24.1 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Sayur Semanggi Bermanfaat untuk Terapi Alami Perempuan Menopause

RADAR BANYUWANGI – Masyarakat dunia barat kerap menyebut semanggi sebagai four-leaf clover. Bahkan, mereka menganggap semanggi berdaun empat itu sebagai simbol keberuntungan.

Sementara di Bumi Blambangan, semanggi yang berdaun empat itu ternyata justru dikonsumsi. Sayuran ini sangat populer karena cita rasanya yang khas, serta memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Seperti yang diungkapkan penjual makanan di Jalan Candi Jawi Banyuwangi, Yeti Kasianingsih, 43. Perempuan asal Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi itu mengaku sering memasak semanggi untuk dijadikan sayur bening.

Sesekali, Yeti juga memasak daun semanggi dengan cara direbus dan diberi pelengkap sambal serai. ”Semanggi itu kan memiliki cita rasa yang lembut dan segar. Jadi, dibuat sayur bening atau sayur biasa sudah enak,” ujarnya.

Baca Juga :  Pasar Jenang Pendarungan; Digagas Pemuda, Lokasi di Kebun Kelapa

Selain memiliki cita rasa yang unik, semanggi juga memiliki kandungan gizi yang baik. Dosen Fakultas Gizi, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi Septa Indra Puspikawati menjelaskan, semanggi memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat untuk tubuh. Terutama, semanggi bagus dikonsumsi perempuan yang sudah menopause.

”Manfaat semanggi ini sudah diteliti oleh Profesor dr Hening Laswati, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Ternyata semanggi mampu memenuhi kecukupan hormon estrogen bagi wanita yang sudah menopause,” jelas Septa.

Sekadar diketahui, salah satu cara untuk memenuhi kecukupan estrogen dalam tubuh wanita adalah melalui terapi sulih hormon yang mengandung fito-estrogen. Nah, zat fito-estrogen inilah yang terkandung dalam semanggi. Maka tak ayal, semanggi bagus bagi perempuan yang menopause.

Baca Juga :  Ada yang Menyebutnya Bolu Kuwuk

Kandungan fito-estrogen dalam semanggi juga bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang. Serta, berperan sebagai agen neuroprotektif yang melindungi sel saraf dari kerusakan. ”Tapi, dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan ahli terlebih dahulu,” pungkasnya. (rei/bay/c1)

RADAR BANYUWANGI – Masyarakat dunia barat kerap menyebut semanggi sebagai four-leaf clover. Bahkan, mereka menganggap semanggi berdaun empat itu sebagai simbol keberuntungan.

Sementara di Bumi Blambangan, semanggi yang berdaun empat itu ternyata justru dikonsumsi. Sayuran ini sangat populer karena cita rasanya yang khas, serta memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Seperti yang diungkapkan penjual makanan di Jalan Candi Jawi Banyuwangi, Yeti Kasianingsih, 43. Perempuan asal Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi itu mengaku sering memasak semanggi untuk dijadikan sayur bening.

Sesekali, Yeti juga memasak daun semanggi dengan cara direbus dan diberi pelengkap sambal serai. ”Semanggi itu kan memiliki cita rasa yang lembut dan segar. Jadi, dibuat sayur bening atau sayur biasa sudah enak,” ujarnya.

Baca Juga :  Pasar Jenang Pendarungan; Digagas Pemuda, Lokasi di Kebun Kelapa

Selain memiliki cita rasa yang unik, semanggi juga memiliki kandungan gizi yang baik. Dosen Fakultas Gizi, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi Septa Indra Puspikawati menjelaskan, semanggi memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat untuk tubuh. Terutama, semanggi bagus dikonsumsi perempuan yang sudah menopause.

”Manfaat semanggi ini sudah diteliti oleh Profesor dr Hening Laswati, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Ternyata semanggi mampu memenuhi kecukupan hormon estrogen bagi wanita yang sudah menopause,” jelas Septa.

Sekadar diketahui, salah satu cara untuk memenuhi kecukupan estrogen dalam tubuh wanita adalah melalui terapi sulih hormon yang mengandung fito-estrogen. Nah, zat fito-estrogen inilah yang terkandung dalam semanggi. Maka tak ayal, semanggi bagus bagi perempuan yang menopause.

Baca Juga :  Ada yang Menyebutnya Bolu Kuwuk

Kandungan fito-estrogen dalam semanggi juga bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang. Serta, berperan sebagai agen neuroprotektif yang melindungi sel saraf dari kerusakan. ”Tapi, dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan ahli terlebih dahulu,” pungkasnya. (rei/bay/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/