23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Capaian Vaksinasi Campak 96 Persen

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus menggeber berbagai upaya untuk menciptakan generasi yang sehat dan unggul. Beragam intervensi dilakukan. Salah satunya melalui vaksinasi rutin lengkap. Termasuk vaksinasi campak.

Sekadar diketahui, campak memiliki potensi besar diidap oleh anak-anak. Ketahanan tubuh yang mudah menurun menjadi faktor risiko utama.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, vaksinasi rutin lengkap untuk anak di bawah usia lima tahun (balita) mencapai 95 persen. Sehingga, hipotesis terjadinya kejadian luar biasa (KLB) campak dapat ditekan. ”Setiap daerah, khususnya kota atau kabupaten targetnya adalah 95 persen, dan kita telah mencapainya,” ujarnya kemarin (21/2).

Meski demikian, pada tahun 2022 sempat ada temuan kasus penyakit campak di Banyuwangi. Amir menuturkan, hal tersebut disebabkan tidak optimalnya program imunisasi lengkap.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Melandai, Tetap Jaga Prokes  

Selain itu, pandemi membuat pemerintah lebih fokus terhadap penanganan pandemi dan vaksinasi Covid-19. Akibatnya, hampir seluruh program lainnya menjadi tidak optimal.

 

Untuk mengejar target dan memperbaiki hal tersebut, pihaknya telah menggeber program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). ”Hal itu untuk mengejar imunisasi rutin lengkap yang selama dua tahun tidak optimal akibat pandemi, sehingga sejak Agustus hingga September 2022 tercapai,” tuturnya.

Amir mengatakan, ketika imunisasi rutin lengkap tidak tercapai, maka risiko penularan penyakit campak akan semakin tinggi. Untuk itu, saat petugas kesehatan menemukan kasus, akan segera ditangani dan ditindaklanjuti. ”Langsung kami lakukan imunisasi kepada seluruh individu yang kontak dengan penderita dan ada di lingkungan penderita,” imbuhnya.

Mengantisipasi dan menindaklanjuti adanya KLB di Banyuwangi, maka Dinkes melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI). Yakni, memberikan imunisasi kepada orang dewasa. Antara lain kepada pelajar dan guru agar terhindar dari campak.

Baca Juga :  Anak Anak Dilarang Nyebrang Ke Bali

Khusus untuk capaian vaksinasi campak di Banyuwangi cukup tinggi, yakni mencapai angka 96 persen. Kabupaten ini termasuk yang paling cepat capaian targetnya di Jawa Timur. ”Karena kinerja kita dianggap baik, maka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) kemarin dilaksanakan di Banyuwangi,” kata Amir.

Perlu diketahui bahwa sasaran vaksinasi campak sebenarnya adalah balita. Sebab, termasuk dalam rangkaian imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC, imunisasi polio, imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus. Lalu ada imunisasi HB mencegah penyakit Hepatitis B, imunisasi campak, dan imunisasi HiB untuk mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis). (rei/sgt/c1)

 

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus menggeber berbagai upaya untuk menciptakan generasi yang sehat dan unggul. Beragam intervensi dilakukan. Salah satunya melalui vaksinasi rutin lengkap. Termasuk vaksinasi campak.

Sekadar diketahui, campak memiliki potensi besar diidap oleh anak-anak. Ketahanan tubuh yang mudah menurun menjadi faktor risiko utama.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, vaksinasi rutin lengkap untuk anak di bawah usia lima tahun (balita) mencapai 95 persen. Sehingga, hipotesis terjadinya kejadian luar biasa (KLB) campak dapat ditekan. ”Setiap daerah, khususnya kota atau kabupaten targetnya adalah 95 persen, dan kita telah mencapainya,” ujarnya kemarin (21/2).

Meski demikian, pada tahun 2022 sempat ada temuan kasus penyakit campak di Banyuwangi. Amir menuturkan, hal tersebut disebabkan tidak optimalnya program imunisasi lengkap.

Baca Juga :  Senam Healing Garden Ikuti Prokes

Selain itu, pandemi membuat pemerintah lebih fokus terhadap penanganan pandemi dan vaksinasi Covid-19. Akibatnya, hampir seluruh program lainnya menjadi tidak optimal.

 

Untuk mengejar target dan memperbaiki hal tersebut, pihaknya telah menggeber program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). ”Hal itu untuk mengejar imunisasi rutin lengkap yang selama dua tahun tidak optimal akibat pandemi, sehingga sejak Agustus hingga September 2022 tercapai,” tuturnya.

Amir mengatakan, ketika imunisasi rutin lengkap tidak tercapai, maka risiko penularan penyakit campak akan semakin tinggi. Untuk itu, saat petugas kesehatan menemukan kasus, akan segera ditangani dan ditindaklanjuti. ”Langsung kami lakukan imunisasi kepada seluruh individu yang kontak dengan penderita dan ada di lingkungan penderita,” imbuhnya.

Mengantisipasi dan menindaklanjuti adanya KLB di Banyuwangi, maka Dinkes melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI). Yakni, memberikan imunisasi kepada orang dewasa. Antara lain kepada pelajar dan guru agar terhindar dari campak.

Baca Juga :  Sehari Habiskan 4.500 Dosis

Khusus untuk capaian vaksinasi campak di Banyuwangi cukup tinggi, yakni mencapai angka 96 persen. Kabupaten ini termasuk yang paling cepat capaian targetnya di Jawa Timur. ”Karena kinerja kita dianggap baik, maka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) kemarin dilaksanakan di Banyuwangi,” kata Amir.

Perlu diketahui bahwa sasaran vaksinasi campak sebenarnya adalah balita. Sebab, termasuk dalam rangkaian imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC, imunisasi polio, imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus. Lalu ada imunisasi HB mencegah penyakit Hepatitis B, imunisasi campak, dan imunisasi HiB untuk mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis). (rei/sgt/c1)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/