Refleksi

BEBERAPA bulan terakhir, kita sedang merasakan musim penghujan yang hampir setiap hari terjadi. Sebagaimana yang diketahui, setiap musimnya adanya hujan selalu dipastikan menyebabkan bencana banjir terutama bagi daerah yang dekat dengan sungai.

INGATKAH, kapan Anda pertama bisa menulis? Kapan pertama diajari menulis? Sudah berapa banyak tinta dan buku yang telah dihabiskan untuk menulis?

Masih banyak orang yang merasa insecure dengan fisik, padahal ada hal lain yang lebih penting dibandingkan fisik, yakni pendidikan. Lalu, apa hubungan beauty privilege dengan pendidikan?

TANGGAL 9 Februari adalah hari dan peristiwa bersejarah bagi kalangan pers nasional. Sehingga pada tanggal tersebut selalu diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Di mana selain diperingati sebagai HPN, juga di tanggal yang sama di tahun 1946 adalah awal terbentuknya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

“ Quality teaching calls on teachers to understand and plan wisely for five key classroom elements: learning environment, curriculum, assessment, instruction, and classroom leadership/management. It also calls on teachers to understand the interdependence of those elements in supporting success for each student. Weakness in any of these elements diminishes the effectiveness of all of the others”.

KEBANYAKAN kita sebagai manusia mau enaknya saja, ketimbang proses yang sangat sulit untuk diterima. Padahal yang menentukan enaknya kita di kemudian hari adalah proses yang kita jalani. Namanya juga manusia, berani mengambil risiko walaupun nyawa jadi taruhan, akan tetapi nafsu mendapat ganjaran.

SETIAP daerah memiliki adat dan budaya yang berbeda, yang akan menciptakan sifat dan karakter yang berbeda pula. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap pemikiran dan sikap (tata krama) seseorang. Dengan demikian penduduk satu dengan yang lain cenderung berbeda.

Tebu sempat ramai diperbincangkan di Bumi Blambangan. Bukan terkait fungsinya sebagai bahan baku industri gula. Tebu jadi sorotan lantaran berkaitan dengan bencana banjir di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, bulan lalu.

Media sosial, jika dimanfaatkan secara bijak akan memberi banyak keuntungan penggunanya. Era digital ini sangat mempermudah dalam proses komunikasi dan berdakwah. Dakwah untuk kebaikan tidak lagi tergantung jarak tempuh dan waktu.

Suatu kali seorang remaja berdiskusi tentang hijrah melalui sudut pandangnya, yang ia akui berbekal dari sebuah posting Instagram. Bukan dari guru, buku, atau sumber lainnya, tidak. Hanya berbekal dari postingan! Bayangkan jika postingan itu tak ada?