30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Rakit Molotov Belajar dari Perang Rusia-Ukraina

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Perang berkepanjangan antara Rusia dengan Ukraina ternyata menginspirasi pelaku pelemparan bom molotov di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Supriyadi, 27, pelaku pelemparan molotov, belajar merakit molotov dari perang kedua negara tersebut.

Pengakuan tersebut terungkap setelah Supriyadi dimintai keterangan oleh Kasatreskrim Kompol Agus Sobarnapraja di halaman Mapolresta Banyuwangi saat rilis perkara sore kemarin (16/1). ”Saya belajar bikin molotov dari perang Rusia dan Ukraina. Dari peristiwa tersebut saya terinspirasi membuat bom molotov,” ujar Supriyadi.

Supriyadi mengaku nekat melempar molotov di rumah janda karena sakit hati. Hubungan dia dengan janda anak beranak dua tersebut kandas di tengah jalan. ”Sakit hati, Pak, saya diputusin,” akunya polos.

Baca Juga :  727 Kasus Diselesaikan lewat Restorative Justice

Berawal dari rasa sakit hati itulah, Supriyadi lantas merakit bom molotov. Selanjutnya, molotov dari botol anggur merah dan minuman berenergi tersebut dilemparkan ke rumah korban. ”Memang saya sengaja melempar molotov agar korban merasa terancam,” ungkapnya.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan, kasus pengeboman menggunakan molotov tersebut berhasil diungkap tidak sampai 24 jam. Keberhasilan itu berkat kerja sama antara Unit Resmob Polresta Banyuwangi dengan Polsek Srono. ”Tidak sampai 24 jam pelakunya bisa kita amankan,” katanya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 187 ayat1e KUHP tentang perbuatan menimbulkan kebakaran dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. ”Pelaku bukan residivis. Meski mengaku sakit hati, perbuatannya tetap harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Baca Juga :  Olah TKP Pelemparan Molotov

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pelemparan molotov yang menggegerkan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Kamis lalu (12/1), akhirnya ditangani Polresta Banyuwangi. Pelakunya Supriyadi, 27, warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu.

Pelaku berhasil diamankan aparat kepolisian Polsek Srono. Tim Inafis Polresta Banyuwangi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Nunik Astutik, 39, selaku pemilik rumah yang dilempari bom molotov. (rio/aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Perang berkepanjangan antara Rusia dengan Ukraina ternyata menginspirasi pelaku pelemparan bom molotov di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Supriyadi, 27, pelaku pelemparan molotov, belajar merakit molotov dari perang kedua negara tersebut.

Pengakuan tersebut terungkap setelah Supriyadi dimintai keterangan oleh Kasatreskrim Kompol Agus Sobarnapraja di halaman Mapolresta Banyuwangi saat rilis perkara sore kemarin (16/1). ”Saya belajar bikin molotov dari perang Rusia dan Ukraina. Dari peristiwa tersebut saya terinspirasi membuat bom molotov,” ujar Supriyadi.

Supriyadi mengaku nekat melempar molotov di rumah janda karena sakit hati. Hubungan dia dengan janda anak beranak dua tersebut kandas di tengah jalan. ”Sakit hati, Pak, saya diputusin,” akunya polos.

Baca Juga :  Ibu Muda Bertamu Ngutil HP

Berawal dari rasa sakit hati itulah, Supriyadi lantas merakit bom molotov. Selanjutnya, molotov dari botol anggur merah dan minuman berenergi tersebut dilemparkan ke rumah korban. ”Memang saya sengaja melempar molotov agar korban merasa terancam,” ungkapnya.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan, kasus pengeboman menggunakan molotov tersebut berhasil diungkap tidak sampai 24 jam. Keberhasilan itu berkat kerja sama antara Unit Resmob Polresta Banyuwangi dengan Polsek Srono. ”Tidak sampai 24 jam pelakunya bisa kita amankan,” katanya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 187 ayat1e KUHP tentang perbuatan menimbulkan kebakaran dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. ”Pelaku bukan residivis. Meski mengaku sakit hati, perbuatannya tetap harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Baca Juga :  Buron 3 Bulan, Pembobol Kopontren Sirojut Tholibien Keok

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pelemparan molotov yang menggegerkan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Kamis lalu (12/1), akhirnya ditangani Polresta Banyuwangi. Pelakunya Supriyadi, 27, warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu.

Pelaku berhasil diamankan aparat kepolisian Polsek Srono. Tim Inafis Polresta Banyuwangi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Nunik Astutik, 39, selaku pemilik rumah yang dilempari bom molotov. (rio/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/