BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Vaksinasi booster dosis kedua untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan virus korona sudah digeber di Banyuwangi sejak sekitar sebulan terakhir. Namun sayang, hingga kemarin (27/2) capaian vaksinasi tersebut masih rendah, yakni ”hanya” 2,25 persen dari target.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Amir Hidayat mengakui pergerakan cakupan vaksinasi booster dosis kedua relatif rendah. Karena itu, pihaknya perlu usaha ekstra untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster ini. Sebab, mayoritas masyarakat kini merasa bahwa Covid-19 sudah hilang. Padahal, Presiden Joko Widodo hanya mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tidak untuk status pandemi.
Amir mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi booster kedua. Pertama, melakukan pengarahan secara khusus kepada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk proaktif. Kedua, meminta pihak kecamatan dan desa untuk menginformasikan apabila ada kegiatan masyarakat dengan massa yang banyak. ”Masyarakat yang berkumpul sekitar 30 orang atau lebih kita minta agar teman-teman vaksinator yang datang,” imbuhnya.
Sasaran vaksin booster kedua tidak berbeda dibandingkan sebelumnya, yaitu mencapai 1,3 juta jiwa. Untuk meraih target tersebut, Amir bekerja sama dengan berbagai stakeholder lainnya.
Disinggung terkait adanya vaksin yang batas penggunaannya di tahun 2022, Amir mengatakan bahwa terdapat keputusan dari pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait batas penggunaan vaksin tersebut. Batas penggunaan dimaksud hingga pukul 23.59 hari ini (28/2).
Amir menginstruksikan kepada seluruh puskesmas untuk menghabiskan seluruh vaksin yang berakhir hari ini. Jumlah vaksin yang berakhir masa penggunaannya hari ini kurang dari seribu dosis.
Di sisi lain, Dinkes Banyuwangi mendapatkan 10 ribu dosis vaksin booster kedua jenis Pfizer yang baru dari provinsi. ”Jika masih terdapat vaksin yang tersisa, akan kami kembalikan ke Dinkes Provinsi jatim,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu di Banyuwangi sempat mencapai nol kasus penularan Covid-19. Namun, Dinas Kesehatan mencatat, terdapat empat kasus aktif Covid-19 kemarin. (rei/sgt/c1)