SPIDER: Penutup kepala anggota tim Susur Sungai Kalilo hampir menabrak sarang laba-laba di Desa Grogol, Kecamatan Giri, Banyuwangi. (Ramada Kusuma/RadarBanyuwangi.id)
BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Salah satu hewan liar yang ditemui di daerah aliran sungai (DAS) Kalilo adalah laba-laba. Meski banyak jenis yang ditemui, namun secara umum binatang ini dianggap tidak membahayakan manusia.
LABA-LABA adalah sejenis hewan berbuku-buku atau arthropodadengan dua segmen tubuh. Mereka memiliki empat pasang kaki atau jumlah totalnya delapan kaki.
(RadarBanyuwangi.id)
Binatang ini tak memiliki sayap. Juga tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae. Satu ordo dengan kalajengking, ketonggeng, serta tungau.
Laba-laba sejatinya merupakan hewan pemangsa. Namun, mangsa utamanya bukan manusia, melainkan serangga. Kebanyakan laba-laba menunggu mangsanya lewat di dekatnya. Sambil menunggu mangsu, dia biasanya bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, atau celah bebatuan, yang ditutupi untuk kamuflase.
Hingga saat ini, masih banyak laba-laba yang ditemukan di DAS Kalilo. Terutama di area sekitar hulu yang jarang terjamah aktivitas manusia. Tidak hanya sekitar dedaunan, laba-laba juga terkadang masuk ke dalam rumah. Satwa ini tinggal dengan cara membangun jaring.
”Jenis laba-laba sangat banyak selama perjalanan Susur Sungai Kalilo (susuka). Yang sering kita jumpai di DAS Kalilo ini termasuk jenis laba-laba yang tidak berbahaya,” ujar Fredy Rizky Manunggal, salah satu anggota tim Susuka. (tar/bay/c1)
BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Salah satu hewan liar yang ditemui di daerah aliran sungai (DAS) Kalilo adalah laba-laba. Meski banyak jenis yang ditemui, namun secara umum binatang ini dianggap tidak membahayakan manusia.
LABA-LABA adalah sejenis hewan berbuku-buku atau arthropodadengan dua segmen tubuh. Mereka memiliki empat pasang kaki atau jumlah totalnya delapan kaki.
(RadarBanyuwangi.id)
Binatang ini tak memiliki sayap. Juga tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae. Satu ordo dengan kalajengking, ketonggeng, serta tungau.
Laba-laba sejatinya merupakan hewan pemangsa. Namun, mangsa utamanya bukan manusia, melainkan serangga. Kebanyakan laba-laba menunggu mangsanya lewat di dekatnya. Sambil menunggu mangsu, dia biasanya bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, atau celah bebatuan, yang ditutupi untuk kamuflase.
Hingga saat ini, masih banyak laba-laba yang ditemukan di DAS Kalilo. Terutama di area sekitar hulu yang jarang terjamah aktivitas manusia. Tidak hanya sekitar dedaunan, laba-laba juga terkadang masuk ke dalam rumah. Satwa ini tinggal dengan cara membangun jaring.
”Jenis laba-laba sangat banyak selama perjalanan Susur Sungai Kalilo (susuka). Yang sering kita jumpai di DAS Kalilo ini termasuk jenis laba-laba yang tidak berbahaya,” ujar Fredy Rizky Manunggal, salah satu anggota tim Susuka. (tar/bay/c1)