BANYUWANGI juga menjadi salah satu penghasil manila hemp (tali manila), sejenis serat berwarna kuning pucat. Hasil tekstil ini berasal dari serat tanaman pisang manila/ abaca (Musa textilis).
Pisang abaca adalah jenis spesies tanaman pisang yang merupakan tumbuhan asli Filipina. Namun, tumbuh liar dengan baik di Indonesia termasuk di Banyuwangi. Pada tahun 1920-an tanaman jenis pisang manila ini banyak ditemukan dan dibudidayakan di perkebunan Kalitelepak Banyuwangi.
”Serat pisang ini diambil dari pisang semunya yang dikeringkan. Dari serat ini bisa dikembangkan menjadi benang. Seratnya kuat dan tahan terhadap air, maka serat abaca baik untuk industri tali-temali kapal laut dan lain-lain,” jelas Ketua Komunitas Banyuwangi Tempo Doeloe (BTD) Munawir.
Sementara itu, pisang abaca masih bertahan dibudidayakan untuk diambil seratnya hingga era milenial sekitar tahun 2000-an. Beberapa kebun di Kecamatan Songgon yang berada di lereng Gunung Raung, masih menanam pisang jenis tersebut.