23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Perlu Tidaknya Otopsi Tunggu Hasil Penyelidikan

Penyidik Renakta Periksa Saksi-Saksi Terkait Kematian MR

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi turun tangan menyelidiki kematian MR, bocah kelas IV SDN 4 Sumberagung yang ditemukan gantung diri. Penyelidikan sifatnya mem-back-up Polsek Pesanggaran yang lebih dulu memintai keterangan sejumlah saksi.

Penyelidikan yang dilakukan Unit Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta)  untuk mengungkap penyebab kematian MR sesungguhnya, apakah murni gantung diri atau ada tindakan lain di luar itu. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kematian bocah berusia 11 tahun yang tinggal di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran tersebut.

Ada empat saksi yang diperiksa oleh Unit Renakta Polresta Banyuwangi. Mereka merupakan saksi kunci kematian MR. Saksi yang dikorek keterangan adalah orang tua korban, tetangga, dan teman-teman sekelas MR. ”Penanganan perkara ini masih dalam proses penyelidikan. Sejumlah saksi sudah kita periksa,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombespol Deddy Foury Millewa melalui Kasatreskrim Kompol Agus Sobarnapraja.

Baca Juga :  Aksi Bullying Libatkan Anak-Anak, Viral di Medsos

Dari hasil penyelidikan awal, kata Agus,  kematian korban karena gantung diri. Penyebabnya  diduga korban kerap di-bully teman-teman sekolahnya. “Dari kejadian tersebut, penyelidikan lanjutan di-back-up Unit Renakta. Hal ini untuk memastikan apakah penyebab kematian korban murni gantung diri atau ada indikasi lain,” katanya.

Pada Kamis lalu (2/3), Unit Renakta  mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Pancer, Desa Sumberagung. Di sana, penyidik memintai keterangan seluruh saksi yang terkait dengan kematian korban. Unit Renakta masih bekerja keras untuk mengumpulkan seluruh fakta  di lapangan.  “Selain memeriksa keluarga korban dan meminta keterangan petugas medis, kami juga  berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan,” tuturnya.

Dengan dibantu Dinas Pendidikan, penyidik  akan bersama-sama melakukan klarifikasi kepada  kepala sekolah dan guru SDN 4 Sumberagung. ”Kami juga ingin mengetahui  kepribadian korban seperti apa selama berada di sekolah. Nantinya seluruh fakta yang ditemukan di lapangan akan kita uji. Secepatnya akan kita informasikan terkait hasil penyelidikan tersebut,” kata Agus.

Baca Juga :  Merasa Jadi Beban Keluarga, Mahasiswa Gantung Diri

Pihaknya belum bisa melakukan otopsi jenazah korban karena masih akan melihat perkembangan lebih lanjut. “Intinya setelah pemeriksaan tuntas,  kita akan berikan informasi,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, MR, siswa kelas IV SDN 4 Sumberagung nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Motif bunuh diri karena tak kuat di-bully teman-teman di sekolah.

Pihak sekolah keberatan dengan statemen yang menyebut MR, nekat gantung diri gara-gara kerap di-bully teman-teman sekolahnya. Kepala SDN 4 Sumberagung Wawan Sugiarto mengatakan, MR bukannya di-bully, melainkan terlibat saling ejek dengan siswa lain. Kejadiannya pun sudah tiga bulan lalu. ”Kalau saling ejek memang pernah, dia (MR) sering olok-olokan dengan teman sebangkunya,” jelas Wawan kala itu. (rio/aif)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi turun tangan menyelidiki kematian MR, bocah kelas IV SDN 4 Sumberagung yang ditemukan gantung diri. Penyelidikan sifatnya mem-back-up Polsek Pesanggaran yang lebih dulu memintai keterangan sejumlah saksi.

Penyelidikan yang dilakukan Unit Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta)  untuk mengungkap penyebab kematian MR sesungguhnya, apakah murni gantung diri atau ada tindakan lain di luar itu. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kematian bocah berusia 11 tahun yang tinggal di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran tersebut.

Ada empat saksi yang diperiksa oleh Unit Renakta Polresta Banyuwangi. Mereka merupakan saksi kunci kematian MR. Saksi yang dikorek keterangan adalah orang tua korban, tetangga, dan teman-teman sekelas MR. ”Penanganan perkara ini masih dalam proses penyelidikan. Sejumlah saksi sudah kita periksa,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombespol Deddy Foury Millewa melalui Kasatreskrim Kompol Agus Sobarnapraja.

Baca Juga :  Ditinggal Pergi, Dua Motor Digondol Maling

Dari hasil penyelidikan awal, kata Agus,  kematian korban karena gantung diri. Penyebabnya  diduga korban kerap di-bully teman-teman sekolahnya. “Dari kejadian tersebut, penyelidikan lanjutan di-back-up Unit Renakta. Hal ini untuk memastikan apakah penyebab kematian korban murni gantung diri atau ada indikasi lain,” katanya.

Pada Kamis lalu (2/3), Unit Renakta  mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Pancer, Desa Sumberagung. Di sana, penyidik memintai keterangan seluruh saksi yang terkait dengan kematian korban. Unit Renakta masih bekerja keras untuk mengumpulkan seluruh fakta  di lapangan.  “Selain memeriksa keluarga korban dan meminta keterangan petugas medis, kami juga  berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan,” tuturnya.

Dengan dibantu Dinas Pendidikan, penyidik  akan bersama-sama melakukan klarifikasi kepada  kepala sekolah dan guru SDN 4 Sumberagung. ”Kami juga ingin mengetahui  kepribadian korban seperti apa selama berada di sekolah. Nantinya seluruh fakta yang ditemukan di lapangan akan kita uji. Secepatnya akan kita informasikan terkait hasil penyelidikan tersebut,” kata Agus.

Baca Juga :  Merasa Jadi Beban Keluarga, Mahasiswa Gantung Diri

Pihaknya belum bisa melakukan otopsi jenazah korban karena masih akan melihat perkembangan lebih lanjut. “Intinya setelah pemeriksaan tuntas,  kita akan berikan informasi,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, MR, siswa kelas IV SDN 4 Sumberagung nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Motif bunuh diri karena tak kuat di-bully teman-teman di sekolah.

Pihak sekolah keberatan dengan statemen yang menyebut MR, nekat gantung diri gara-gara kerap di-bully teman-teman sekolahnya. Kepala SDN 4 Sumberagung Wawan Sugiarto mengatakan, MR bukannya di-bully, melainkan terlibat saling ejek dengan siswa lain. Kejadiannya pun sudah tiga bulan lalu. ”Kalau saling ejek memang pernah, dia (MR) sering olok-olokan dengan teman sebangkunya,” jelas Wawan kala itu. (rio/aif)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/