28.6 C
Banyuwangi
Saturday, June 10, 2023

Uwi Jadi Pangan Alternatif kala Paceklik

RADAR BANYUWANGI – Uwi (Dioscorea alata) ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan kentang, ubi jalar, dan talas. Namun, saat ini uwi sudah jarang dibudidayakan karena kurang bernilai ekonomi.

Uwi termasuk salah satu jenis tanaman dari marga Dioscoreaceae. Potensi uwi sebagai pangan alternatif memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan kentang, ubi jalar, dan talas. Kelebihan lainnya, yaitu tanaman uwi memiliki sifat tahan terhadap kekeringan sehingga sesuai ditanam di lahan marjinal yang sulit air.

Umbi dari uwi ulo memiliki ukuran cukup besar, berat lebih dari lima kilogram, permukaan kulit umbi beralur agak kasar, dan bentuknya menyerupai ular sehingga masyarakat memberi nama uwi ulo (uwi yang memiliki bentuk seperti ular).

Baca Juga :  Produk UMKM Wajib Bersertifikat Halal, Sanksi Rp 2 Miliar Menanti

Umbi uwi ini tumbuh pada kedalaman25–30 sentimeter dari permukaan tanah. Bentuk umbi panjang berlekuk-lekuk. Daging umbi berwarna krem dan oleh masyarakat biasanya umbi uwi ulo hanya dimanfaatkan sebagai papinan (camilan) ketika musim kemarau dengan cara direbus.

Rasa uwi cukup manis dan tak kalah dengan umbi-umbian lainnya. ”Cukup dikukus, direbus, atau digoreng bisa. Setelah itu uwi sudah bisa dimakan. Dulu, ini biasa dimakan saat beras sulit didapat,” kata Paenah.

Nenek berusia 65 tahun ini mengaku jika dahulu uwi merupakan salah satu pangan alternatif, penolong di masa paceklik. Saat kemarau melanda, padi dan sagu belum bisa dipanen maka orang akan mengonsumsi umbi seperti uwi.

Baca Juga :  Rasa Lengket Dilidah, Pengunjung Ingin Balik Lagi

Di Pulau Jawa, uwi memiliki kerabat beragam dan dikenal dengan beberapa sebutan. Antara lain, gembili (Dioscorea esculenta), gembolo (Dioscorea bulbifera), sosohan (Dioscorea pentaphylla), dan gadung (Dioscorea hispida). Kandungan nutrisi uwi lebih baik dibanding umbi-umbian lainnya seperti kentang, ubi jalar dan ubi kayu. Uwi berpotensi menjadi pangan alternatif yang menyehatkan, terutama untuk mereka yang menerapkan diet ketat atau penderita diabetes. Sayangnya, potensi uwi belum dimaksimalkan. (ddy/bay/c1)

RADAR BANYUWANGI – Uwi (Dioscorea alata) ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan kentang, ubi jalar, dan talas. Namun, saat ini uwi sudah jarang dibudidayakan karena kurang bernilai ekonomi.

Uwi termasuk salah satu jenis tanaman dari marga Dioscoreaceae. Potensi uwi sebagai pangan alternatif memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan kentang, ubi jalar, dan talas. Kelebihan lainnya, yaitu tanaman uwi memiliki sifat tahan terhadap kekeringan sehingga sesuai ditanam di lahan marjinal yang sulit air.

Umbi dari uwi ulo memiliki ukuran cukup besar, berat lebih dari lima kilogram, permukaan kulit umbi beralur agak kasar, dan bentuknya menyerupai ular sehingga masyarakat memberi nama uwi ulo (uwi yang memiliki bentuk seperti ular).

Baca Juga :  Ikan Kerapu; Dimasak Pedas Manis Tambah Nikmat

Umbi uwi ini tumbuh pada kedalaman25–30 sentimeter dari permukaan tanah. Bentuk umbi panjang berlekuk-lekuk. Daging umbi berwarna krem dan oleh masyarakat biasanya umbi uwi ulo hanya dimanfaatkan sebagai papinan (camilan) ketika musim kemarau dengan cara direbus.

Rasa uwi cukup manis dan tak kalah dengan umbi-umbian lainnya. ”Cukup dikukus, direbus, atau digoreng bisa. Setelah itu uwi sudah bisa dimakan. Dulu, ini biasa dimakan saat beras sulit didapat,” kata Paenah.

Nenek berusia 65 tahun ini mengaku jika dahulu uwi merupakan salah satu pangan alternatif, penolong di masa paceklik. Saat kemarau melanda, padi dan sagu belum bisa dipanen maka orang akan mengonsumsi umbi seperti uwi.

Baca Juga :  Berbagi dengan Menjual Makanan Murah

Di Pulau Jawa, uwi memiliki kerabat beragam dan dikenal dengan beberapa sebutan. Antara lain, gembili (Dioscorea esculenta), gembolo (Dioscorea bulbifera), sosohan (Dioscorea pentaphylla), dan gadung (Dioscorea hispida). Kandungan nutrisi uwi lebih baik dibanding umbi-umbian lainnya seperti kentang, ubi jalar dan ubi kayu. Uwi berpotensi menjadi pangan alternatif yang menyehatkan, terutama untuk mereka yang menerapkan diet ketat atau penderita diabetes. Sayangnya, potensi uwi belum dimaksimalkan. (ddy/bay/c1)

Artikel Terkait

Dagingnya Lembut dan Gurih

Bermanfaat Memperkuat Sistem Imun

Menu Favorit Penambah Stamina

Most Read

Artikel Terbaru

/