23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Oleh: drh Ratih Novita Praja MSi *)

DAS Kalilo, Tempat Tinggal Aneka Satwa Liar

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sungai menjadi tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup. Sekadar diketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) habitat adalah tempat hidup organisme tertentu yang alami. Yaitu, lingkungan kehidupan asli bagi tumbuhan dan hewan.

Habitat hewan di sungai tersusun dari dua jenis. Yaitu, habitat hewan di air dan darat. Habitat air terdiri dari hewan dan tumbuhan yang hidup di air. Seperti ikan air tawar, wader, tawes, siput, kepiting sungai, dan lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup di air ada lumut, eceng gondok, bambu air, dan lainnya.

Sementara habitat darat dihuni oleh hewan seperti burung, biawak, serangga, dan lainnya. Tanaman yang hidup di darat mayoritas berkayu atau berbatang keras. Seperti bambu, pohon jati, dan lainnya. Hewan yang habitatnya di sekitar sungai merupakan hewan liar.

Baca Juga :  Halau Predator dengan Sistem Pertahanan Rambut Halus
drh Ratih Novita Praja MSi

Hewan liar adalah hewan yang hidup bebas di alam. Tidak dimanfaatkan oleh manusia dalam bentuk apa pun. Oleh karena itu, kehidupan para hewan tersebut tak seharusnya diganggu oleh manusia. Serangga kecil dan semut yang tidak dipelihara dan dikembangbiakkan yang disebut dengan hewan liar.

Sementara itu, habitat hidup hewan di daerah sungai harus dilestarikan, dirawat, dan dijaga. Bukan untuk dirusak atau dimusnahkan. Sayangnya, saat ini banyak bangunan yang sudah berdiri di daerah pinggiran sungai. Hal itu termasuk mengganggu habitat hewan.

Maka, tak heran apabila ada hewan yang masuk ke rumah atau memasuki permukiman warga. Seperti ular yang sering memasuki rumah warga. Karena kita memiliki tempat tinggal sendiri-sendiri, begitu pula dengan hewan. Namanya individu akan marah apabila rumahnya diganggu.

Baca Juga :  Damkar Evakuasi Ular Piton di Rumah Anggota BPBD

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat masing-masing, maka manusia diharapkan tidak mengganggu tempat tinggal hewan khususnya di sekitar sungai. Jadi, diimbau untuk kita semua merawat dan melestarikan agar anak cucu kita tetap bisa melihat hewan dan habitat yang sebenarnya. Sehingga, tidak hanya melihat dari internet, tapi bisa melihat secara langsung di alam. (rei/bay/c1)

 

*) Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi.

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sungai menjadi tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup. Sekadar diketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) habitat adalah tempat hidup organisme tertentu yang alami. Yaitu, lingkungan kehidupan asli bagi tumbuhan dan hewan.

Habitat hewan di sungai tersusun dari dua jenis. Yaitu, habitat hewan di air dan darat. Habitat air terdiri dari hewan dan tumbuhan yang hidup di air. Seperti ikan air tawar, wader, tawes, siput, kepiting sungai, dan lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup di air ada lumut, eceng gondok, bambu air, dan lainnya.

Sementara habitat darat dihuni oleh hewan seperti burung, biawak, serangga, dan lainnya. Tanaman yang hidup di darat mayoritas berkayu atau berbatang keras. Seperti bambu, pohon jati, dan lainnya. Hewan yang habitatnya di sekitar sungai merupakan hewan liar.

Baca Juga :  Lantai Kayu; Hangat saat Cuaca Dingin, Sejuk saat Cuaca Panas
drh Ratih Novita Praja MSi

Hewan liar adalah hewan yang hidup bebas di alam. Tidak dimanfaatkan oleh manusia dalam bentuk apa pun. Oleh karena itu, kehidupan para hewan tersebut tak seharusnya diganggu oleh manusia. Serangga kecil dan semut yang tidak dipelihara dan dikembangbiakkan yang disebut dengan hewan liar.

Sementara itu, habitat hidup hewan di daerah sungai harus dilestarikan, dirawat, dan dijaga. Bukan untuk dirusak atau dimusnahkan. Sayangnya, saat ini banyak bangunan yang sudah berdiri di daerah pinggiran sungai. Hal itu termasuk mengganggu habitat hewan.

Maka, tak heran apabila ada hewan yang masuk ke rumah atau memasuki permukiman warga. Seperti ular yang sering memasuki rumah warga. Karena kita memiliki tempat tinggal sendiri-sendiri, begitu pula dengan hewan. Namanya individu akan marah apabila rumahnya diganggu.

Baca Juga :  Tanam Vegetasi di Sekitar DAS Lebih Penting

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat masing-masing, maka manusia diharapkan tidak mengganggu tempat tinggal hewan khususnya di sekitar sungai. Jadi, diimbau untuk kita semua merawat dan melestarikan agar anak cucu kita tetap bisa melihat hewan dan habitat yang sebenarnya. Sehingga, tidak hanya melihat dari internet, tapi bisa melihat secara langsung di alam. (rei/bay/c1)

 

*) Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/