SELAIN paru-paru, TBC juga bisa menyerang selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, kulit, dan tulang. TBC tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak-anak.
Orang dewasa yang terserang TBC akan sangat mempengaruhi kualitas hidupnya. Produktivitasnya menurun. Bila menyerang anak, akan mengganggu tumbuh kembangnya. Jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal.
Cara menentukan diagnosis TBC pada anak, sedikit berbeda dengan orang dewasa. Cara diagnosis TBC pada anak dengan sistem skoring > 6, maka gejala penyakit yang dicurigai ke arah TBC. Selain itu, dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM). Namun pemeriksaan dahak anak biasanya agak sulit dibandingkan orang dewasa dan dilakukan uji tuberculin (Mantoux test) dan rontgen dada. Jika ada pembesaran kelenjar getah bening, akan dilakukan pemeriksaan patologi anatomi.
Penyakit TB dapat disembuhkan. Namun membutuhkan waktu cukup lama. Lama pengobatan tergantung berat ringannya penyakit. Masa sembuh berkisar antara enam bulan sampai 12 bulan. Agar penyakit sembuh tuntas, anak harus minum obat teratur setiap hari. Selain itu, perlu diperhatikan juga faktor nutrisi yang cukup dan seimbang. Lingkungan rumah yang bersih dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik. Serta melakukan imunisasi BCG saat bayi.
Direktur RSUD Blambangan, dr. H. Widji Lestariono M.MKes mengatakan, ada beberapa upaya pencegahan penularan TBC pada anak. Yakni vaksinasi BCG pada bayi, gizi seimbang, serta mencari sumber penularan TBC. Serta pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT). Perlu juga menjaga lingkungan bersih, tidak lembap, dan sirkulasi udara baik. (*/bay)