GLAGAH, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Semalam sebelum pameran ArtOs Nusantara dibuka, puluhan instansi mulai dari perusahaan swasta, BUMN, perbankan dan SKPD hadir dalam gala dinner sekaligus fundraising (penggalangan dana) di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Perwakilan instansi itu disajikan preview tentang karya-karya yang ditampilkan dalam pameran di Gedung Tua Pantai Marina Boom itu.
Sebagai proyek mercusuar untuk promosi budaya Banyuwangi, pameran ArtOs Nusantara sendiri juga dianggap sebagai tonggak baru dalam perhelatan seni rupa. Karena itu, sebelum pameran digelar, pihak Langgar Art melakukan preview dihadapan para stakeholder agar mereka bisa mengetahui karya apa saja yang ada di dalam pameran tersebut.
Kurator ArtOs, Wayan Seriyoga Parta mengatakan dengan tampilan yang disajikan kepada para stakeholder yang datang, diharapkan akan muncul appraisan, atau bapak angkat untuk seni rupa di Banyuwangi. Ke depan, perusahaan dan instansi itu bisa mengarahkan CSR nya untuk mendukung pameran atau bahkan mengoleksi karya dari para pelukis dan perupa yang ada.
“Kita menjamin kualitas dari karya yang disajikan dalam pameran ini. Dengan pameran ini, kita harap bisa menjadi mercusuar untuk promosi budaya Banyuwangi melalui seni rupa. Ini juga yang kita sampaikan ke Pak Sandiaga Uno,”jelas pria kelahiran Tabanan itu. Disamping itu, satu hal yang berusaha dibangun dalam pertemuan malam itu adalah kesadaran filantropi terhadap karya seni rupa. Hal itu yang menurutnya perlu dibentuk agar keberlangsungan budaya melalui seni rupa tertap terjaga.
Bahkan, Alumni ISI Denpasar juga berharap pameran seni rupa di Banyuwangi nantinya akan menjadi sebuah destinasi. Sama seperti di kota-kota besar di Indonesia lainuya seperti di Jakarta, Jogjakarta dan Bali yang menjadikan pameran seni rupa sebagai sebuah destinasi. “Di kota-kota itu pameran kesadaran filantropi masyarakat terhadap seni rupa sudah terbentuk. Mereka bersedia membayar tiket untuk bisa menyaksikan pameran.”tandasnya.(fre)