29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Ulat Bulu

Halau Predator dengan Sistem Pertahanan Rambut Halus

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Siapa yang tidak kenal ulat bulu? Ya, hewan dengan rambut halus ini kerap membuat orang di sekitarnya gatal-gatal. Tidak terkecuali ulat bulu yang ditemukan di DAS Kalilo.

Secara umum, jenis ulat bulu sejatinya beraneka ragam. Ada yang disebut dengan ulat bulu api yang memiliki karakteristik warna hitam, dengan ujung rambut pada bintik warna oranye. Penamaan ”ulat bulu api” bukan tanpa alasan. Sebab, bagi beberapa orang yang terkena rambut halus ulat tersebut merasakan sensasi gatal dan panas.

Seperti yang pernah dialami oleh Lucki Akhmad, 35, warga Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Ketika sedang bekerja, tanpa disadari ulat bulu menempel di badannya. Tak butuh waktu lama, sekujur tubuhnya pun bentol-bentol berwarna merah. ”Rasanya gatal dan panas. Tidak enak terasa sampai tembus ke pori-pori. Dan, gatal itu terasa sampai dua hari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kisah Ahmad Kholil, Pencari Rongsokan Dapat Undangan Haji dari Arab Saudi

Salah satu cara untuk menghilangkan rasa gatal tersebut yakni dengan membersihkan badan menggunakan sabun antiseptik. Serta mengoleskan minyak tawon atau minyak kayu putih di sekujur badan yang terasa gatal. ”Untuk sekadar menghilangkan rasa gatal, tapi benjolnya masih,” imbuh mantan penyiar radio tersebut.

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan SIKIA Universitas Airlangga Banyuwangi drh Ratih Novita Praja MSi mengatakan, sensasi gatal yang disebabkan ulat balu terjadi karena adanya kandungan protein pada setiap rambut halus ulat bulu. Protein itu disebut juga dengan alergen yang menyebabkan penderitanya merasakan gatal-gatal. ”Itu merupakan salah satu sistem pertahanan bagi ulat bulu dari predator,” jelasnya.

(RadarBanyuwangi.id)

Lingkungan makhluk kecil ini ada di pepohonan, bawah batu, atau tempat yang lembap. Makanya, ulat bulu dapat ditemukan di sekitar sungai yang masih banyak pepohonan. Juga bisa ditemukan di pinggiran sungai. Termasuk daerah aliran Sungai Kalilo terutama yang mendekati area hulu.

Baca Juga :  Jumlah Serangga Bisa Jadi Indikator Keseimbangan Ekosistem

Oleh karena itu, Ratih menginstruksikan bagi masyarakat untuk tidak mengganggu habitat hewan liar tersebut. Karena dampak yang ditimbulkan bisa langsung dirasakan seperti efek gatal terkena rambut ulat bulu. (rei/bay/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Siapa yang tidak kenal ulat bulu? Ya, hewan dengan rambut halus ini kerap membuat orang di sekitarnya gatal-gatal. Tidak terkecuali ulat bulu yang ditemukan di DAS Kalilo.

Secara umum, jenis ulat bulu sejatinya beraneka ragam. Ada yang disebut dengan ulat bulu api yang memiliki karakteristik warna hitam, dengan ujung rambut pada bintik warna oranye. Penamaan ”ulat bulu api” bukan tanpa alasan. Sebab, bagi beberapa orang yang terkena rambut halus ulat tersebut merasakan sensasi gatal dan panas.

Seperti yang pernah dialami oleh Lucki Akhmad, 35, warga Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Ketika sedang bekerja, tanpa disadari ulat bulu menempel di badannya. Tak butuh waktu lama, sekujur tubuhnya pun bentol-bentol berwarna merah. ”Rasanya gatal dan panas. Tidak enak terasa sampai tembus ke pori-pori. Dan, gatal itu terasa sampai dua hari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sering Bertemu, Lincah, Sulit Dipotret

Salah satu cara untuk menghilangkan rasa gatal tersebut yakni dengan membersihkan badan menggunakan sabun antiseptik. Serta mengoleskan minyak tawon atau minyak kayu putih di sekujur badan yang terasa gatal. ”Untuk sekadar menghilangkan rasa gatal, tapi benjolnya masih,” imbuh mantan penyiar radio tersebut.

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan SIKIA Universitas Airlangga Banyuwangi drh Ratih Novita Praja MSi mengatakan, sensasi gatal yang disebabkan ulat balu terjadi karena adanya kandungan protein pada setiap rambut halus ulat bulu. Protein itu disebut juga dengan alergen yang menyebabkan penderitanya merasakan gatal-gatal. ”Itu merupakan salah satu sistem pertahanan bagi ulat bulu dari predator,” jelasnya.

(RadarBanyuwangi.id)

Lingkungan makhluk kecil ini ada di pepohonan, bawah batu, atau tempat yang lembap. Makanya, ulat bulu dapat ditemukan di sekitar sungai yang masih banyak pepohonan. Juga bisa ditemukan di pinggiran sungai. Termasuk daerah aliran Sungai Kalilo terutama yang mendekati area hulu.

Baca Juga :  Calon Jamaah Haji Diminta Kurangi Main HP, Video Call, dan Update Status

Oleh karena itu, Ratih menginstruksikan bagi masyarakat untuk tidak mengganggu habitat hewan liar tersebut. Karena dampak yang ditimbulkan bisa langsung dirasakan seperti efek gatal terkena rambut ulat bulu. (rei/bay/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/