28.6 C
Banyuwangi
Saturday, June 10, 2023

Aman Berpuasa, Ibu Menyusui Tetap Bisa Berikan ASI Eksklusif

RadarBanyuwangi.id – Dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2021 yang bertepatan dengan bulan Ramadan kali ini, tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit Al Huda (RSAH) kembali gelar edukasi promosi kesehatan kepada pasien dan keluarga. Kali ini, materi edukasi tentang ibu menyusui aman berpuasa dan tetap bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada buah hati.

Asisten Manajer Ruang Syukur RSAH, Henik Khusniyati Amd Keb menyampaikan, pertanyaan semacam itu selalu muncul di benak ibu menyusui saat bulan puasa. Selain ingin memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati, tentu ibu juga ingin tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. “Berdasar penelitian, kandungan nutrisi ASI saat berpuasa ternyata tidak berpengaruh secara signifikan,’’ ungkapnya.

Menurut Henik, walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASI tidak akan berkurang kualitasnya. Tubuh akan melakukan kompensasi dengan mengambil cadangan zat- zat gizi. Yaitu lemak, protein, vitamin, dan mineral, dari simpanan tubuh. ‘’Begitu Ibu berbuka puasa, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi dari makanan yang dikonsumsi saat berbuka,” jelasnya.

Baca Juga :  Baca Doa sebelum Suntik

Dia menambahkan, kebutuhan ASI untuk bayi memang mutlak demi perkembangan kesehatan bayi. Sehingga untuk menjalankannya bersamaan, dibutuhkan tips tersendiri.  “Ibu menyusui sambil berpuasa diperbolehkan bila tidak ada indikasi yang mengkhawatirkan,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RSAH, dr. Suryadinata menyampaikan, pada prinsipnya berpuasa aman bagi ibu menyusui. Selama asupan makanan sehat dengan gizi tinggi dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan ibu serta bayi. Selain makanan bergizi, persediaan cairan tubuh juga harus diperhatikan. Karena itu, dia menyarankan agar ibu menyusui minum air putih dalam jumlah cukup minimal dua liter sehari. Yaitu satu gelas saat bangun mau sahur, setelah sahur, saat berbuka, setelah salat magrib, setelah makan malam, sebelum salat isya, setelah tarawih dan sebelum tidur. ‘’Bisa diselingi juga dengan susu, sari buah, air kacang hijau, atau jus buah,” imbuhnya.

Baca Juga :  RSUD Genteng Layani Perawatan Luka dengan Cangkok Kulit

Surya menambahkan, saat puasa terjadi pergeseran waktu makan pagi, siang, dan malam, menjadi saat buka, sahur, dan waktu di antaranya. Asalkan pandai mengatur asupan gizi dan kecukupan cairan, tubuh manusia dapat mendeposit nutrisi dan dapat menggunakannya saat diperlukan. Namun demikian, bila ibu menyusui merasa lemah, pusing, mual, keringat dingin, sebaiknya segera membatalkan puasa dan langsung makan dan minum. Prinsipnya, selama berpuasa ibu menyusui harus terus memperhatikan kesehatan diri dan bayinya saat berpuasa. “Bila perlu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapat kepastian kondisi kesehatan ibu maupun bayinya. Dan rutin kontrol selama menjalankan ibadah puasa” pungkasnya. (*/bay)

RadarBanyuwangi.id – Dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2021 yang bertepatan dengan bulan Ramadan kali ini, tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit Al Huda (RSAH) kembali gelar edukasi promosi kesehatan kepada pasien dan keluarga. Kali ini, materi edukasi tentang ibu menyusui aman berpuasa dan tetap bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada buah hati.

Asisten Manajer Ruang Syukur RSAH, Henik Khusniyati Amd Keb menyampaikan, pertanyaan semacam itu selalu muncul di benak ibu menyusui saat bulan puasa. Selain ingin memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati, tentu ibu juga ingin tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. “Berdasar penelitian, kandungan nutrisi ASI saat berpuasa ternyata tidak berpengaruh secara signifikan,’’ ungkapnya.

Menurut Henik, walaupun ibu tidak makan selama 14 jam, komposisi ASI tidak akan berkurang kualitasnya. Tubuh akan melakukan kompensasi dengan mengambil cadangan zat- zat gizi. Yaitu lemak, protein, vitamin, dan mineral, dari simpanan tubuh. ‘’Begitu Ibu berbuka puasa, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi dari makanan yang dikonsumsi saat berbuka,” jelasnya.

Baca Juga :  Umur 3 Tahun, Mulai Latih Sikat Gigi

Dia menambahkan, kebutuhan ASI untuk bayi memang mutlak demi perkembangan kesehatan bayi. Sehingga untuk menjalankannya bersamaan, dibutuhkan tips tersendiri.  “Ibu menyusui sambil berpuasa diperbolehkan bila tidak ada indikasi yang mengkhawatirkan,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RSAH, dr. Suryadinata menyampaikan, pada prinsipnya berpuasa aman bagi ibu menyusui. Selama asupan makanan sehat dengan gizi tinggi dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan ibu serta bayi. Selain makanan bergizi, persediaan cairan tubuh juga harus diperhatikan. Karena itu, dia menyarankan agar ibu menyusui minum air putih dalam jumlah cukup minimal dua liter sehari. Yaitu satu gelas saat bangun mau sahur, setelah sahur, saat berbuka, setelah salat magrib, setelah makan malam, sebelum salat isya, setelah tarawih dan sebelum tidur. ‘’Bisa diselingi juga dengan susu, sari buah, air kacang hijau, atau jus buah,” imbuhnya.

Baca Juga :  RSUD Genteng Layani Pemeriksaan Gangguan Otak

Surya menambahkan, saat puasa terjadi pergeseran waktu makan pagi, siang, dan malam, menjadi saat buka, sahur, dan waktu di antaranya. Asalkan pandai mengatur asupan gizi dan kecukupan cairan, tubuh manusia dapat mendeposit nutrisi dan dapat menggunakannya saat diperlukan. Namun demikian, bila ibu menyusui merasa lemah, pusing, mual, keringat dingin, sebaiknya segera membatalkan puasa dan langsung makan dan minum. Prinsipnya, selama berpuasa ibu menyusui harus terus memperhatikan kesehatan diri dan bayinya saat berpuasa. “Bila perlu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapat kepastian kondisi kesehatan ibu maupun bayinya. Dan rutin kontrol selama menjalankan ibadah puasa” pungkasnya. (*/bay)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/