bikin Rorak Sedalam 1 Mater

Setelah larva (ulat) melakukan pembentukan dan perubahan melalui proses kepompong, akhirnya muncul kupu-kupu dewasa dari kepompong. Pada saat keluar, sayap kupu-kupu masih lunak. Kupu-kupu masih harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya sebelum bisa terbang dengan sempurna.

”Metamorfosis ini akan terus berlanjut hingga kupu-kupu dewasa menemukan kupu-kupu lawan jenis dan melakukan reproduksi, bertelur kembali di atas daun, dan siklus kehidupan telur hingga kupu-kupu dewasa akan terus berlanjut,” jelas Azizah.

Vegetasi hutan hujan tropis merupakan lahan hutan yang ditumbuhi berbagai campuran jenis pohon, baik pohon dengan kayu yang keras maupun lunak serta semak belukar. Kondisi itulah yang menjadi habitat tinggalnya kupu-kupu. Sehingga, kawasan yang lembap seperti di tepi Sungai Kalilo masih banyak dijumpai kupu-kupu. Apalagi, di bagian hulu yang masih banyak tanaman, hampir bisa dipastikan menjadi habitat kupu-kupu. (ddy/bay/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Pilihan Terbaik Keluarga

Atap Rumah Hancur Diterjang Angin

Artikel Terbaru

/