25.3 C
Banyuwangi
Friday, March 24, 2023

I Made Cahyana Negara

Dorong Masyarakat Ikut Berperan dalam Pengambilan Kebijakan Publik

RADAR BANYUWANGI – Diakui atau tidak, banyak partisipasi aktif masyarakat dalam bidang politik –khususnya pada pembentukan sistem pemerintahan– mengakibatkan adanya kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk dukungan dan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan kepentingan publik. Namun sayang, tidak dapat dimungkiri pula bahwa banyak warga yang acuh tak acuh atau apatis terhadap politik. Untuk itu, budaya politik perlu terus ditumbuhkan.

Budaya politik merupakan suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Berkenaan dengan hal itu, Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara punya andil cukup besar mendorong budaya politik di kabupaten the Sunrise of Java.

Secara individu, Made dikenal sebagai salah satu anggota DPRD yang rajin turun lapangan. Menyapa sekaligus mendengar aspirasi masyarakat. Bahkan, dia juga membina beberapa komunitas pemuda.

Baca Juga :  Dispenduk Godoc, Gencarkan Identitas Kependudukan Digital    

Lebih dari itu, di bawah kepemimpinan Made, para anggota DPRD juga cukup intens menyapa konstituen. Termasuk menyosialisasikan peraturan daerah (perda) yang telah disusun DPRD bersama eksekutif. Sosialisasi produk hukum tertinggi daerah tersebut menyasar lintas elemen. Tidak hanya aparat pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, tetapi juga masyarakat umum.

Harapannya, masyarakat lebih memahami dan mengerti perda yang sudah dibuat oleh pemkab bersama DPRD,” ujar pria yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Banyuwangi tersebut.

Selain itu, DPRD juga memiliki Sistem Pembentukan Peraturan Daerah (Siparda). Sistem ini digunakan untuk memberikan pelayanan informasi pembentukan raperda yang sedang dikerjakan atau dibahas oleh DPRD bersama dengan eksekutif dengan memberikan keleluasaan kepada masyarakat (keterbukaan publik) untuk ikut berperan serta memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap raperda yang sedang dibahas.

Baca Juga :  Pendapatan Lampaui Target, Silpa Tembus Rp 387 Miliar

Belum berhenti sampai di situ, sebagai ketua partai politik tingkat Banyuwangi, Made bersama jajarannya melaksanakan sejumlah kegiatan kerakyatan. Seperti gerakan sehat cegah stunting alias tengkes. Kegiatan yang dipusatkan di Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, itu digeber dalam rangkaian peringatan HUT PDIP beberapa waktu lalu.

Made menginstruksikan pimpinan partai tingkat kecamatan untuk melaksanakan penanganan tengkes. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penanaman pohon dan bersih-bersih sungai di wilayah masing-masing.

Melalui berbagai kegiatan serta kebijakan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung, Made telah memberikan andil mendorong peningkatan budaya politik bagi masyarakat Banyuwangi. (sgt/c1)

RADAR BANYUWANGI – Diakui atau tidak, banyak partisipasi aktif masyarakat dalam bidang politik –khususnya pada pembentukan sistem pemerintahan– mengakibatkan adanya kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk dukungan dan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan kepentingan publik. Namun sayang, tidak dapat dimungkiri pula bahwa banyak warga yang acuh tak acuh atau apatis terhadap politik. Untuk itu, budaya politik perlu terus ditumbuhkan.

Budaya politik merupakan suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Berkenaan dengan hal itu, Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara punya andil cukup besar mendorong budaya politik di kabupaten the Sunrise of Java.

Secara individu, Made dikenal sebagai salah satu anggota DPRD yang rajin turun lapangan. Menyapa sekaligus mendengar aspirasi masyarakat. Bahkan, dia juga membina beberapa komunitas pemuda.

Baca Juga :  Jaga Kondusivitas Wilayah, Tingkatkan Peran Bhabinkhantibmas

Lebih dari itu, di bawah kepemimpinan Made, para anggota DPRD juga cukup intens menyapa konstituen. Termasuk menyosialisasikan peraturan daerah (perda) yang telah disusun DPRD bersama eksekutif. Sosialisasi produk hukum tertinggi daerah tersebut menyasar lintas elemen. Tidak hanya aparat pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, tetapi juga masyarakat umum.

Harapannya, masyarakat lebih memahami dan mengerti perda yang sudah dibuat oleh pemkab bersama DPRD,” ujar pria yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Banyuwangi tersebut.

Selain itu, DPRD juga memiliki Sistem Pembentukan Peraturan Daerah (Siparda). Sistem ini digunakan untuk memberikan pelayanan informasi pembentukan raperda yang sedang dikerjakan atau dibahas oleh DPRD bersama dengan eksekutif dengan memberikan keleluasaan kepada masyarakat (keterbukaan publik) untuk ikut berperan serta memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap raperda yang sedang dibahas.

Baca Juga :  Bahas APBD, Sehari Dewan Geber 2 Paripurna

Belum berhenti sampai di situ, sebagai ketua partai politik tingkat Banyuwangi, Made bersama jajarannya melaksanakan sejumlah kegiatan kerakyatan. Seperti gerakan sehat cegah stunting alias tengkes. Kegiatan yang dipusatkan di Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, itu digeber dalam rangkaian peringatan HUT PDIP beberapa waktu lalu.

Made menginstruksikan pimpinan partai tingkat kecamatan untuk melaksanakan penanganan tengkes. Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penanaman pohon dan bersih-bersih sungai di wilayah masing-masing.

Melalui berbagai kegiatan serta kebijakan tersebut, secara langsung maupun tidak langsung, Made telah memberikan andil mendorong peningkatan budaya politik bagi masyarakat Banyuwangi. (sgt/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/